dès vu — Park Jisung.
This is the longest part, so read it properly 💞
•-•-•
Rin membuka pagar rumahnya, kemudian ketika sudah terbuka sedikit, ia tolehkan kepalanya pada Jisung yang tengah memperhatikannya di belakang.
Merasa diperhatikan, Rin akhirnya membalikkan tubuhnya menghadap sepenuhnya ke arah Jisung yang entah kenapa membuat dirinya merasa bersalah melihat senyuman tipis itu terukir di wajahnya.
"Kamu.. nggak pulang?"
"Iyaa, ini mau. Lagi-lagi lo ngusir gue, ya?"
Walau wajah dan juga perkataannya mengandung candaan dan juga tawa, tapi Rin tau cowok jangkung itu ingin sekali meluapkan rasa kekesalannya padanya.
Rin tau Jisung terluka. Tapi anehnya, ia kembali mengalihkan pemikiran itu karena mungkin bukan karenanya lah Jisung terluka.
Iya, kan?
Cewek itu menggosok tengkuknya canggung. "Bukan gitu, Sung..."
Jisung memakai helmnya, kemudian mulai menyalakan mesinnya. "Walau nggak gitu juga gue tau lo mau gue menjauh, kan?"
Telak tepat sasaran. Rin terdiam di tempatnya, rasanya pasokan oksigen yang memenuhi rongga dadanya terasa sangat sedikit, ia harus menahan napasnya beberapa kali mendengar kalimat Jisung.
Dia ingin sekali meluapkan semua emosi ini, tapi entah bagaimana caranya.
"Ehm, Jisung?"
Sungguh dia tidak tau apa yang sedang dilakukannya sekarang, tapi semua yang ada di pikirannya adalah inilah yang harus ia lakukan sejak beberapa hari lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙙𝙚́𝙨 𝙫𝙪 › 𝑃𝑎𝑟𝑘 𝐽𝑖𝑠𝑢𝑛𝑔 ✅
Fanfiction𝒅𝒆̨𝒔 𝒗𝒖 [𝑓𝑟𝑒𝑛𝑐ℎ] "𝑻𝒉𝒆 𝒂𝒘𝒂𝒓𝒆𝒏𝒆𝒔𝒔 𝒕𝒉𝒂𝒕 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒕𝒉𝒊𝒏𝒈 𝒘𝒊𝒍𝒍 𝒃𝒆𝒄𝒐𝒎𝒆 𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒐𝒓𝒚." - Jisung hanya tidak tahu kalau hari itu ia akan kedatangan sosok tamu asing di rumahnya. Eksistensi seorang gadis yang rupanya...