Teng... teng... teng...
"Baiklah anak-anak sampai sini dulu materi kita, terima kasih." Pak Marco pun keluar kelas.
"Eh, gue pengen kenalan deh sama si Kirei, tapi gue gak bisa bahasa Jepang." Bisik siswi yang duduk dibelakang Kirei dan Alan.
"Yaudh lo minta translate-in ke si Alan aja. Gue juga pengen kenalan. Pake bahasa Inggris aja kali lah yuk bareng." Siswi satunya langsung bergerak ke meja Kirei dan Alan.
"Hi, I'm Sarah. Nice to meet you." Sarah mengulurkan tangannya dan langsung dijabat Kirei.
"Hi, nice to meet you too." Kirei mengembangkan senyumannya.
"Hi, I'm Naya." Naya tersenyum tulus yang dibalas langsung oleh Kirei.
"By the way, pake bahasa Indonesia aja hehehe." Seringai Kirei.
"Si Anjir, gue kira kagak bisa ngomong bahasa Indonesia. Malu kan gue tadi pake ngetranslate-in segala." Cerocos Alan.
"Hehehe maaf Lan. Tapi tadi kamu keren lho, aku gak nyangka ternyata ada yang ngerti." Puji Kirei yang sukses membuat Alan blushing.
"Alhamdulillah deh kalo bisa bahasa Indonesia. Soalnya nih si Naya daritadi kepengen kenalan sama kamu Ki tapi dia bingung gara-gara gak bisa bahasa Jepang hahaha." Ledek Sarah.
"Helehhh. Kantin gak? Laper nih yukkk." Ajak Naya.
"Mau sih. Tapi aku mau ke kelas XII-MIPA 1 dulu. Bisa kasih unjuk aku jalannya gak?" Karena Kirei ingin pergi ke kantin bareng Wira juga.
"Oh yaudah ayok sekalian aja kan ngelewatin kelasnya tuh. Alan mau ikut gak?" Kata Sarah.
"Gak deh. Ngantuk. Mau bobo ganteng dulu pangeran." Kata Alan sok imut sambil mengambil posisi tidur yang nyaman.
"Idih najis." Naya bergidik jijik, Sarah dan Kirei hanya geleng-geleng liat kelakuannya Alan.
***
Wira baru saja keluar dari kelasnya, tiba-tiba ada yang ngerangkul dia.
"Hai cowok." Cewek itu langsung merangkul Wira dari belakang. Sontak Wira membalikkan badannya.
"Kaget cogan. Kirain kuntilanak." Wira meledek dan langsung dapat cupitan diperutnya.
"Eh itu muka gantengnya aku kenapa? Kok bonyok?" Kata cewek itu yang tak lain adalah Kirei sambil memegang pipi Wira.
Dan tidak mereka sadari ada perempuan yang baru saja keluar dari kelasnya Wira menatap kesal.
"Gapapa. Cuma kepentok kok." Wira menggenggam tangan Kirei. Tapi Kirei tidak percaya.
"Wira, dia siapa?" Tanya perempuan yang sedari tadi menatap Kirei sinis.
"Menurut lo?" Jawab Wira dingin.
"Pacar kamu?" Tanya perempuan itu yang bernama Diandra teman sekelas Wira yang menyebabkan muka Wira jadi memar.
"Eh, mereka siapa Ki?" Wira baru sadar ternyata Kirei datang tidak sendiri dan tak mengindahkan Diandra.
"Oh ini temen sekelas aku. Kenalin ini Naya sama Sarah." Jelas Kirei.
"Hai, salam kenal. Wira." Sapa Wira dengan senyuman manisnya.
"Salam kenal juga kak." Sarah dan Naya berbarengan.
"Ke kantin yuk laper." Wira langsung merangkul Kirei dan pergi melewati Diandra tanpa menghiraukannya. Sarah dan Naya pun membuntuti Kirei dan Wira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherry Blossoms
Teen Fiction"Ki... aku bakal bantu kamu cari keluargamu. Setelah itu aku akan melamarmu." -anonim. Gadis berusia 3 tahun diantarkan ke panti asuhan oleh tetangganya karena kematian Ibunya yang bunuh diri.