Seorang gadis sedang duduk disalah satu sofa yang tersedia diruang itu. Gadis itu tengah mendengarkan wanita yang melahirkannya dengan muka bosan. Gadis itu adalah Rosalina Galaxia Shanneta. Shanneta hanya tinggal dengan bundanya sejak Shanneta umur 6 tahun, ayah dari gadis itu pergi dengan selingkuhan nya dan meninggalkan bunda dan dirinya dengan segala kesengsaraan.
Namun sekarang kehidupan mereka berdua sudah terbilang lebih dari cukup karna pekerjaan Shanneta dan bundanya. Bunda Shanneta bernama Anna Putri Rose, bundanya bekerja sebagai seorang sekretaris dari perusahaan Viandra dan ternyata pemilik perusahaan itu alias bos bundanya berpacaran dengan bundanya.
Jadi bisa dibilang mereka memiliki hubungan dan ingin lanjut ke yang lebih serius. Saat ini Anna sedang berusaha untuk membujuk anaknya agar merestui hubungan mereka padahal Shanneta sudah merestuinya.
"Jadi kamu mau kan restuin?" Tanya Anna
"Kalau kamu gak mau, nanti bunda batalin aja deh" Lanjut Anna membuat Shanneta memutar bola matanya, bahkan dia belum bilang boleh atau tidaknya.
"Bundaa kalo emang mau nikah lagi ya gapapa, toh om Andra juga baik jadi yaudah" Kata Shanneta santai
"Tapi bunda takut kamu gak bahagia" Kata Anna dengan lirih
"Bunda ku sayang, Shanneta gak mau bohong sama bunda dan Shanneta emang mungkin gak akan bahagia karna Shanneta belum nerima mereka semua tapi Shanneta juga bisa bahagia dengan cara Shanneta sendiri, bunda jangan pikirin perasaan Shanneta, kalau bunda bahagia nikah sama om Andra ya gapapa toh mereka merestuinya juga" Kata Shanneta bijak
"Tapi ya konsekuensi nya nanti Shanneta beda rumah sama bunda soalnya Shanneta gak mau tinggal bareng mereka" Lanjut Shanetta membuat Anna sedih
"Shasha mau ninggalin bunda?" Tanya Anna membuat Shanneta menghembuskan nafasnya
"Bun--" Belum sempat Shanneta berbicara, Anna sudah lebih dulu memotongnya
"Lu parah banget sih! Bunda lu ditinggalin gitu aja! Lu kira gua barang yang abis lu pake trus pas lu gak suka langsung kasih ke orang lain? Gua tuh nikah juga biar lu ada bapak" Kata Anna dengan aksen gaul nya membuat Shanneta menepuk dahinya
Dirinya sangat pusing dengan permintaan bundanya ini. Bundanya mau menikah dan sudah diizinkan oleh Shanneta tapi Shanneta tidak ingin satu tempat tinggal dengan keluarga barunya. Sementara Anna, sang bunda tidak ingin Shanneta pergi dari kehidupannya walaupun hanya berbeda tempat tinggal.
"Bun, aku cape ngomong sama bunda lebih baik ngomong sama tembok" Kata Shanneta dengan nada lelah
Mendengar perkataan anaknya, mata Anna langsung melotot kemudian menatap tajam anaknya dengan bibir yang dimajukan. Melihat reaksi bundanya Shanetta angkat tangan tanda dia benar benar lelah.
"Lu nyama-nyamain gua sama tembok hah?! Lu ya! Bener bener nyebelin banget! Lagian lu ngomong sama tembok mau ngapain mau dikira gila?!" Tanya Anna dengan nada kesal
"Abis bunda nya ish, Shasha gak mau tinggal sama mereka bundaaa" Kata Shanneta dengan nada kesal
"Yaudah gak jadi nikah gua! Dibandingkan pisah sama anak cewe kesayangan gua mending gua gak nikah toh bisa bahagia juga" Kata Anna membuat Shanneta menganga
"Bunda sayang gak sama om Andra?" Tanya Shanneta
"Sayang lah, bunda tuh cinta sama om Andra" Kata Anna
"Yaudah nikah, kan Shasha gak pernah larang bunda nikah sama dia, kenapa tiba-tiba gak jadi?" Tanya Shanneta bingung
"Ya kamunya gak mau tinggal bareng" Kata Anna membuat Shanneta menatap jengah bunda nya
"Ck! Itu urusan nanti, sekarang mending kita kerumh om Andra kasian udah nunggu mereka" Kata Shanneta sambil berdiri kemudian mengambil kunci mobil dan berjalan keluar membuat Anna manyun karna ditinggal
Dengan cepat Anna mengambil tas nya dan pergi masuk kedalam mobil. Hari ini memang Anna dengan Andra akan membicarakan pernikahan mereka dengan seluruh keluarga Andra namun saat Shanneta bilang bahwa dia tidak ingin tinggal dengan keluarga Viandra membuat Anna langsung sedih dan terus membujuk putri satu-satunya.
***
Perjalanan begitu singkat, sebuah mobil sport mewah berhenti didepan sebuah rumah besar nan mewah dan elegan, dengan cepat satpam rumah itu membukakan gerbang dan mobil milik Shanneta masuk kedalam rumah tersebut.
Seluruh orang dari rumah itu keluar dan mereka tersenyum bahagia saat tau orang yang mereka tunggu- tunggu akhirnya datang juga. Tentu saja Andra yang paling bahagia.
Shanneta keluar dari mobilnya dan membuka kacamata hitamnya lalu pergi kesalah satu pintu mobil dan membukakan pintu mobil itu lalu meletakkan tangannya di atas kepala Anna agar kepalanya tidak langsung terpentok dengan mobil lalu menutup pintu mobil dan menatap datar keluarga Viandra itu.
Keluarga Viandra terpaku saat melihat apa yang dilakukan oleh Shanneta, baru kali ini mereka melihat cewek yang memperlakukan bundanya seperti seorang ratu dan mereka cukup terkejut saat melihat muka Shanneta yang mirip dengan Anna. Namun diam-diam mereka tersenyum kecil. Sepertinya mereka mulai tertarik dengan Shanneta kecuali lima orang laki-laki yang menatap Shanneta datar.
"Ayo masuk, jangan diluar aja" Kata Sharon, ibu dari Andra dengan senyuman indahnya yang terpampang dimukanya yang sudah tidak muda lagi
Mendengar itu Andra langsung mengajak Anna dan Shanneta masuk kedalam rumahnya yang nantinya akan menjadi rumah mereka. Shanneta hanya mengangguk saat diajak, dia akan sangat jarang bicara jika tidak diperlukan.
Saat mereka sampai diruang tamu betapa terkejutnya Shanneta melihat vas bunga dimeja tersebut dengan cepat Shanneta memberhentikan bundanya yang hampir dekat dengan vas bunga itu.
"Berhenti!" Kata Shanneta tegas membuat semua orang berhenti dan menatap Shanneta bingung.
Tanpa memperdulikan tatapan semua orang Shanneta berjalan ke arah meja itu dan mengambil bunga yang ada didalam vasnya kemudian menatap bundanya dengan tatapan lelah.
"Bunda, berapa kali Shanneta harus bilang kalau mau ke suatu tempat dimana pun itu liat liat dulu. Nih ada bunga asli, kalo bunda bersin bersin gak bisa nafas sampe malem gimana? Mau bikin Shanneta kalang kabut?" Tanya Shanneta sarkas membuat Anna meringis lalu nyingir kuda
"Ya maap, kan gak tau" Kata Anna yang hanya dibalas gelengan kepala oleh Shanneta
Shanneta meminta salah seorang maid yang bekerja disana untuk membuang atau meletakkan kembali bunga dengan vasnya itu di tempat yang tidak dijangkau dengan bunda nya. Setelah itu matanya menelisik ke seluruh ruangan dan juga semua sudut ruangan agar tidak ada satupun bunga asli yang ada disitu.
Setelah merasa aman barulah Shanneta menatap bundanya dengan lembut kemudian mengangguk tanda bundanya boleh masuk keruangan itu, keluaga Viandra kembali terkejut melihat sikap anak calon menantu nya. Mereka berfikir betapa beruntungnya Anna memiliki anak seperti Shanneta.
"Bunda gak bilang ke om Andra kalo bunda alergi sama bunga asli?" Tanya Shanneta
"Engga, bunda bilang kok" Kata Anna membuat Shanneta bingung
"Mama yang taruh bunga asli itu?" Tanya Andra
"Engga, mama tadi naronya bunga palsu bukan bunga asli, kan kamu juga bilang ke mama kalo Anna alergi bunga asli" Kata Sharon membuat aura disekitar Shanneta menggelap
"Artinya ada yang gak suka dengan bunda ku" Kata Shanneta dingin dan tenang namun mampu membuat semua orang merinding
TBC.
Senin 18 Mei 2020
Publish: 1 Juni 2020
1094 Kata
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAXIA SHANETTA
Teen FictionKehidupan seorang Rosalina Galaxia Shanneta tiba-tiba berubah karna bunda nya ingin menikah lagi. Yang parahnya bundanya menikah dengan duda kayak yang memiliki 5 anak laki-laki dan kelima anak laki laki itu tidak menginginkan kehadiran Shannetta, b...