5

140 6 0
                                    

Aku kembali berjalan mencari jalan keluar,
Apa itu? Sebuah gelang tergeletak di pinggir jalan

Aku pun mengambilnya

"Ini kan milikku," aku pun mengambil gelang milikku yang sepertinya terjatuh tadi malam.

Berarti jalan yang ku lalui saat ini memang jalan yang benar, aku oun setengah berlari menyusuri jalan ini.

Setelah cukup lama, aku menemukan jalan raya tempat mobilku berada.
Terlihat dari kejauhan, mobilku masih ada di sana dengan kap mobil terbuka.

Aku hendak mendekatinya
Namun, sebuah tangan menahan lengan ku.
Sontak aku menoleh, terlihat bapak pemilik rumah dan beberapa orang di belakang nya mengapa tajam ke arah ku

"Mau kemana?" Tanyanya dingin

"Saya mau pulang pak" ini sudah pagi sebaiknya saya pulang saja" ucapku

"Tidak bisa kamu harus ikut kami!"

"Kenapa? Saya sudah harus pulang"

"Kamu harus ikut kami!" Cengkraman nya semakin kuat di lebah ku hingga aku mulai kesakitan.

"Maaf pak, lepaskan saya, saya ucapkan teriak kasih karena sudah mengizinkan saya menginap tapi sekarang saya benar benar harus pulang"

"Ikut kami sekarang!" Bentak nya lalu menyeret ku

Aku jelas saja memberontak namun orang orang malah ikut membantu menyeret ku ke arah dalam desa.

"Tolong! Lepaskan aku! Biarkan aku pergi!!" Teriakku

Aku di bawa secara paksa ke sebuah rumah tua dan di masukkan ke gudang

Mereka memakaikan ku sebuah baju berwarna putih bercampur merah dan memberikan ku sebuah kalung berliontin taring.

"Gak! Lepaskan aku!!" Teriakku

Seorang tetua desa mendekati ku.

"Lepaskan aku!"

"Diam lah!' bentak nya
Beberapa orang memegangi tubuhku agar tak bergerak.
Tetua desa mengoleskan cairan merah di dahi ku
Seketika tubuhku terasa amat panas, perlahan tapi pasti rasa sakit menjalar di sekujur tubuhku.

Aaaarrrggghhh.....

Pandangan ku pun menjadi gelap.

Desa Mati [completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang