6.kebencian gabriel

27 5 7
                                    

Ini bukan kedurhakaan. Taat dan berbakti kepada orangtua terdapat batasannya.

Happy reading <3

jangan lupa tekan bintang yang dipojok kiri yaa!!

•••

Setelah pulang sekolah gabriel tiba di rumahnya dan keluar dari mobil nya tapi tidak biasanya mobil alphard hitam milik papa dan mamah nya ada di luar sepertinya sudah di pakai, tapi siapa?

Saat gabriel membuka pintu gabriel di kejutkan oleh dua orang yang sebenernya sangat ia rindukan duduk di sofa, ingin rasanya Gabriel berlari dan memeluk kedua orang tuanya yang ternyata datang dari luar negri sangat mengejutkan, tapi ego mengalahkan semua nya.

"Sayang udah pulang sini duduk"

"Tadi pihak sekolah nelepon mama sama papa kamu bikin masalah baru apa lagi si nak, sampai sampai mama dan papa harus pulang" ucap wanita paruh baya itu, sambil menghampiri gabriel dan mengelus rambut putrinya lembut.

Gabriel menepis tangan mamah nya

Tanpa memperdulikan gabriel langsung naik ke lantai dua ke kamar nya namun saat dia akan naik tangga tiba tiba langkahnya terhenti oleh suara papanya.

"Gabriel berhenti!! Mama kamu bertanya belum di jawab sudah pergi, keterlaluan kamu orang tua kamu datang malah mengacuhkan nya!" Kali ini laksmana papa Gabriel angkat bicara.

"Sudah pah sudah, mungkin Gabriel capek habis sekolah"

Gabriel tidak menghiraukan lalu berjalan menuju kamarnya, mengambil pakaian tidur dan buku buku yang besok akan dia bawa ke sekolah.

Yap gabriel tidak akan tidur di rumah nya malam ini.

"Gabriel mama belum selesai bicara, gabriel mau kemana nak baru datang mau pergi  kemana lagi, kamu bahkan belum mengganti pakaian sekolah kamu." Ucap wanita paruh baya itu di teras rumah

Lagi lagi Gabriel tidak menghiraukannya dan masuk kedalam mobilnya.

Laksmana bangun dari duduk nya dan menghampiri mira dan berbicara pada Gabriel dengan nada agak tinggi

"Gabriel kamu akan pergi kemana, jawab atau papa akan membelokir semua atm kamu!!"

Jangan tidak bisa jika semua atm Gabriel di blokir oleh papah nya dia akan bener bener merasa sepi, dia tidak akan bisa nongkrong bersama teman temannya lagi, karna itu lah yang membuat Gabriel tidak merasa sepi jika bersama geng NAKAS.

Gabriel menurunkan kaca mobilnya
"Rumah Alden" lalu melesat dengan mobil sport warna kuning membelah jalanan Jakarta

Yang ada di pikiran nya sekarang adalah Alden dan Alden.

•••

sepulang sekolah orang tua Alden, Raka, Randi, Aldo, Gabriel dan Clara sedang berada diruang kepala sekolah. Sementara mereka tengah menunggu diluar.

15 menit. Entah apa yang para orang tua itu bicarakan yang pasti saat ini mereka sudah keluar dan menyusul orang tua mereka masing masing.

"Alden gabriel mana ya?" Tanya mira wanita itu menghampiri alden.

"Tadi si disini tan, coba alden cari dulu ya" kata alden sambil berlari mencari gabriel.

Sementara dari arah yang berlawanan clara sedang membujuk ayahnya agar tidak marah padanya.

"Ayah maafin clara ya clara janji deh gak bakal ngulang lagi" rengek clara ia takut sekali jika ayahnya itu sudah marah.

"Iya janji ya jangan ngulang lagi"

Saat samuel dan clara sedang berjalan tiba tiba clara menabrak wanita separuh baya yang sedang membelakanginya.

"Maaf tante aku gak sengaja"

Wanita itu menoleh dengan wajah yang tidak bisa diartikan.

Clara menyadari itu terlihat bingung ketika wanita itu menatap ayahnya lekat.

"Ayo sayang kita pulang" kata samuel tegas dan langsung menarik lengan clara pergi meninggalkan wanita paruh baya itu.

Saat didalam mobil clara memperhatikan gerak gerik ayahnya entah apa perasaannya clara saja jika ayahnya ini terlihat sangat gelisah.

"Ayah kenapa?"

"Ayah gak apa apa" ucap samuel berusaha tersenyum tenang.

•••

"Bii, gue cari dari tadi juga ternyata lo disini" ujar alden dengan napas ngos-ngosan dan langsung duduk disamping gabriel.

Saat ini gabriel tengah berada ditaman belakang sekolah yang cukup sepi.

"Ngapain lo nyari gue?"

"Nyokap lo nyariin bego, gak kasian apa lo sama dia?"

Gabriel tertawa apa katanya? Kasihan? Untuk apa dia kasihan pada orang yang telah menelantarkan anaknya sendiri.

"Udahlah al mereka juga lupa kalo mereka punya anak"

"Bii seenggaknya lo temuin nyokap lo, lo gak lupa kan kalo lo lahir dari rahim tante mira?"

"Gue bahkan lebih milih gak lahir ketimbang gue hidup tapi gak bahagia al" ujar gabriel. Ia benci sendirian. Ia benci kesepian. Dan ia juga beci kekosongan.

Alden menyandarkan kepala gabriel dipundaknya "lo punya gue bii, lo bisa andalkan gue kapan pun lo harus selalu ingat itu" ucapnya lembut.

Gabriel tersenyum ia menoleh dan menatap alden lekat "KALO GITU TRAKTIR GUE ES KRIMM!!!" ucap gabriel ceria.

Alden tertawa ini yang dia suka pada gabriel. Sepuruk apapun dia, dia selalu mencoba bangkit untuk sekedar melupakan masalanya sejenak.

"Kalo itu bisa buat lo bahagia, gue akan traktir lo sampe pabriknya sekalian" ujar alden sambil mencubit pipi gabriel gemas.







GIMANA?? LANJUTT?? TAPI KASIH JEJAK DUKU YAA!!!

MAU NGOMONG APA SAMA GENG NAKAS?

MAU NGOMONG APA SAMA ALDEN?

MAU NGOMONG APA SAMA GABRIEL?

MAU NGOMONG APA SAMA CLARA?

SPAM KOMEN SEBANYAK BANYAKNYAA YAA!!

AKU SAYANG KALIAN!!

COMPLICATED  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang