Cewek Badung

8 3 1
                                    

SENIN, hari yang fiks membuat semua pelajar enggan untuk masuk sekolah. Bukan karena hari yang menyeramkan tetapi lebih ke menjengkelkan. Upacara yang rutin diadakan setiap senin membuat para murid harus memutar otak untuk kabur dari kegiatan tersebut.

Apalagi kalau sang surya enggan untuk bersahabat, sudah harus siap deh untuk mandi keringat. Belum lagi kalau pembina upacara yang betahnya minta ampun untuk menyampaikan amanat di depan,udah pengen bungkam tuh mulut pakek mic.

"ai paling enak kalau keadaan seperti ini kabur deh dari barisan". Bisik salma pada Aina.

"yok.. Ajakin reny tuh". Jawabnya.

"ren ". Panggil salma sambil memainkan kepalanya yang menunjukkan isyarat untuk pergi dari barisan dan langsung mendapat acungan jempol dari lawan bicaranya.

" satu satu dimulai dari lu, reny, trus gue jangan sampe ketahuan guru dibelakang ". Tutur Aina.

" ok.. Langsung taman belakang ". Seru reny.

Satu persatu diantara merekapun pergi meninggalkan barisan.

Sesampainya di taman belakang merekapun bernafas lega bawasannya tak ada guru piket yang menjaga di sana.

" akhirnya ". Syukur salma.

" anjir... Untuk kesekian kalinya kita kabur". Jelas reny yang dibalas dengan kekehan mereka bersama.

"btw kalian sadar gak, kita itu sekolah gak punya prestasi apa apa tauk, pintar kagak tolol yang ada, baik kagak badung iya, trus yang perlu dibanggain apa coba? ". Tutur reny sambil senyum senyum pada teman temannya.

" iya juga sih". Jawab salma sambil terkekeh

"bangga sama diri sendiri aja seenggaknya kita tak pernah buat masalah ". Jawab Aina.

" dasar tolol, lu pikir dengan kita kabur kagak buat masalah?, ini juga masalah tauk kalau ketahuan guru ". Jelas reny kembali.

" iya juga sih ". Jawab Aina terkekeh sambil menyandarkan punggungmya di kursi." em.. Mungkin belum waktunya kali buat kita pintar".tambahnya sambil tersenyum.

"ekhem". Dehem seorang lelaki dibalik kursi yang Mereka duduki.

"mati deh kita ". Gumam Aina dan teman teman tanpa berani menengok belakang.

" Hhhh... Lucu amat tuh muka ". Sorak Rijal beserta ke 3 temannya tak terkecuali Radar karena melihat wajah Aina dan teman temannya gugup karna ulahnya.

" anjir.. Lu oncom gue tampol lu tahu rasa". Teriak Aina yang tak terima atas perlakuan Radar and geng.

"diem diem kalau marah sadis juga lu". Jawab iwan.

"mon maap gue gak kenal sama lu pada, mending lu semua pergi gak usah gangguin kita, karna lu bukan siapa siapa gue". Jelas Aina. "tau tuh". Tambah reny.

"kata siapa gue bukan siapa siapa lu, jelas jelas lu pacar gue". Jelas Radar yang membuat teman Aina kaget tak terkecuali salma.

"gue? ". Saut Aina sambil menunjuk dirinya sendiri." ngayal kali lu". Tambahnya.

"yai". Balasnya santai.

"gue gak pernah ada masalah sama lu, gue cukup tahu sama lu, kenal aja kagak dan beraninya lu ngeklaim gue jadi pacar lu, emang gue bocah apa? ". Cetus Aina sambil mengajak ke 2 temannya pergi dari taman belakang. Kabur dari barisan upacara tidak membuatnya hoki.

"awal yang baik dar". Saut Billy sambil menepuk bahu Radar, yang dibalas kekehan temannya.

"ini semua gara gara kalian gobl*k". Sinis Radar.

RADARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang