0' - Park Chanyeol: Si Tampan yang Menawan

142 12 7
                                    

--

Lihatlah betapa sombongnya dirimu. Aku bisa lebih dari itu. Karena aku punya tinggi badan dan lesung pipi yang menjadi senjataku. Sedangkan kau? Memangnya kau memiliki apa yang aku miliki?” — Park Chanyeol, dengan gaya angkuh andalannya.

“Karena orang sialan akan tetap menjadi sialan.” Ujar Kai, sembari mengeluarkan ponselnya.

Baekhyun yang tidur tengkurap di atas meja berdecak. “Orang seperti itu harusnya berada di tempat sampah.”

“Hm, itu lebih baik. Karena sampah memang seharusnya berada di tempat sampah.” Sambung Sehun, mengangguk-angguk sembari mengetuk-ngetuk dagunya.

Chanyeol yang bersandar di pojok kelas dengan kaki panjangnya yang berada di perut Baekhyun dan menghadap ke arah wajah lelaki itu, berdecak sebal. “Hey! Diamlah!”

“Hey! Sopanlah!” Teriak Baekhyun, sadar dari posisinya. Lelaki itu menjauhkan badannya dari kaki Chanyeol. “Jauhkan kakimu!”

“Aish,” Desis Chanyeol, memalingkan wajahnya.

“Memangnya kalian pikir aku mengincar gadis itu? Dia yang memberikan nomor teleponnya padaku!” Ujar Chanyeol. Lelaki itu tahu, perubahan mendadak 3 manusia purba yang sialnya adalah temannya ini pasti karena Rose—Seorang gadis bersinar angkatan 1, memberikannya nomor telepon. Padahal gadis itu sulit sekali untuk didekati seorang lelaki.

Baekhyun menoleh. “Tapi kenapa hanya kau saja?” Ujarnya, miris.

Chanyeol menoleh, lalu mengangkat bahu, acuh. “Mungkin karena aku tampan dan tinggi,”

Mendengar itu, Kai yang ada di sampingnya memukul lengan Chanyeol keras.

“Dasar! Apa kau pikir ini tidak sakit?” Tanya Chanyeol mengusap lengannya, menoleh pada Kai yang tengah memelototinya.

“Aku juga tinggi!” Protesnya, tajam.

Chanyeol melengos. “Tapi kau hitam! Ingat kondisi kulitmu.”

Kai berdesis tajam. Selalu saja disangkutkan dengan keadaan warna kulitnya. Padahal, menurut Kai orang yang dia lihat setiap bercermin itu adalah orang yang sangat manis. Tampan. Dan tentu saja sexy.

Aku di sini juga tak kalah tampan darimu. Tinggi pula.” Sehun menimpali. Lelaki itu membenahi rambutnya dengan tampang angkuh.

“Apa kau memiliki lesung pipi yang dalam sepertiku sehingga terlihat sangat manis saat tersenyum?” Tanya Chanyeol, membuat Sehun memukul kepalanya.

Diamnya Baekhyun sedari tadi menarik perhatian ketiganya. Chanyeol terkekeh, begitu juga Kai dan Sehun.

“Apa kau tidak berniat ikut menyembah dirimu sendiri?” Tanya Kai, menatap Baekhyun usil.

“Tubuhku hanya milikku. Untuk apa aku menyembahnya kepada orang-orang?” Ucapnya, bersikap cuek. Padahal semenit lalu sangat heboh karena Chanyeol memiliki nomor telepon Rose.

“Bukan karena kau tidak memiliki tubuh tinggi kan?”

Seketika, ketiganya tertawa.

“Omong-omong, dimana Kyungsoo?”

---

“Halo Ibu Kim ...” Sapa Chanyeol ketika berjalan melewati seorang guru pembina. Bukannya menjawab dengan manis, guru pembina itu melotot tajam membuat Chanyeol tertawa.

Sampai akhirnya, di persimpangan koridor, Chanyeol melihat Rose yang berjalan berlawanan arah dengannya. Chanyeol menoleh ke sisi kiri, berkaca di jendela salah satu kelas, lalu kembali menghadap depan.

Lelaki itu berjalan mendekati Rose. “Hai Rose,” Sapanya, berdehem sebentar.

Rose melirik sekilas, lalu tersenyum.

“Teman-temanku heboh karena aku memiliki nomor teleponmu.” Ujar Chanyeol, terkekeh sok asik. Kelihatan sekali lelaki itu sedang mencari topik obrolan.

“Benarkah?” Tanya Rose, basa-basi.

Chanyeol mengangguk, lalu tertawa. “Kita teman satu organisasi. Tentu saja, harus bertukar nomor telepon.” Ucap Chanyeol. Ia sengaja tidak mengisi kata hanya dalam kalimatnya. Karena Chanyeol juga ingin lebih dari sekedar teman organisasi di sekolah.

“Aku rasa kau benar.” Jawab Rose.

“Aku rasa?”

Rose tersenyum. Lalu kembali melangkah lurus, sedangkan Chanyeol berjalan ke arah kiri dengan bersenandung ria.

“Ah terimakasih banyak,”

Chanyeol menghentikan langkahnya. Matanya menatap intens seorang gadis yang tengah membantu petugas kebersihan merapikan alatnya yang berserakan.

“Sama-sama Bibi. Membawa banyak barang bukan tugas seorang perempuan.”  Samar-samar suara gadis itu terdengar membuat Chanyeol tersenyum tipis.

“Gadis yang baik,” Gumam Chanyeol, menghela napas lalu melanjutkan langkahnya.

Di balik punggung Chanyeol yang menjauh, gadis itu diam-diam memperhatikannya. Tersenyum malu-malu dengan mata yang berbinar bahagia.

- SWEET: EXPECTED PERSON -

Kisah manis anak-anak SMA Goo-pyong yang akan menemani kesepian kalian. Tentang persahabatan, keluarga, kenakalan remaja yang imut, dan tentu saja ada bumbu-bumbu asmara yang menghiasi perjalanan mereka.

Sebuah Korean Drama Series versi Wattpad, karya dari Tia Rosita.

Dalam cerita ini, kalian akan bertemu dengan para siswa-siswi SMA Goo-pyong yang akan membuat kebahagiaan tersendiri untuk kalian. Dan tentu saja bertemu juga dengan JoonMyeonJooHyun dan cast Good Wife lain, sebagai pemeran pendukung.

---

Ada yang semangat menunggu part selanjutnya?

Jangan lupa share ke temen-temen kalian yang suka FanFiction! Jangan cuman dimasukkin ke reading list atau library aja, vote dan commentnya juga diperlukan ya bebeb-bebebku tersayang :) aku harap kalian suka,,

Kalau vote dan commentnya buanyakk, aku akan semakin exceted buat lanjutin partnya!

Ayo, baca juga karya Tia Rosita yang lain!

Sampai ketemu di part selanjutnya😉🤗

Mana nih suaranya EXO-L?

Mana nih suaranya ReVeluv?

Mana nih suaranya Army?

Mana nih suaranya yang multi fandom?

Dan fandom-fandom lain yang bakal lelah kalau aku sebutin satu-satu, wkwkw. Bakal ada banyak idol di series ini.

Jadi jangan kemana-mana, ya!

Tetap staytune di cerita-ceritaku,,

Salam sayang,

Trd.

[DS 3] SWEET: Expected Person (Wenyeolrose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang