Prologue

26 7 5
                                    

Tring!

"Chat dari siapa, Mark?"

"Uhm, nggak. Bukan siapa-siapa. Nggak penting juga."













"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Aku menduduki bangkuku dan melepas jaketku. Aneh banget rasanya, ini musim panas tapi aku masih harus pake jaket.

Suara decitan bangku di sebelahku membuatku yang sedang menghadap jendela di luar sana tersenyum. Pasti Yuna sudah kembali dari kantin. Tadi, ia bersama Baejin pergi ke kantin berdua untuk membeli makanan.

"Kok dilepas jaketnya?"

Itu bukan suara Yuna, aku menoleh.

"Ah, Baejin? Aku kira Yuna. Nggak apa-apa, panas banget kalo pake jaket soalnya," jawabku. Baejin terlihat mengangguk-angguk. Tangannya terulur memegang lengan bawahku. Aku meringis setelahnya.

"Nanti keliatan orang-orang. Kita ke UKS dulu biar diobatin, ya," ucap Baejin melihat lenganku yang terdapat banyak goresan merah.

Tanpa kusadari, di lawang pintu terdapat Mark yang sedang membawa kotak makan milikku. Mukanya masam dan ia terlihat bingung setelah melihatku dan Baejin. Apalagi jemari Baejin masih di lenganku.







"M-Mark..."








Sepertinya, ia salah paham.

Ia pasti salah paham.

Ia salah paham.

Ia

Benar-benar

Salah

Paham








"Pantes kamu nggak pernah cerita apapun ke aku, udah ada yang baru ternyata, ya? Well, i'm dissapointed, but not surprised."





"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Delicate [Mark Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang