iten dan gion

12 0 0
                                    

(di mulmed itu justin yah)

AUTHOR POV

seorang gadis berwajah asia dengan rambut hitam pendek keluar dari kelas nya 11 ipa 3 stelah mendengar suara pemberitahuan tanda istirahat

"justin PR nya mana belum dikumpul ni" teriakan itu menghentikan langkah kaki gadis bernama lengkap kristenses justin tan

"yaampun hampir saja" justin memutar kembali ke kelas nya.
"udah gak sabar banget yah ketemu sayangnya" justin tersenyum malu mendengar candaan milla sang ketua kelas, sudah bukan rahasia lagi dikelas nya kalau justin berpacaran dengan kakak kelas mereka .
"nih bukunya" justin memberikan buku dengan sampul berwarna biru.
"oke" ucap milla setelah menerimanya.

justin dengan semangat keluar dari kelas nya dan berjalan menuju kelas sang pacar dia tersenyum tidak sabar ingin bertemu sang kekasih.
sampai disana kelas nya masih di isi oleh guru, justin mendesah nafasnya maklum

akan selalu ada tambahan 10 menit dikelas ini batinnya sambil menatap arloji ditangannya.

12 ipa 1 kelas yang dipenuhi oleh harta karun sekolah dimana kelas itu berisi anak anak pintar yang biasa nya mewakili sekolah untuk olimpiade maupun cerdas cermat. satu hal yang disukai justin dari kelas ini selain kejeniusan nya adalah anak anak di dalam kelas ini cenderung tidak peduli dengan sekitarnya sehingga apapun yang mereka dengar atau lihat tidak pernah mereka gosipkandan sebarkan, kelas ini juga dijuluki kelas ansos.

karena merasa terlalu lama justin sedikit mengintip dari balik jendela dia langsung mendapati sang pacar yang sedang fokus ke arah papan tulis, justin tersenyum melihat wajah fokus dari sang pacar

benar benar idaman batin justin masih terus menatap si kekasih.

justin masih terus mengintip sampai gion pacar justin balas menatap nya. seketika justin terkejut saking terkejutnya ia sampai terhuyung kebelakang dan menabrak seseorang yang sedang berjalan.

"eh sory sorry" justin langsung meminta maaf pada cowok yang tidak sengaja ia tabrak.
"gak papa santai aja" ucap cowok itu.
"lo ngapain disini bukan nya ini lorong kelas 12 yah" tanya cowok itu lagi dari name tag nya justin tahu cowok itu bernama axel.
"oh itu lagi nungguin orang disini" ungkap justin ia tidak terlalu suka memberitahukan kalau ia sedang menuggu pacar, rasanya cringe.
"lo justin anak cheers kan" justin menyerngit bingung karena laki laki ini mengenal nya namun justin malah tidak mengenal laki laki ini.
"lo gak tahu gue?" tanya axel. justin menatap axel sambil terus mengingat ingat apa mereka pernah berkenalan sebelum nya tapi setahu justin ia tidak pernah punya kenalan dikelas 12 kecuali kakak seniornya di cheers dan gion.
"seriosly lo gak tahu gue? gue axel ketua tim basket gue sering liat elo kalo lagi pertandingan basket" dan justin hanya mengangguk nganguk kan kepalanya dan meringis karena tidak mengingat soal axel sama sekali.

baru saja justin ingin kembali bicara guru dari kelas 12 ipa 1 sudah keluar dan tiba tiba seorang gadis berkaca mata menghampirinya

"lo justin kan?" justin yang merasa sedang ditanya hanya menganggukan kepalanya.
"Mikha manggil" ucap gadis itu lalu berbalik dan pergi.

"kak axel aku duluan yah" pamit justin lalu segera masuk kedalam kelas gion.

"hai" sapa justin langsung pada gion yang tengah membaca buku. gion hanya melirik sekilas lali kembali menatap buku dan justin? ia sudah terbiasa dengan sika datar gion. justin mengambil tempat duduk disamping gion "eh tapi kali ini kok kelas kamu cepat yah biasanya sampai 10 menitan ini kok cuman 7 menitan deh" tanya justin sambil menatap arlojinya, gion hanya merespon dengan mengangkat pundaknya.

"gion gak ke kantin ?" tanya justin, tanpa bersuara gion hanya menggelengkan kepalanya.
"ayok dong ke kantin gion aku lapar" justin menggoyang goyangkan lengan gion seperti anak kecil yang meminta permen.
"Gion ayok"

Gion menatap justin lalu menghela nafasnya
"tunggu aku masukan buku ku" ucap gion sambil memasukan buku buku ke dalam tas.

Justin tersenyum senang ini salah satu alasan mengapa dia masih bertahan dalam hubungan flat ini karena gion tidak pernah menolak permintaan nya meski harus dipaksa dulu.

Setelah itu gion dan justin pergi menuju kantin sampai disana sudah banyak siswa siswi yang sedang makan atau sekedar nongkrong, ada beberapa siswi siwsi yang sedikit mencuri pandang ke arah justin dan gion siapa yang tidak dapat menolak pesona gion biasanya murid murid yang lain memanggilnya mikha walaupun kutu buku pesona nya tidak ada tandingan nya.

"Mau apa" tanya gion setelah mereka mengambil tempat duduk.

"umm aku sama dengamu saja" ucap justin lalu gion pergi memesan makanan.

justin mengedarkan pandangan nya kesekelilling tiba tiba mata nya bertemu dengan axel yang sedang berkumpul bersama teman temannya.

axel tersenyum ke arah justin sambil melambaikan tangan nya
"eh" justin yang kaget hanya tersenyum balik, dia mengerutkan dahinya bingung karena tiba tiba axel berjalan ke arah nya masih dengan senyum mengembang.

"hai, kau sendiri?" tanya axel plangsung ketika sampai dihadapan justin.

"Iten" dari arah berlwanan gion datang dengan membawa nampan berisi pesana mereka.

"ahh itu aku bersama gion"

"oh hai, aku kira justin sendiri ternyata dia bersama teman nya" axel menyapa gion dengan santai.

"mungkin pacar maksudmu"ucap gion dengan justin yang diam diam menahan senyum dengan wajah memerah.

TBC .

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

anetos (nyaman)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang