kakak

10.4K 394 22
                                    

Deianna pov..

Aku sudah di jalan menuju rumah sakit, aku memutuskan untuk mengenakan dress dengan bahan ringan serta barang feminim lainnya.

"Pak Agus nanti di depan dekat pohon besar itu berhenti ya, saya mau beli minum"

"Baik nona"

Hari ini sangat cerah mungkin itulah alasan kenapa beberapa orang mengantri untuk membeli ThaiTea di tempat tujuanku, aku masih memandang mereka dari kaca jendela mobil pajero milik papa sampai suara Pak Agus mengagetkanku

"Nona mau saya belikan?"

"Ah ya boleh pak, ini uangnya. Sy pesan original satu, bapak terserah mau rasa apa"

"Saya gak usah non"

"Gpp pak, lagian pasti acaranya lama dan bapak bisa minum sambil menunggu di mobil"

"Baik nona"

Mama sering memanggil supir kami dengan sebutan Mas tapi aku lebih nyaman memanggil dia Pak, dia juga sudah beristri dan memiliki 4 orang anak cantik dan ganteng.

At the hospital..

Wah tidak ada yang berubah dari bangunan ini ketika aku melewati bagian loby dekat UGD, tidak begitu ramai dan terlihat beberapa pegawai berjalan menuju gedung.

"DEIANNA!!" Teriak Mala antusias, astaga anak ini tidak pernah berubah. Entah dari mana dia tau itu aku, padahal aku belum membuka pintu bahkan kaca jendela hitam tidak di buka

"Haiiiiii, astaga Mala apa aku sedang melihat princess?" Godaku dan dia langsung tertawa mendengar penuturanku itu. Kami sempat berpelukan sebentar dan masuk ke ruangan besar.

Acara ini berlangsung dengan baik, Mala pun tidak berhenti berbicara tentang kuliah, teman dan mantan. Aku cukup menjadi pendengar yang baik karena jika aku balas menceritrakan semuanya waktu tidak akan selesai sampai besok pagi haha.

"Anna kamu ingat dulu kita pernah mencuri lumpiah saat acara natal di rumah sakit?" Tanya Mala

"Tentu aku ingat, kita berdua sangat nakal" jawabku mengingat kembali kejadian masa kecil kami

"Haha tapi kan kamu yang dalang dari semua, sengaja mau ke toilet eh ternyata ngajak mencuri"

"Tapi kan sekarang beda"

"Eh btw pegawai udah di persilahkan makan, ayo kita kesana"

Segera kami melangkahkan kaki ke arah salah satu meja makan, mengambil piring dan beberapa sendok nasi serta lauk pauk

"Na kita duduk di pojokan ya, disana masih ada dua kursi" saran Mala yang langsung ku angguki karena takut tidak kebagian tempat duduk

"Permisi" ucap Mala kepada dua orang wanita di depan kami

"Silahkan nona Mala, eh nona Anna kapan sampai?" Tanya wanita itu, ah aku lupa jika dia adalah pegawai lama yang bekerja di bagian Apotek

"Belum lama kak" jawabku menampilkan senyum manis kepadanya sembari menempatkan posisi di samping hemmm apakah orang ini seorang dokter?

"Ini dok nona Mala anak dari direktur baru, dan ini nona Anna anak dari dokter Marie"

"Aku tau Mala dan aku baru bertemu dengan Anna, dokter Marie itu dokter ahli kandungan kan?" Tanya wanita di samping

"Iyaa" jawab kakak itu

Sedangkan wanita di sampingku hanya tersenyum dan melihatku, ah dia sangat cantik!

Kita saling diam dan menikmati makanan, aku tidak enak jika memulai obrolan dengan orang baru. Meskipun aku sangat ingin menanyakan namanya dan dia spesialis apa, aku meliriknya sebelum matanya menangkap sorot mataku

"Apa kamu juga dokter?" Ah akhirnya dia membuka suara

"Bukan, aku sekolah bisnis" jawabku menatapnya

"Ikut papa?" Dia kembali bertanya sambil tersenyum manis

"Iyaa ikut papa, maaf kalau boleh tau nama kakak siapa?" Aku memberanikan diri bertanya, kali ini aku tidak mau menyia nyiakan kesempatan

"Laura" jawabnya dan memajukan tangannya untuk berkenalan

"Deianna" aku membalas jabatan tangannya

"Kakak juga dokter kan?"

"Iyaa, dokter umum"

Belum sempat aku bertanya lagi eh suara mama tiba-tiba terdengar di telingaku, aku langsung membelakangi Dokter Laura untuk berbicara dengan mama

"Nak kamu disini dulu ya, tiba tiba dapat panggilan ada pasien gawat" kata mama buru-buru bergerak keluar setelah mendapat anggukan dariku. Saat aku kembali menghadapnya dia sudah bangkit berdiri dan siap berjalan

"Mari" katanya yang terdengar begitu merdu di telingaku, astaga dia perempuan kenapa aku harus menatapnya terus

"Heh! Ayo main kerumahku Anna" ucap Mala memukul lenganku

"Mala apa kamu akan sering main ke rumah sakit nanti?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan

"Ya kalau gabut, kalau bukan ya ke rumahmu aku ke mall"

"Kalau ke rumah sakit aku ikut ya"

"Eh tumben, okayy tapi sekarang ke rumahku"

"Okay boss" jawabku dan kita memutuskan untuk naik mobil Mala saja.

KALIAN APA KABAR?

Dr Laura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang