"WOI BABI! "
Tiga orang anak laki-laki berusia sekitar sembilan tahun itu berkumpul mengerumuni teman sekelasnya yang sedang tertidur pulas di jam istirahat ini.Dilihat dari penampilan mereka yang memakai kaos penuh noda, bekas luka di tubuh dan wajah, serta senyum sinis yang senantiasa mereka tunjukkan, sudah sangat jelas bahwa mereka bertiga adalah anak yang nakal.
"BANGUN BADAK! " Tak puas dengan menghina babi, kini badak pun menjadi sasaran. Sungguh anak yang biadab.
Meski diteriaki dan ditendang kursinya, anak bertubuh gemuk itu tetap lelap dalam tidurnya.
Tak puas mengatainya dengan babi atau badak, salah satu anak laki-laki yang paling dominan di antara ketiga anak nakal itu tak segan mendorong kuat anak bertubuh gemuk itu hingga jatuh dari kursinya.
Bruk.
"AHAHAHA RASAIN TUH! " Anak yang paling dominan itu bernama Kevin.
"Pfftthahaha cara jatuhnya itu loh! Lucu banget! " Teman Kevin yang ini bernama Alnord.
"Haha liat tuh langsung bangun dia! " Dan yang satunya bernama Dion.
Entahlah. Mereka memang baru berumur sembilan tahun, namun kelakuan mereka menyamai setan.
Anak bertubuh gemuk itu langsung terbangun karna terjatuh. Dengan susah payah ia mencoba bangkit dari jatuhnya karna beban tubuhnya yang besar itu. Dan tentu hal itu semakin terlihat menyenangkan bagi ketiga anak nakal itu.
Begitu anak itu sudah berhasil bangkit, dengan teganya Kevin kembali mendorong anak tersebut sampai punggungnya terbentur keras pada tepi meja yang tajam.
Anak itu kembali terjatuh dan meringis kesakitan.
"AHAHAHAHA... " tawa mereka bertiga.
Di situasi kelas yang sepi, hanya ada beberapa anak saja yang melihat kejadian itu. Namun mereka hanya bungkam, tak berani melawan Kevin dan teman-temannya.
"KALIAN NGAPAIN?! " Tiba-tiba saja ada seorang anak perempuan yang baru masuk ke kelas dan langsung menghampiri anak bertubuh gemuk itu.
Anak perempuan itu membantu si gemuk untuk bangkit berdiri kembali.
"Hey, kamu! Dari kelas sebelah, kan?! Ngapain kamu ikut campur?? " bentak Alnord.
"Gausah ikut campur deh! " saut Dion.
"Lepas! " titah Kevin pada anak perempuan itu agar melepaskan genggamannya dari si gemuk yang ia bantu.
"Kalian ini kenapa sih giniin dia?? Aku panggilin guru loh! " bela anak perempuan itu.
"Heh jelek! Gausah belain si babi itu!! Mentang-mentang kalian sama-sama jelek! " Kevin memandang anak perempuan itu rendah.
Kedua teman Kevin tertawa mengejek.
"Kalian kok jahat sih!! Emang ibu guru gak pernah ngajarin kalian jadi anak baik?! " Anak perempuan itu tak mempedulikan ejekan Kevin dan terus membela si gemuk.
"Cerewet banget sih!! " bentak Kevin.
Anak perempuan itu semakin emosi. Dengan cepat ia mengambil sapu yang ada di kelas tersebut, lalu menghajar habis-habisan si Kevin dan kedua temannya.
"Kalian jahat!!! Rasain ini!!!! " racau anak perempuan itu seraya terus memukul Kevin dan kedua temannya dengan sapu.
Karna kualahan, Kevin, Arnold, dan Dion pun menyerah dan berlari pergi ke luar kelas.
"Kamu gapapa?? " Anak perempuan itu menuntun si gemuk untuk kembali duduk di bangkunya.
"Pasti sakit, ya? Mau aku antar ke UKS?? " tawarnya.
Si gemuk menggeleng, "Makasih. "
Mendengar ucapan terimakasih dari anak yang ditolongnya membuat anak perempuan itu tak bisa menahan senyum bahagianya.
Anak perempuan itu tertawa renyah, "Sama-sama! "
"Yaudah, aku balik ke kelasku dulu ya! Dadah! " pamitnya.
"Nama! " teriak si gemuk.
Anak perempuan itu berhenti dan menoleh, "Aneth! Namaku Anethascila, salam kenal ya! "
Dan ia pun berlalu pergi.
Anak bertubuh gemuk itu mau tak mau tersenyum.
Cantik.
Tbc.
Jahat bgt ya si kevin dkk :"(
Jgn ditiru ya guys smua manusia itu mw kyk gmn dia berhak diperlakukan sm so, jgn dibully yaps :"(Mksh udh baca yaa jgn lp vomment okay! Bye muach~!💋
Tlong kasih kritik dan saran yah!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS MY SENIOR : UNSEEN
RomanceBertemu dengan senior yang super duper menyebalkan saja sudah membuat Aneth darah tinggi seketika dan tiba-tiba ia malah harus menikah dengan senior tersebut??!! BIG NO! "Lo bener-bener gak kenal gue? " -Raga- "Gue gak pernah kenal cowok sok ganteng...