2. Fabricia Rosalie

47 27 13
                                    

Halo, apa kabar?

Semoga kalian selalu bahagia ya

Selamat membaca :)

***

Zanna menenggelamkan kepalanya di atas lipatan tangan. Entahlah, ia merasa sangat lelah hari ini. Ingin rasanya ia pulang ke rumah sekarang juga, rebahan diatas kasur yang empuk sembari makan coklat dan menonton film. Tapi hal itu hanya bisa ia bayangkan saja sekarang.

"Hai!" sapa seorang gadis cantik sembari tersenyum manis kearah Zanna.

Zanna menengadahkan kepalanya melihat siapa yang baru saja menyapanya. "Hai," balasnya.

"Gue boleh duduk disini?"

"Boleh," ujar Zanna sembari tersenyum tipis.

"Kenalin nama gue Fabricia Rosalie, biasa dipanggil Rosa."

Cewek bernama Rosa itu mengulurkan tangannya, berniat untuk berkenalan dengan Zanna, karena ia melihat sedari tadi Zanna hanya berdiam diri dibangkunya, seperti tidak ada gairah hidup.

"Zanna," balasnya seraya membalas uluran tangan Rosa.

"Lo nggak ke kantin? Nggak laper?"

"Nggak mood."

Rosa mengangguk-anggukan kepalanya. "Ya udah dari pada lo bete, mending ikut gue ke kantin yuk!" ujar Rosa seraya menarik paksa tangan Zanna.

"Apaan sih, Malesss." Zanna mengaduh kesal. Pasalnya moodnya sedang tidak bagus, ditambah lagi dengan paksaan cewek yang baru ia kenal beberapa menit yang lalu.

"Ayo, gue maksa nih!"

Emang pada dasarnya Rosa nggak tau malu, jadi dengan gampangnya ia berkenalan dengan orang baru. Walaupun orang itu harus dibuat kesal oleh Rosa.

"Gak mau!"

"Harus mau!!"

Zanna menghelas napasnya gusar. "Gue kan gak tau kantinnya dimana."

"Ya, kan ke kantinnya sama gue, Bambang!!!"

"Oh iya juga ya," balas Zanna seraya memperlihatkan deretan giginya.

Memang dari awal, sebelum Zanna masuk ke sekolah barunya, ia belum pernah berjalan-jalan ke sekolahnya. Ia hanya menuruti saja apa perkataan orang tuanya bahwa sekolah barunya adalah sekolah yang bagus sama seperti di sekolah sebelumnya, karena Zanna yakin jika ia menuruti apa perkataan orang tuanya pasti ia akan bahagia.

***

Disinilah Zanna berada sekarang, duduk di tengah keramaian kantin sekolahnya. Setelah perdebatan panjang, akhirnya Zanna menuruti paksaan cewek yang berada di sebelahnya sekarang untuk menemaninya makan di kantin.

"Lo mau apa?" ujar Rosa setelah mereka mendapatkan tempat duduk.

"Lo mau apa?"

"Kok lo malah balik nanya, sih?" Rosa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, merasa heran dengan cewek cantik yang sedang bersamanya saat ini.

"Hehehe... Gue mau siomay aja deh."

"Ih kok lo ngikutin gue?"

"Mana gue tau Bambang!! Lo suka makan siomay juga!"

"Hahaha iya juga ya, minumannya mau apa?"

"Air putih aja deh."

"Tuh kan sama lagi! Ya udah, lo tunggu disini ya." Rosa bergegas menghampiri Budhe Ira, tukang siomay langganannya di kantin sekolah.

Zanna mengiyakan perkataan teman barunya itu. Tiba-tiba ia teringat dengan sahabatnya di sekolah lamanya. Perilakunya sangat mirip dengan Rosa, suka memaksa, bawel, nyebelin dan yang membuat Zanna jadi mengingat sahabatnya yaitu sama-sama suka siomay.

Mereka selalu membeli siomay saat di sekolah, sama seperti saat ini. Bahkan mereka juga punya tempat makan siomay langganannya di luar sekolah. Zanna sangat merindukan sahabatnya itu, entahlah kapan ia bisa bertemu lagi dengan sahabatnya. Apalagi kini ia sudah kelas 12 yang pastinya akan disibukkan dengan ujian-ujian yang akan menghantuinya.

Tak lama kemudian Rosa datang dengan membawa pesanan dirinya dan juga Zanna di atas nampan.

"Hey!"

Zanna terkejut melihat Rosa sudah berada di hadapannya dengan dua piring siomay dan dua botol air putih.

"Apaan sih, lo, ngagetin mulu," ujar Zanna kesal.

Rosa terkekeh geli melihat Zanna kesal. Sesungguhnya Rosa sangat senang melihat orang kesal karena ulahnya.

Tanpa basa-basi Zanna langsung menyantap makanan kesukaannya itu, begitupun Rosa.

Hening. Keduanya fokus dengan makanannya masing-masing sebelum akhirnya Rosa menyelesaikan makannya dan mulai mengoceh lagi seperti biasanya.

"Na, boleh tau gak kenapa lo pindah? Padahal kan udah kelas 12, nanggung tinggal setahun lagi gitu," tanya Rosa.

"Biasa, kerjaan ortu," jelas Zanna singkat seraya memakan siomaynya yang tersisa setengah lagi.

"Lo pindahan dari Bandung kan ya?"

Zanna mengangguk menanggapi pertanyaan teman barunya itu.

"Sejuk ya udaranya? Gue suka banget soalnya kalau udah main ke Bandung."

Rosa mengingat bagaimana segarnya udara Bandung yang menurutnya sangat berbeda dengan udara di Jakarta.

"Iya, apalagi kalau lo main ke Lembang, beuh mantep banget."

Zanna menyelesaikan suapan terakhirnya, lalu meneguk air putih yang ada di hadapannya sembari menunggu tanggapan dari Rosa.

"Serius?! Ajak gue dong kapan-kapan!" pinta Rosa bersemangat.

Zanna pun mengangguk tak kalah bersemangat dari Rosa. "Ayo!"

"Janji ya? Nanti liburan semester kita main kesana?"

"Janji."

Zanna dan Rosa tertawa renyah, entahlah Zanna merasa Rosa akan menjadi teman yang satu frekuensi dengannya.

Ternyata sekolahnya yang baru tidak seburuk yang Zanna bayangkan, buktinya ia bisa bertemu dengan orang sehumble dan seasik Rosa.

***

Halo! Terimakasih sudah membaca cerita pertamaku, Zanna.

Semoga kalian suka ya :)

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comment!

Salam manis,
Byutie.

ZannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang