📖
Hujan turun sangat deras sore ini, aku sedang berdiam diri di perpustakaan pusat karena jadwal kuliahku telah selesai dan aku belum ingin pulang. Aku berjalan menuju salah satu kursi yang berjejer disana.
Aku tidak mau repot-repot mencari buku di rak-rak perpustakaan yang penuh debu ini, karena aku sudah menyiapkan satu novel yang sudah ku beli seminggu yang lalu, namun belum pernah ku sentuh sama sekali. Salahkan tugas kuliahku yang menggunung dan membuatku tidak sempat bersenang-senang bersama novel serta cokelat hangat.
Terdengar decitan pintu yang berbunyi, aku tak menghiraukan hal itu dan melanjutkan bacaanku. Namun, kursi di depanku ditarik dan membuatku mengalihkan perhatian padanya.
Aku sedikit terkejut saat tahu yang ada di depanku adalah laki-laki aneh itu. Dia melihatku, kemudian memberikan senyum tipis padaku.
Hei! Dia tersenyum, tampan sekali.
Aku menggelengkan kepalaku beberapa kali, menepis apa yang baru saja ku pikirkan. Aku membalas dengan tersenyum kikuk, kemudian kembali memfokuskan diri pada novel yang ku pegang.
Ku lihat jam yang bertengger di tangan kiriku yang sudah menunjukkan pukul lima sore. Hampir dua jam aku berada disini, dan ku putuskan untuk segera pulang saja sebelum gelap.
Laki-laki itu masih berkutat dengan laptopnya. Aku berdeham pelan, dan membuat laki-laki itu menoleh.
"Lo mau balik?"
"Iyaa, udah sore juga"
Kemudian laki-laki itu menganggukkan kepalanya, lalu membereskan laptop dan buku berserakan di meja. Lebih baik aku berpamitan padanya untuk segera pulang.
"A-aku pulang duluan ya"
"Sebentar"
"Udah, yuk!". Lelaki itu berdiri dan berjalan di sampingku, mengajakku keluar dari ruang perpustakaan.
"Gue belum tau siapa nama cewek yang gue tolong malem itu"
Oh! Ternyata dia ingin mengajakku berkenalan,
Aku tersenyum canggung lalu mengulurkan tangan padanya kemudian menyebutkan namaku.
"Aku avalin"
"Oke, gue Gavin. Lo naik apa?"
"Mobil"
Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan diantara kami, sesampainya di parkiran dia mengucapkan 'hati-hati' padaku yang hanya ku balas dengan senyuman. Kemudian kami berpisah.
✉️
Hi!
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan menekan tombol vote & berikan komentar kalian.
✨Terima Kasih✨
KAMU SEDANG MEMBACA
satu minggu
Cerita PendekSatu minggu adalah waktu yang singkat, namun setiap detiknya adalah waktu yang tepat. Kisahnya ada memang hanya sesaat, namun dapat membuat perasaan menghangat.