Kayanya mulai chap ini aku mau masukin bgm gitu. Nyalain ya
Jimin mendecih pas ngeliat Taehyung masih asik bikin pulau walau matahari udah bersinar dengan terangnya. Padahal Jimin sengaja buka jendela kamarnya lebar-lebar biar si panglima bangun selama ia menyiapkan sarapan, tapi tetep aja anaknya tidur kek mati suri.
Meletakkan dua piring nasi goreng dimeja kecil tempat ia belajar kalau mau. Lalu dengan brutal menendang kaki Taehyung.
"Bangun sat!" Kata Jimin masih nendang-nendang kaki Taehyung. Panglima menggeliat pelan, mengubah posisinya dari tengkurep ke telentang namun detik berikutnya ia mengaduh sakit tak kala luka-luka dipunggunya bergesekan dengan sprei Jimin.
"Aw!" Taehyung reflek bangun membuat Jimin terkekeh.
"Sarapan dulu. Ntar abis mandi gua salepin lagi, masih perih emang?" Tanya Jimin sambil menyediakan nasi goreng kedepan Taehyung.
Taehyung mengucek matanya pelan, sedikit bergumam sambil garuk-garuk kepala.
"Jam berapa?" Tanyanya dengan suara yang begitu serak.
"Jam 10 anjing. Gua kira lu mati"
"Lu tau sendiri gua cuma bisa tidur nyenyak diluar rumah" Jawabnya seraya menyuap nasi goreng.
"Buset cuci muka dulu napa. Enak banget lu bangun tidur langsung makan" Omel Jimin dengan mulut yang penuh nasi goreng.
"Ck bawel" Menurut, sang panglima langsung bergegas ke toilet dan beberapa detik kemudian kembali dengan wajah yang sedikit lebih segar. Cuma cuci muka dan cuci tangan tok.
"Lu eskul Jim?" Tanya Taehyung.
"Eskul anjir. Ni bang Hoseok bawel banget nyepamin gua dari tadi" Jawab Jimin. Terlihat wajahnya begitu dongkol.
Taehyung mengangguk, dirinya pun diharuskan kumpul klub fotografi hari ini. Biar nanti berangkat bareng aja.
Ditengah obrolan ringan sambil makan nasi goreng tiba-tiba seseorang masuk dengan lancangnya ke kamar Jimin. Lewat jendela. Saya ulang, lewat jendela!
"Bangsat!" Taehyung begitu kaget, reflek menodong raket nyamuk yang berada disampinya. Sementara Jimin bersiap melempar sosok itu dengan sendok ditangannya.
"Hehe. Morning ganteng!" Sapa sosok itu sambil tersenyum manis.
Taehyung membulatkan matanya. Sosok itu adalah sosok yang sama yang ia temui di gereja waktu itu. Namun ada yang berbeda. Tidak ada lagi raut lembut dan tatapan teduh semua itu tergantikan dengan senyuman memikat dan tatapan yang bekerling nakal.
Sejenak Taehyung memerhatikan tampilan gadis itu. Jeans super ketat dengan jaket kulit hitam yang membungkus badannya. Lalu sang panglima tertohok ketika dengan santainya gadis itu menanggalkan jaket kulitnya menampilkan bra dengan warna senada.
Ini beneran orang yang sama?
"Kebiasaan anjir, gua kira maling" Kata Jimin dengan nada yang begitu nyolot.
"Numpang la bro. Bapak gua ngamuk nih kalo gua balik jam segini" Jawab gadis itu.
"Abis dugem lu?" Tanya Jimin dibalas anggukan oleh gadis itu.
Taehyung masih bingung ditempat.
"Lo yang digereja waktu itu kan?" Tanya Taehyung. Sang gadis tersenyum tipis. Mengampiri Taehyung lalu menatap lelaki itu tepat diwajahnya. Jarak keduanya begitu dekat, Taehyung reflek menahan nafas.
"Oh jadi lu yang dibilang Kyra" Katanya santai. Taehyung kembali dibuat bingung.
Jimin hanya memerhatikan keduanya dengan tatapan penuh minat tanpa keninginan sedikitpum untuk memberi penjelasan.
"Well itu bukan gua. Eh tapi itu gua juga sih, gimana si Jim?" Gadis itu malah bertanya.
"Ye malah nanya" Jawab Jimin. Taehyung balik memerhatikan Jimin. Dilihatpun cara Jimin memperlakukan gadis itu sangat berbeda dengan yang digereja.
Oh!
Taehyung tahu!
"Lu pasti kembarannya ya?" Kata Taehyung dengan cengiran kotaknya.
"Bukan" Jawab gadis itu cepat sambil menyisir surai hitamnya.
"Eh gua balik ya si tua bangka nelpon. Bye Chimchim!"
Sebelum gadis itu pergi ia sempat menoleh ke Taehyung dengan senyum jahil.
"By the way, you looks so hawt with that tattoos on your chest. Kim Taehyung?" Taehyung reflek memeluk badannya yang sedari tadi memang half naked, membuat gadis itu terkikik geli. Lau detik berikutnya dengan santai melompat ke balkon rumah sebelah.
Saatnya mengintrogasi Jimin.
"Itu Kyra bukan si? Kok beda banget?" Cerca Taehyung. Jimin menggaruk kepalanya yang mendadak gatal, bingung juga ngejelasinnya gimana.
"Lu inget kan gua bilang Kyra itu sakit?" Tanya Jimim dibalas anggukan oleh Taehyung.
"Kyra mengidap DID" Jawaban Jimin sukses membuat Taehyung terpaku.
"DID apaan?"
Jimin menghela nafas panjang, kirain masang ekspresi kaya gitu karna kaget ternyata karna bego.
"Kepribadian ganda. Yang lu liat tadi pribadi yang beda sama yang lu liat di gereja. Gua biasa panggil dia Kanna"
Barulah Taehyung tertegun.
"Aku kaget" Katanya
Taehyung pelan sambil mengusap dadanya."Ya makanya dia homeschooling. Soalnya Kanna tuh liar banget. Sometimes suka gak ke kontrol" Jawab Jimin.
"Lu udah tau dari lama?"
"Gua udah temenan sama Kyra dari lama. Tapi gua tau Kyra DID baru setahun ini. Yang gua denger kepribadiannya yang lain ini baru muncul pas Kyra tinggal di Amerika"
"Gua gak ngerti"
"Au ah gua juga bingung"
"Mereka sering tuker-tuker gitu?" Taehyung masih kepo.
"Awalnya si engga. Kyra cerita ke gua kalo dia masih rutin minum obat tapi belakangan ini dia susah ngendaliin dirinya. Dan ya Kanna jadi sering muncul"
Taehyung mengagguk paham. Menoleh kerumah sebelah tepatnya ke kamar Kyra atau lebih tepatnya Kanna?
Keduanya kontras berbeda, tapi anehnya getarannya masih sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panglima [End]
FanfictionIni kisah begundal SMA Bighit Warn⚠️ -Mengandung kata kasar -Non baku