Part 1

710 39 20
                                    

Di suatu kerajaan megah di tengah kota, tampak puluhan gadis muda yang berbaris masuk ke pintu kerajaan dengan terpaksa. Beberapa dari mereka mengalami luka-luka dan menangis dalam diam. Para pengawal memaksa masuk dengan kekerasan persis seperti awal bagaimana mereka bisa sampai di tempat ini.

"Ku mohon,lepaskan aku Tuan! Orang tuaku saat ini menantiku pulang!"

Brukk !!

Seorang pengawal menendang kaki seorang gadis bermata onyx yang tadi memohon padanya hingga terjerembab di lantai halaman.

"Apa peduliku pada orang tuamu?! Diamlah dan terus ikuti barisan di depanmu!!"

Sang gadis menangis terisak merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya dan juga hatinya. Ingin rasanya ia melarikan diri namun penjagaan di tempat itu terlalu ketat. Perlahan ia bangkit lagi mengikuti barisan di depannya.

"Ibu..Ayah.."

Lirihnya dengan linangan air mata. Gadis itu tak berani menatap megahnya kerajaan itu. Ia hanya berjalan menatap setiap langkah kaki yang mengikuti para gadis dihadapan nya.

Tanpa disadari, ia telah memasuki ruang utama dari kerajaan itu. Ruang dimana para petinggi kerajaan berkumpul untuk menikmati kecantikan setiap gadis yang baru datang tahun ini. Ya, setiap tahun kerajaan akan memaksa para gadis muda untuk direkrut sebagai anggota kerajaan. Bukan ditempatkan di posisi yang terhormat namun hanya akan dijadikan penghibur seperti penari,penyanyi,dan pemuas nafsu bejat mereka. Khusus untuk gadis tercantik akan dijadikan sebagai selir sang Raja sampai tiba waktunya sang Raja merasa bosan lalu mencampakkan gadis itu.

"Berapa jumlah mereka?"

Seorang panglima bertanya pada pengawal yang kejam tadi.

"50 orang dari 5 desa."

"Baiklah."

🌕

🌕

🌕

Rembulan Terbit Di Matamu

🌕

🌕

🌕

Decak kagum menghiasi wajah setiap orang di kerajaan. Mereka semua adalah pria dewasa dan beberapa pemuda yang semuanya adalah anggota kerajaan.

Setiap 15 gadis dipaksa maju untuk mengenalkan diri dan menunjukkan keahlian khususnya di hadapan Raja. Tak ada raut bahagia sama sekali selain tangisan yang terdengar merdu bagi Raja Toneri, Raja kerajaan itu.

"Katakan siapa namamu?"

Ucapan panglima kerajaan terdengar menyeramkan bagi gadis berambut pirang disamping gadis bermata onyx tadi. Bukannya menjawab,i a malah menangis sejadi-jadinya.

"Jawab!!"

Bentak panglima. Dengan ragu,gadis itu menyebut namanya. Tubuhnya bergetar yakin takkan ada yang peduli dengan keadaannya.

"Yo..Yodo.."

Sang Raja tersenyum lebar lalu mendekati gadis itu. Langkahnya yang angkuh cukup menggambarkan bahwa ia sosok yang bengis. Tangannya bergerak lalu mencengkram dagu Yodo dengan keras.

"Nama yang indah.Tapi aku lebih suka jika kau menari untukku nanti."

Mata Yodo membulat dengan linangan air mata. Sang Raja tak segan mengecup bibir Yodo dengan buas lalu melepas cengkramannya.

The Moon Rises in Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang