Bab 2

2.5K 193 5
                                    

  Shanneta menatap seluruh orang yang ada diruang tamu tersebut. Mencari siapa orang yang tidak menyukai bundanya namun yang dia dapatkan hanyalah tatapan khawatir pada Anna dari semua orang. Lalu dia menatap Andra dengan tatapan serius.

"Om bisa panggilin semua orang yang bekerja disini?" Tanya Shanneta dengan serius yang dijawab anggukan oleh Andra.

  Kemudian Andra memanggil semua orang yang bekerja dirumahnya. Cukup banyak, ada sekitar 30 orang lebih yang bekerja disana. Shanneta menatap mereka satu persatu sampai tatapannya jatuh pada seorang pelayan wanita yang berdiri agak jauh dari bundanya dan menatap bundanya dengan tajam dan tatapan iri. Bibir Shanneta sedikit melengkung membuat senyum sinis miliknya.

"Sebenernya saya sudah tau siapa yang sepertinya tidak menyukai bunda saya tapi saya tidak ingin salah menangkap orang" Kata kata tegas itu keluar dari mulut Shanneta membuat semua orang kagum sekaligus takut. Kagum dengan sisi tegasnya dan takut karna aura Shanneta cukup menyeramkan.

"Jadi, ada yang mau mengaku kalau dia yang meletakan bunga asli itu disini agar bunda saya sakit?" Tanya Shanneta datar tapi tetap tidak ada yang mengaku lalu Shanetta melihat orang yang menatap tajam bundanya gemetaran dan berkeringat dingin tentu itu membuat Shanneta yakin.

"Lu! Sini!" Panggil Shanneta dengan nada tegas.

  Wanita itu menunjuk dirinya dengan tangan yang lumayan gemetaran dan Shanneta hanya mengangguk. Wanita itu berdiri dihadapan Shanneta dan menundukkan kepalanya tapi Shanneta tau kalau wanita itu tidak suka dia suruh suruh.

"Bisa minta rekaman cctv?" Tanya Shanneta pada Andra namun matanya tidak lepas dari wanita dihadapan nya.

  Dengan cepat Andra memberikan rekaman cctv lalu disaksikan oleh semua orang yang ada disitu kemudian mata mereka melotot kaget saat tau kalau wanita itu adalah wanita yang ingin mencelakakan calon keluarga mereka itu dan mereka cukup terkagum karna Shanneta bisa langsung menebak siapa orang yang ingin berbuat jahat pada bundanya.

"Alasan?" Tanya Shanneta pada wanita tersebut

  Wanita itu tidak membalas atau menjawab pertanyaan Shanneta karna dirinya takut tapi Shanneta tidak menolerir tindakan yang membahayakan untuk bundanya. Kesal karna tidak dijawab Shanneta memukul meja didepannya dengan keras membuat semua orang terkejut terlebih lagi wanita didepannya yang sudah mulai gemetaran hebat.

"Kenapa gak jawab hah?! Lu pikir lu siapa?! Cuman jadi pelayan disini aja udah mau nyelakain nyonya barunya bahkan ini belum jadi nyonya! Cih tadi aja natap tajam bunda gua giliran gua labrak kicep lu" Kata Shanneta dengan sinis

  Anna hanya bisa mengelah nafas lelah saat melihat anak perempuan satu satunya marah besar. Dirinya tau kalau anaknya itu sangat tidak suka seseorang yang dianggap penting dalam hidupnya berada dalam bahaya karna orang lain.

"Sayang, udahlah mungkin dia gak sengaja naro bunga asli" Kata Anna membuat wanita itu menatap Anna sinis sambil menunduk. Melihat hal itu dengan cepat Andra menatap tajam pelayan wanita itu.

"Jangan tatap calon istri saya seperti itu!" Kata Andra tegas membuat wanita itu semakin menunduk.

  Hal ini masih tertangkap oleh Shanneta dan dengan santainya dia mengeluarkan senyum mengejek miliknya dan menatap rendah wanita itu.

"Ohh jadi lu suka sama om Andra ya? Makanya pas bunda gua dateng kesini lu merasa gak suka karna itu lu mau nyingkirin bunda gua? Dan kebetulan lu tau kelemahan bunda gua kan?" Tanya Shanneta sinis dan wanita itu menatap Shanneta dengan tatapan marah

"Iya! Kalo gua suka sama tuan Andra emang kenapa?! Kenapa harus jalang satu ini sih yang jadi calon istrinya?! Kenapa gak gua yang selama ini kerja disini?! Gua kerja disini udah lama tapi gak pernah sekalipun tuan Andra ngelirik gua sedangkan nih jalang bisa depetin perhatian tuan Andra dengan mudah" Kata wanita itu membuat semua orang marah termasuk Shanneta

"Jaga omongan anda!" Kata Sharon datar membuat wanita itu kembali menunduk

  Seketika itu juga tawa Shanneta meledak. Tawa keras itu mampu membuat semua orang menatap Shanneta bingung. Tanpa menggubris tatapan itu, Shanneta menatap wanita itu dengan tatapan merendahkan kemudian berdiri dan berjalan memutari wanita itu.

"Yang kayak gini mau bersaing sama bunda gua?" Ejek Shanneta

"Bunda gua cantik pake banget. Dia selalu perawatan sampe ngabisin miliaran rupiah disandingkan dengan anda yang bahkan terlihat kotor ini" Kata Shanneta dengan nada mengejek membuat semua orang melotot kaget

  Shanneta berhenti memutari tubuh wanita itu dan berjalan ke Anna kemudian menatap semua orang yang sedang menatapnya seakan akan kaget dan tidak menyangka --kecuali satu orang yang malah tersenyum bangga-- bahwa dia bisa berkata seperti itu.

"Jangan kaget, saya memang punya sopan santun tapi saya juga punya otak. Mana yang bisa mendapatkan sopan santun saya dan mana yang tidak dan anda tidak pantas mendapatkan sopan santun saya" Kata Shanneta sinis ke arah wanita itu

"Ngatain bunda saya jalang tapi gak sadar dirinya lebih dari jalang, liat aja tuh perbedaan bunda saya pake baju nya sopan banget padahal dia mau jadi nyonya disini sementara anda yang hanya sebagai pelayan memakai baju yang sangat amat kecil dan pendek, biar apa pake baju kayak gitu? Biar tuan Andra ngelirik anda? Menjijikkan" Kata Shanneta membuat wanita itu malu

"Saya serahkan wanita ini pada keluarga Viandra, kalian mau usir dia gapapa, saya cukup senang tapi kalau kalian mau tetap membiarkan dia disini, maaf saya tidak akan menyetujui pernikahan ini karna bagaimanapun juga nyawa bunda saya lebih berharga" Kita Shanneta tegas membuat semua orang membulatkan mata dan langsung mengusir wanita itu

  Shanneta menghempaskan tubuh nya dengan kasar ke sofa lalu dia menutup matanya dengan kedua tangan dan mengembuskan nafas lega. Shanetta kemudian menatap Anna dengan tatapan serius.

"Kayaknya aku harus ngasih bunda bodyguard deh" Kata Shanneta serius membuat Anna mendelik kesal

"Gak mau! Ngapain coba pake bodyguard segala" Kata Anna kesal membuat Shanneta mengacak acak rambutnya frustasi

  Anna, bundanya belum jadi istri Andra saja keselamatan nya hampir dalam keadaan bahaya, apalagi sudah jadi istri pasti banyak yang mengincar Anna sebagai bahan pelampiasan atau balas dendam dan ini membuat Shanneta pusing.

"Bun! Ini bunda belum jadi istri om Andra aja udah hampir celaka, gimana jadi istrinya? Yang ada bunda tuh diincer terus buat jadi bahan bales dendam orang lain" Kata Shanneta kesal

"Punya bunda kerjaannya sekretaris tapi o'on banget" Gumam Shanneta yang masih didengar semua orang termasuk Anna yang langsung menatap tajam anak perempuan satu satunya

"Apa?! Mau bantah? Bunda tau gak seberapa khawatirnya Shanneta? Udah berapa kali coba bunda hampir mati gara-gara hubungan bunda sama om Andra? Pokoknya Shanetta bakalan kasih bunda bodyguard! Gak bantah!" Kata Shanneta tegas membuat Anna mengelah nafas pasrah.








TBC.
Rabu, 20 Mei 2020
Publish: 18 Mei 2021
1048 kata

GALAXIA SHANETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang