Terlihat mobil Brabbusberwarna hitam yang harganya dibanderol sekitar 900 juta itu baru saja tiba dipekarangan sebuah rumah mewah.
Setelah diparkir dengan rapih, keluarlah laki laki yang sangat tampan dengan kemeja putih dan celana bahan hitam, lengkap dengan tas kerjanya.
Berbicara tentang laki laki tampan. Laki laki tampan yang kumaksud disini ialah Jung Jaehyun, ia adalah laki laki yang 8 tahun lalu mengadopsi seorqng bayi untuk ia urus dan ia angkat sebagai anaknya.
itu memasuki rumah mewahnya, "biii ?" Seru si laki laki melontarkan kata bibi, dimana ia memiliki pembantu rumah tangga seorang ibu ibu yang berusia kurang lebih 47 tahun bernama Miarsih, laki laki itu biasa memanggilnya dengan sebutan 'Bi Asih'.
"Iya den" jawab si bibi sembari menuruni anak tangga. "Oh aden sudah pulang, mau dibuatkan apa teh den?" Tanya Bi Asih.
"Tidak perlu bi, Haechan dimana ?" Tanya Jaehyun.
"Ah, tuan muda baru saja pulang sekolah. Ia sedang dikamar den bibi baru saja mengganti seragamnya." Balas si bibi.
"Ahh, terima kasih bi. Apa dia sudah makan ?" Timpal Jaehyun.
"Sudah den, tadi tuan muda bilang ada temannya yang berulang tahu. Jadi ia mendapat bingkisan dari temannya" jelas si bibi.
"Baiklah, kalau begitu bibi istirahat saja. Terimakasih ya bi" ucap Jaehyun sembari meneguk air putih.
"Iya den, oh iya den. Tidak perlu terlalu banyak berterimakasih de, memang sudah kewajiban saya mengurus keperluan seisi rumah serta penunggunya" kata si bibi.
Jaehyun tersenyum, betapa ramahnya si bibi yang bekerja dirumahnya ini. "Tak apa bi, itu pertanda bahwa saya menghargai bibi disini. Ohiya, jangan memanggil anakku dengan sebutan tuan muda, terkesan aku ini gila hormat. Sebut saja namannya bi, atau kalau bibi ada panggilan sendiri ya silahkan saja"
"Baik den" balas si bibi.
...
Jaehyun membuka pintu kamarnya, ia melihat anaknya yang sedang mengunyah coklat sembari menonton acara televisi favoritenya, sebut saja Ben 10.
Haechan menoleh kearah pintu dan mendapati daddy nya yang melempar senyum kearahnya. "Dadddyyyyy~!!" Seru si bocah 8 tahun dengan girangnya karena ayahnya sudah pulang, ia berlari menghampiri ayahnya.
Jaehyun berlutut untuk menyamakan tingginya dengan tinggi anaknya supaya Haechan bisa memeluknya sepuas yang Haechan inginkan.
Haechan memeluk Jaehyun dan mengalungkan tangannya dileher kokoh daddynya. "Daddy bodoh!" Pekik si bocah dari ceruk leher ayahnya.