2

13 1 0
                                    

Hari ini Brietha datang lebih awal daripada geng NCT. Brietha datang lebih awal karena ingin melanjutkan membaca bukunya yang kemarin belum ia selesaikan. Saat sedang membaca buku, munculah seorang pria dari ambang pintu. Pria itu adalah Xiaojun.

Xiaojun duduk di kursinya, lalu ia memperhatikan Brietha dari jauh.

'Kau selalu saja memperhatikan ku'. Batin Brietha tanpa menoleh kearah Xiaojun.

Xiaojun beranjak dari kursinya dan menghampiri Brietha dengan ragu-ragu. Brietha yang merasa ingin dihampiri pun langsung menoleh.

Xiaojun langsung duduk dikursi sebelah Brietha.

"Brietha kan?". Xiaojun bertanya walaupun ia sudah tahu.

"Hmmm". Brietha hanya berdehem untuk menanggapi.

"Gue Xiaojun". Xiaojun memperkenalkan dirinya.

Brietha hanya mengangguk-angguk saja tanpa menoleh sedikitpun dan masih fokus kepada bukunya.

"Lo dateng udah lama?". Tanya Xiaojun.

Brietha hanya berdehem.

"Lo datengnya pagi banget". Celetuk Xiaojun.

"Memangnya kenapa? Ada masalah?". Tanya Brietha.

"Gapapa sih, cuma ini kepagian banget". Jawab Xiaojun gugup.

"Kau sendiri juga datang pagi". Ujar Brietha.

Xiaojun hanya tertawa pelan.

"Oh iya, aku ingin bertanya padamu". Ucap Xiaojun.

"Hmmm?". Brietha berdehem.

"Lo percaya gak sih sama makhluk mitologi gitu?". Tanya Xiaojun.

Brietha yang tadinya fokus kepada bukunya, sekarang menatap Xiaojun.

"Aku percaya dengan adanya mereka, mereka hidup seperti manusia hanya saja manusia selalu menganggap bahwa mereka itu mitos, sebenarnya mereka ada tetapi mereka tidak menunjukkan wujud aslinya". Jelas Brietha panjang lebar.

"Kok Lo bisa tau se detail itu?". Tanya Xiaojun merasa penasaran.

Brietha tidak menjawab, melainkan hanya menunjukkan buku yang ia baca.

"Oh dari situ, emang Lo suka baca tentang makhluk mitologi gitu ya?". Tanya Xiaojun lagi.

Brietha hanya mengangguk.

"Apa yang bikin Lo tertarik sama cerita kayak gitu?". Tanya Xiaojun lagi dan lagi.

"Tidak tahu". Jawab Brietha.

"Gue pengen nanya lagi nih". Ujar Xiaojun.

Brietha langsung menatap Xiaojun dan menaikkan sebelah alisnya.

"Jadi gini, gue liat Lo kayaknya lebih tertarik sama elf, emangnya elf itu tuh kayak gimana sih?". Tanya Xiaojun.

"Kau ingin tahu wujud elf?". Tanya Brietha memastikan.

Xiaojun mengangguk mantap.

"Kau tahu halte bus yang ada di belakang sekolah, yang didekat taman?". Tanya Brietha.

"Tau dong". Jawab Xiaojun.

"Baiklah nanti malam kita bertemu disana, sekitar jam 8 malam". Jelas Brietha.

"Mau ngapain?". Tanya Xiaojun.

"Kau ingin tahu wujud elf kan?". Brietha bertanya balik.

"Iya". Jawab Xiaojun.

"Ya sudah, nanti malam kita bertemu ditempat yang tadi sudah ku sebutkan". Jelas Brietha dan kembali membaca bukunya.

Xiaojun mengangguk.

.
.
.

Sekarang sudah pukul 19.35. Brietha sedang bersiap-siap untuk bertemu dengan Xiaojun.

Di halte bus

Brietha sudah sampai di tempat tujuan, tetapi Xiaojun belum. Brietha menunggu Xiaojun sambil menatap langit yang dipenuhi oleh banyak bintang. Indah, satu kata yang bisa mendeskripsikan kondisi langit sekarang.

Tak lama kemudian, Xiaojun datang dengan baju santai nya.

"Ta, Lo udah nunggu lama?". Tanya Xiaojun yang baru saja datang.

"Aku baru saja datang". Jawab Brietha seadanya.

"Oke, terus wujud elf nya gimana?". Tanya Xiaojun kepada Brietha.

"Emmm... Sekarang tutup matamu dulu". Ucap Brietha sambil menyodorkan sebuah kain.

"Ngapain tutup mata?". Tanya Xiaojun bingung.

"Sudah, lakukan saja". Jawab Brietha.

Xiaojun tidak menjawab, ia langsung melakukan perintah Brietha.

Brietha tersenyum melihatnya.

"Sekarang kau sudah boleh membuka matamu". Ujar Brietha.

Xiaojun melepas kain itu dari matanya, ia sangat terkejut saat melihat seseorang di hadapannya.

"L-lo siapa? Mana Brietha?". Tanya Xiaojun yang merasa kebingungan.

"Ini aku, Brietha". Jawab Brietha.

"Gak mungkin, tadi Brietha gak kayak gini". Xiaojun mengelak.

"Lihat wajahku, sama kan seperti Brietha". Ucap Brietha.

"J-jadi l-lo". Ucap Xiaojun terbata-bata.

"Hanya kau yang tahu, jangan beritahu orang lain". Jelas Brietha.

"Lo elf?". Tanya Xiaojun untuk memastikan.

Brietha hanya mengangguk.

"Gak mungkin, pasti sekarang gue lagi mimpi kan". Ujar Xiaojun sambil menepuk-nepuk pipinya.

"Kau tidak sedang bermimpi, ini nyata". Jawab Brietha.

"Tapi ingat, hanya kau yang tahu dan jangan beritahu yang lain". Lanjut Brietha.

Xiaojun hanya mengangguk.

Xiaojun masih tak percaya dengan wujud Brietha yang berubah menjadi elf.

Lalu dalam sekejap, Brietha berubah kembali menjadi manusia biasa.

"Sudahlah, kau sudah lihat kan". Ucap Brietha.

"Aku ingin pulang, sampai jumpa besok di sekolah". Ujar Brietha sambil melambaikan tangannya.

Xiaojun hanya membalasnya dengan lambaian tangan juga. Ia masih tidak percaya dengan semua yang sudah ia lihat.

Xiaojun pun memutuskan untuk kembali kerumahnya, dia tidak ingin memikirkan hal yang tadi.
















Next➡️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ELF IN THE WORLD || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang