Awalan

12 3 1
                                    

"Siapa lagi ini elah?" omel Dean sambil melihat layar handphone-nya.

"Ada apansi Yan?" tanya Franz yang kebingungan melihat temannya itu mengomel sendiri.

"Tau noh daritadi marah-marah mulu kek janda" ucap Arka si tukang halu.

"Janda pala lo Ka" kata Dean sambil menoyor kepala Arka karena tidak terima ia di bilang janda oleh Arka.

"Santuy lho beb" ujar Khendra yang tiba-tiba datang sambil membawa es teh, sepertinya dari kantin.

"Jadi sekarang Khen jadi homo? ewh, jauh-jauh dari kita sonoo" ucap Adit.

"Halahh lu juga suka homoin Yayan kan?" protes Khendra tidak terima.

"Yayan siapa dah?" tanya Adit kebingungan.

"DEAN!" teriak mereka bertiga di depan muka Adit. Siapa lagi kalau bukan Franz, Arka, dan Khendra.

"Bau jigong mulut lo pada. btw kok bisa gitu?" tanya Adit lagi. Memang dari mereka berlima, otak Adit lah yang paling polos polos gesrek.

"Anjir lo Dit. Jadi gini babang Adit yang paling ganteng tapi boong. Namanya kan Dean, kalo lu manggil Dean pasti ada kata 'Yan' kan? Nah biar manggilnya lebih gampang jadi kita manggilnya Yayan" jelas Franz geram.

"Aelah ribut mulu lu pada, Prans kantin kuy!" ajak Dean. Memang dari mereka berempat, Franz lah yang paling dekat dengan Dean. Nama panggilannya pun diubah menjadi Prans, biar enak nyebutnya katanya.

"IKUT YANN!!" teriak Arka dan Khendra.

"Gausah teriak bego!" 

"Paketu  galak coy"

"Lah gue ditinggal sendiri?" tanya Adit pada dirinya sendiri.

"WOY DIT LU MAU DISITU TERUS? KAGAK IKUT?" Teriak Arka yang sudah berada di ujung koridor.

"Eh iya, kok gue bego sih?" monolog Adit. 

***

"Hai Dean! Salken gue Ashley" ucap sesorang yang tiba-tiba datang ke meja Dean dan teman-temannya.

"Ashley? Lo yang ngechat gue tadi?"

"Iya, gue boleh duduk sini kagak? Lagian kursinya masi sisa 2 kan? Bisa dong buat gue sama Rein"

"Rein? eneng cantik ini?" ucap Khendra sambil menunjuk cewek yang terlihat sedikit urakan tersebut.

"Iye. Gausah nunjuk-nujuk!" ketus Rein.

"Galak amat bukk" 

"Gue bukan ibu ibu!"

"Udah Rein,Khen" lerai Ashley.

"Jadi gimana nih? gue boleh duduk kan?"

"Boleh"

"Gue duduk sebelah lo ya?"

"Iya" 

Akhirnya Ashley pun duduk di sebelah Dean, karena memang kursi yang kosong tinggal sebelah Dean dan Adit.

Daritadi Dean hanya mendengarkan cerita Ashley sambil memakan makanan pesanannya. Jangan tanyakan kemana perginya 4 curut tadi, pastinya mereka pergi menggoda cewek-cewek yang sedang ada di kantin.

"Ley, gue cabut ke kelas dulu" ucapnya sambil beranjak dari meja.

"Gamau disini aja, Rein?"

"Ga" ucap Rein lalu pergi meninggalkan Dean dan Ashley.

"Temen lo ga marah?"  

"Engga, udah biasa kek gitu"

"Ohh"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang