Ku buka mataku dengan nafas terengah-engah."Raka!" Suara orang memanggil namaku
"Raka kamu sudah sadar?! Pak cepat panggil dokter sekarang!" Teriak seseorang yang aku kenal
Pandangan ku masih cukup kabur hingga tak bisa melihat jelas apa yang sudah terjadi padaku.Tangan lembut memegang kepalaku.
"Sayang ini mama, kamu yang kuat ya," aku kenal suara ini, ini adalah suara mama."Ma..ma," ucapku lirih.
"Mama ada di sini sayang," perlahan pandangan ku semakin jelas.
Diki, mama dan beberapa orang yang tak ku kenal ada di ruangan ini.
"Raka! Kamu gak apa apa?" Tanya Diki dengan wajah paniknya.
Aku pun mengangguk.
"Apa yang sudah terjadi?" Tanyaku
Karena aku sangat penasaran kenapa aku bisa ada di sini?
Sedangkan jelas saja kemarin aku ada di desa mati itu.Oh, iya aku kan mengalami kecelakaan kemaren, pasti aku ada di sini gara-gara kecelakaan itu.
"Sebelumnya aku minta maaf Raka, jika saja aku tak membawa file mu dan kamu malam itu tak menemui ku pasti kamu gak akan mengalami kecelakaan ini,"
"Ini semua salahku, lagi pula aku tak terluka parah," ucap ku sambil tersenyum.
"Tak terluka parah? Kamu ini memang gila atau bagaimana? Koma kok gak parah?" Kata Diki membuatku bertanya-tanya.
"Koma katamu?" Tanyaku tak percaya.
"Iya, ini sudah seminggu sejak kamu koma dan akhirnya kamu sadar juga,"
"Tapi, aku kan kecelakaan kemaren malam,"
"Diki, cerita kan semuanya padaku," lanjutku
"Malam saat kamu ingin menemui ku, kamu mengalami kecelakaan di jalan sepi dan akhirnya kamu koma dan terbangun hari ini," jelas Diki
"Tapi di kecelakaan itu aku selamat dan menginap di sebuah desa,"
"Aku belum menceritakan nya Raka, tempat di mana kamu kecelakaan, dulunya terdapat sebuah desa di sana tetapi sudah sejak lama desa itu kosong. menurut rumor, para penduduk di sana di bunuh secara massal oleh orang tak di kenal, sehingga desa itu kini kosong dan terkenal sangat angker, luka yang kamu derita tak cukup parah namun kamu tak kunjung bangun, sehingga kami berinisiatif memanggil sesepuh yang bisa membantu mu,"
"Kata beliau, kamu di bawa ke dunia lain, dan hendak di jadikan tumbal untuk desa mati itu. Namun akhirnya beliau bisa menyelamatkan kamu" kata Diki menjelaskan.
"Jadi, apa yang aku lihat tidak nyata?"
Diki pun mengangguk.
Aku yang seharusnya tak percaya pada hal gaib, tapi sekarang malah terseret ke dalam hal gaib yang bisa saja membahayakan nyawa ku.
Sepertinya aku sangat beruntung bisa di selamatkan oleh sesepuh itu.
Jika tidak aku pasti akan di jadikan tumbal dan di bakar hidup hidup.Tamat
Aku sangat beruntung, sesepuh bisa menyelamatkan ku dan kini aku bisa menikmati kehidupan ku seperti sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desa Mati [completed]✓
Nouvellesaku tersesat ke dalam sebuah desa bekas pembunuhan massal. aku tak menyangka niat baik para penduduk hanya untuk menjadikanku sebagai tumbal