First Day

125 6 0
                                    

Suara kicauan burung yang saling bersahutan terdengar merdu di telinga gadis yang baru saja menginjak usia 15 tahun itu. Sayup-sayup terdengar suara gemericik air dari kamar mandi, yang ia yakini adalah suara kakaknya yang sedang mandi.

"Kak intaaaaan! mandinya bisa cepetan dikit gak sih? hari ini kan hari pertama sekolah tau"

"Iya baweeell.."

Kenapa sih Kak Intan kalo mandi harus selama itu? Ngerumpi sama gayung dulu kali ya! bantinnya kesal.

*******************

Selesai mandi dan berganti pakaian seragam, gadis yang bernama lengkap Nathanara Alzachrie itu langsung bergegas turun dari kamarnya yang terletak di lantai dua menuju meja makan.

"Pagi ma..."

"Pagi sayang... ayo cepat dimakan sarapannya. Hari ini kamu mos kan?"

Nara menganggukan kepalanya sambil mengoleskan selai di atas rotinya.

***
NARA POV

Hatiku mencelos sesaat ketika mengenang wajah muram ayah saat sedang duduk bersama di meja makan. Ah untuk apa aku mengingat tua bangka itu! Dia sudah tega menguras air mata mama! Dia pergi demi wanita jalang itu. Peduli setan aku padanya!

***

"Hanin! Alara!"

Akhirnya ketemu sama mereka juga! Aku langsung menghampiri mereka berdua setelah berteriak memanggil mereka dengan sangat kencang. Hehe maklum ya, suaraku memang 'agak' toa gitu deh.

"Apaan sih lo nar! Toa banget tau gak! Kebiasaan buruk!"

"Lu tau ngga sih akibat dari teriakan lo itu? Bisa-bisa kuping gue kebakar tau ngga!"

"Ah lebay lo semua. Nin, kita kan 11/12..."

Mereka berdua hanya mendengus mendengar perkataanku tadi. Ya, mereka adalah sahabat karibku dari semenjak duduk di bangku dasar. Kami bertiga bisa di bilang seperti kucing, tikus beserta majikannya. Sering bertengkar, tapi tak pernah bisa dipisahkan!

***

MOS di SMA Bumi Pertiwi tidaklah seperti MOS pada biasanya. MOS di SMA ini sangat menjunjung tinggi kebersamaan dan hati yang mulia. Kami semua tidak diberikan tugas yang aneh-aneh ataupun berdandan dengan rambut di kuncir 17 dan sebagainya. Tugas kami selama MOS dua hari kemarin adalah berbuat kebaikan sebanyak 20 macam di dua tempat yang berbeda. Yaitu, di stasiun dan di jalanan. Kami tidak akan bisa berbohong, karena para pengurus OSIS akan mengawasi kita dari dekat. Banyak yang membantu polisi menertibkan lalu lintas, menyebrangkan para lansia, dan berbagai jenis kebaikan yang lain.

Aku sangat bangga bisa masuk ke dalam lingkup pembelajaran SMA ini. Apalagi mengingat begitu sulitnya menjalani test untuk dapat menjadi bagian dari sekolah ini.

***
AUTHOR POV

Bel berdering sangat nyaring setelah kedatangan Nara 20 menit yang lalu. Ia dan Alara pun langsung bergegas menuju kelasnya yang berada di lantai tiga. Mereka berdua memang tidak sekelas dengan Hanin. Nara dan Alara ada di kelas X-2 IPS, sedangkan Hanin berada di kelas X-4 IPS.

Di hari pertama masuk sekolah setelah MOS, ktidak langsung di suguhkan dengan berbagai materi pelajaran. Kami hanya diberi wejangan oleh wali kelas masing-masing. Setelah itu guru mata pelajaran masuk bergantian dan memperkenalkan diri mereka masing-masing. Gak terlalu buruk batin Nara.

All In My HeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang