"Aku ingin pulang, tolong.."
Lirihan Sarada tak dihiraukan. Mitsuki malah meninggalkan Sarada lalu mengunci pintu kamarnya. Ekspresi datar kembali tertampil di wajah tampannya sementara Sarada berteriak memohon untuk dipulangkan.
🌕
🌕
🌕
Rembulan Terbit Di Matamu
🌕
🌕
🌕
Matahari telah tenggelam beberapa menit yang lalu. Sarada hanya bisa mengetahui hal itu melalui jendela kamar. Lama sekali ia menanti Mitsuki kembali tapi pemuda itu tak kunjung kembali.
Sarada menjatuhkan bokongnya di lantai. Di dekat kakinya terdapat piring dan gelas yang dihantarkan beberapa jam yang lalu dan sekarang ia menekan perutnya yang sakit. Lagi-lagi air matanya mengalir dalam diamnya bersamaan dengan kedatangan Mitsuki di kamar itu.
Derap langkah nya dapat didengar oleh Sarada yang terpejam menahan segala sakit dalam dirinya.
"Kau baik-baik saja?"
Tangan Mitsuki meraih kedua pipi Sarada. Gadis itu tak menjawab lalu membuka mata menatap Mitsuki yang berlutut di hadapannya.
"Aku butuh toilet, ku mohon keluarkan aku dari sini."
Sarada melirih. Ia memang sedang ingin ke toilet tapi ia juga ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk kabur. Ia bisa melihat senyuman di wajah Pangeran dihadapannya itu.
"Sungguh? Kamu tidak berniat kabur dari sini kan?"
"Tidak!!"
Ingin rasanya Sarada mencakar wajah Mitsuki. Pertanyaannya itu membuat Sarada tertohok terlebih lagi saat Mitsuki terkekeh mentertawakannya.
"Bukankah kamar mandinya ada disitu nona? Dasar penipu amatir!"
Tatapan Sarada mengarah pada sebuah pintu lain di kamar itu. Sarada merutuki kebodohannya. Tentu saja dia tau kalau itu kamar mandi tapi ia tak memperhitungkan bahwa alasanya tidak tepat.
Sarada menghela napas kasar lalu melenggeng masuk melewati Mitsuki dengan acuh. Pintu kamar mandi ia banting untuk meluapkan emosi dalam dirinya sementara Mitsuki hanya tersenyum melihat Sarada dengan tingkahnya itu.
🌕
🌕
🌕
Rembulan Terbit Di Matamu
🌕
🌕
🌕
Sarada kembali duduk di lantai sambil memeluk lutut. Ia mendengar suara riuh dari luar kamar seperti ada perayaan di kerajaan itu. Sarada menghela napas dengan perasaan gundah. Ia berpikir jikalau ia batal dijadikan selir, lalu untuk apa Mitsuki mengurungnya di sini?
Sejurus kemudian sebuah gaun terlempar mengenai wajahnya. Siapa lagi kalau bukan Mitsuki yang melempar gaun mewah berwarna serba putih itu.
"Apa ini?"
Sarada bingung menatap gaun di tangannya.Ia bangkit dari posisi duduk lalu mendekati Mitsuki yang kembali berekspresi datar. Sangat misterius.
"Jangan banyak tanya. Pakailah! Sebentar lagi ada dua orang yang akan meriasmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon Rises in Your Eyes
RomanceCover by me! Hairstyle : Sarada Uchiha (Yukinoshita Yukino from Oregairu ) Dengan adanya pebudakan di negeri ini,aku kira tidak ada lagi yang bisa aku percaya lagi.Semua suram diwarnai kekejaman para tirani hingga kemudian aku menemukan setitik caha...