Sadness in Marriage Pt. 2

1.6K 123 33
                                    


*

*

*

*

*

"apa yang telah terjadi tidak bisa diputar kembali meski dengan itikad apapun"













"lalu----bagaimana keadaan janinmu?"



.

.

.

.

.






"baik-baik saja---bukankah ia harus kuat?!"ujar taehyung tersenyum mengelus perut datarnya, masih belum terlihat jelas--tapi di dalam sana ada kehidupan lain yang merupakan penerus keluarga Jeon.

Menggantikan senyum manisnya dengan senyum sendu, ia harus kuat--maka anaknya juga akan kuat. Ayah dari calon bayinya belum mengetahui kehadirannya, mungkin belum saat ini--apalagi hubungan keduanya tidak mengalami kemajuan sama sekali, malah kian memburuk.

Taehyung sudah cukup kebal dengan rasa sakit tapi, bagaimana dengan bayinya kelak? Apa nanti ia juga akan merasakan hal yang sama seperti ibunya? Taehyung tidak ingin hal itu terjadi--ia mungkin bisa menahan rasa perih ketika kehadirannya tak dianggap tapi ia tak ingin bayinya merasakan perih yang sama.

Seojoon tadinya tersenyum tapi melihat wajah pria manis di sampingnya tiba tiba menyendu--mukanya kembali dingin. Andai, andai yang di jodohkan dengan taehyung adalah dirinya,  seojoon akan mengorbankan apapun demi kebahagiaan pria manis ini, memiliki keluarga kecil yang bahagia akan dijaminkan olehnya.

Namun, takdir seolah mengejek--ia yang mencintai taehyung tapi pria lain yang memilikinya. Bahkan orang yang ia cintai ini malah menderita dengan pernikahannya.

Ia bersumpah demi apapun, jika ia diberi kesempatan untuk merebut taehyung dari suaminya maka akan segera ia lakukan.

Seojoon akan mengeluarkan taehyung dari penderitaannya, tak masalah jika yang dikandung taehyung adalah anak pria lain--sama sekali tak masalah untuknya, seojoon akan menganggap anak itu seperti anak kandungnya sendiri asalkan itu dari rahim taehyungnya.

Tapi yang jadi masalah--tokoh utamanya sendiri--orang yang tersakiti disini bahkan tak ada niatan untuk keluar dari rasa sakitnya,  ia menerima dengan lapang dada hanya karna memegang prinsip jika pernikahan hanya sekali juga Tuhan membenci perceraian. Namun, siapa yang tahan diperlakukan seenaknya oleh suami sendiri? Mungkin hanya taehyung orangnya.

Menepikan mobil di depan gerbang mewah milik keluarga jeon, seojoon melihat taehyung yang keluar dari mobilnya dengan perlahan.

Taehyung tersenyum setelah mengucapkan terima kasih pada seojoon yang ditanggapi dengan senyum juga. Melambaikan tangan sebelum mobil seojoon berlalu menghilang dari pandangannya.

Berjalan memasuki rumah, ia terkejut ketika melihat sosok wanita paruh baya yang masih terlihat cantik diusianya hampir memasuki kepala 5. Itu ibu mertuanya--Eomma Jeon.

"emmoni?"

"ah taehyungku sayang--pasti dari kantor jeongguk ya"ujar eomma jeon tampak antusias memeluk menantu tersayangnya itu.

"eommoni kenapa tidak bilang tae jika ingin berkunjung? Apakah eommoni menunggu lama? "jelas taehyung merasa bersalah, melihat ibu mertuanya berdiri di depan rumahnya yang tak tau dari kapan.

V O T T O M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang