2. Bertemu

11 1 0
                                    

🌻🌻🌻

Jam 06:00 dini hari, Aca sudah bangun dan mulai merapikan kamarnya dan membersihkan diri, lalu turun ke dapur untuk sarapan.

"Bi buat sarapan apa?" Tanya Aca sambil turun ke dapur.

"Oh ini roti bakar sama susu Ca" jawab Bi Inam.
Gue emang menyuruh Pak Tino dan Bi Inam panggil gue Aca, karena gue nggak mau dipanggil non, nona, apalagi nyonya emang gue ini putri dari kerajaan apa nona-nona.

"Bi Inam juga sarapan dong!" Ajak Aca

"Oh Bibi udah sarapan tadi, Bibi lanjut beresin dapur ya!"

"Ih Bibi, lain kali kita sarapan bareng ya! Aku bosan sarapan sendiri" Ajak Aca sambil cemberut.

Gue kalo keorang lebih tua gue emang pake aku kamu biar sopan, karena almarhum nyokap ngajarin gue buat lebih sopan ke orang yang lebih tua.

"Inshaallah Ca" Jawab Bi Inam sambil tersenyum dan berlalu menuju dapur.

"Ih kok gitu sih!!" Jawab Aca cemberut.
Emang gue sering banget sarapan sendiri, jarang banget sarapan berdua sama Bi Inam. Apalagi bokap gue semenjak nyokap udah nggak ada, mungkin makan bersama bisa diitung dengan jari aja.

Selesai sarapan Aca ingin pergi ke minimarket buat beli cemilan, biasanya Aca menitipkan barang yang ingin dibeli ke Bi Inam atau Pak Tino, tapi kalau masalah cemilan Aca tidak bisa kalau bukan ia sendiri yang beli.

"Gue gini ajah de, cuma deket juga" Gue hari ini cuma pakai switer putih oversize bertuliskan Fake Love, jeans hitam selutut, sandal rumah warna putih, and no makeup.

"Bi aku keluar bentar ya! Ke minimarket!" Teriak Aca dari pintu.

"Oh iya Ca! Hati-hati!" Teriak Bi Inam dari dapur juga.

"Eh Ca! Bibi titip tepung sama gula ya, sekalian kan mau ke minimarket" Panggil Bi Inam sambil keluar menuju kearah Aca.

"Oh oke Bi, itu aja?" Tanya Aca.

"Iya itu aja" jawab Bi Inam sambil ngasih duit.

"Oh oke, Aca pergi dulu Bi!" Aca pun menuju motor Scoppy tercintanya, motor ini merupakan hadiah dari ayahnya saat Aca berulang tahun yang ke-16, inipun Aca sendiri yang memintanya karena ia ingin mengendarai motor ke sekeloh. Pak Tino yang mengajari Aca mengendarai motor, dan Aca dapat mengendarai motor hanya dalam 4 bulan. Hebat yaa

"Nggak mau diantar sama Pak Tino aja?" Tanya Bi Inam khawatir.

"Nggak ah Bi, Aca mau naik motor aja udah lama nggak naik si scoppy karena libur panjang" Jelas gue sambil nyengir.

"Oh ya udah, Hati-hati Ca! Jangan ngebut!"

"Iya Bi" jawab Aca sambil senyum dan naik motor, Pak Tino pun membuka gerbang rumah karena melihat Aca ngeluarin moror dari bagasi.

"Hati-hati ya Ca!" Kata Pak Tino

"Siap Pak!" Aca pun berlalu menuju minimarket terdekat rumahnya, sambil senyum karena masih disayangi oleh kedua orang tua yang ia sayangi walaupun bukan orang tua kandung Aca, Aca tersenyum miris.

"Nggak usah dipikirin, kan gue udah mau SMA jadi harus dewasa dong! Semangat Ca!!!" Kata Aca dalam hati menyemangati diri sendiri.

Sesampai di minimarket Aca memarkirkan motornya dan masuk ke minimarket.

"Hmm udah lama nggak kemari, langsung ke tempat cemilan aja deh" Aca dalam hati dan menuju ke bagian snack.

Aca memasukkan semua jenis snack yang ia suka ke dalam keranjang trolinya mulai dari ujung sampai ujung, biasa orang kaya mah beda.

"Ih kayaknya ini enak deh, rasa baru yaa?" Tanya Aca pada dirinya sendiri. Sambil mengambil snack berwarna merah tersebut.

"Waaww gileeee!!!" Terkejut Aca melihat harga yang ada di snack tersebut. Dan tidak sadar sedang diperhatikan oleh orang yang ada disampingnya.

"Ini  5 ratus ribu dapat 1 isi 3? Waah" Belum berhenti terkejut.

"Padahal kalo ore* biasa cuma 3 ribu doang, ini ditambah suprem* jadi 5 ratus ribu" kata Aca kaget.

"Ih nggak mau beli, tapi kayaknya enak deh kan mahal, tapi mahal banget, ah nggak usah deh, tapi mau coba rasanya, ah nggak usah deh sayang uangnya" Kata Aca bingung. Tamla disadari orang yang disampingnya tersenyum karena keplin-planan Aca.

"Ya god kalo orang nggak sengaja ngejatuhin ini gimana, ih kasihan banget" Menyimpan snack kembali ketempatnya takut terjatuh, karena ada peringatan bila rusak beli.
Tetapi ketika ia ingin menyimpanya, tidak sengaja ia menjatuhkan snack tersebut.

"........" Muka Aca tampa ekspresi dan mulutnya terbuka kaget. Dan orang yang masih ada disampingnya pun ikut melongo melihat kejadian tersebut.

"Eeeeee gimana dong? Aduh pake jatuh lagi? Gue bawa uang lebih nggak ya?" Sambil ngeliat isi dompet.

"Aduh malah diliatin lagi, kan malu"  Aca dalam hati.

"Emm lo nggak papa?" Tanya orang yang ada disampingnya.

"Ah iya nggak papa" Kata Aca bohong
"Apanya yang nggak papa coba" sambil melihat orang tersebut dan tersenyum.

"Ganteng banget nih orang, ah udah-udah urus diri dulu"  kata Aca dalam hati sambil melihat si cowok tersebut.

Aca pun terpaksa membeli snack tersebut, setelah itu menuju ke bagian tepung dan gula pesanan Bi Inam.

"Tepung gula tepung gula tepung gula mana ya?" Kata Aca sambil melihat kiri kanan.

"Aah itu!" Kata Aca dalam hati sambil menuju ketempat tepung dan gula yang ada diujung.

Aca sambil mendorong trolinya tak sengaja tertabrak dengan troli orang lain yang ingin belok mengarah ke arahnya.

"Iiih liat-liat dong kalo jalan!!!! Sakit tau!!!" Gerutu Aca sambil memegang bokongnya yang sakit terkena lantai.

"Makannya jalan tu liat pake mata" kata cowok tersebut datar.

"Eh elo!!!" Sambil baru melihat cowok tersebut.

"Gue kira lo baik tadi, pas tu snack jatuh lo nanya nggak apa-apa, tapi pas gue yang jatuh malah lo katain, emang lo mata duitan!!" Gerutu Aca marah.

"He apa hubungannya sih? Heran gue!" Gerutu si cowok.

"Ya pokoknya ada!!!!nyebelin!!" Sambil berlalu melewati si cowok tersebut.

"Cewek aneh" kata cowok datar sambil mendorong trolinya menuju kasir.

"Ih nyebelin nyebelin!!!! Gue nggak mau lagi ketemu sama tu orang mata duitan" Sambil menghentakkan kaki ke lantai karena kejadian tadi dan tak lupa menutup kepalanya dengan kudung switernya karena malu.

🌻🌻🌻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang