Hijab Vs Kalila - Two

81 12 7
                                    

Enjoy The Reading~


🌸🌸🌸

Jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi dini hari. Namun, Kalila masih tetap menangis tersendu-sendu sendirian di dalam kamar yang berukuran 3×4. Sudah hampir beberapa jam Kalila seperti ini, sekalipun Kalila tidak berniat untuk mengganti posisinya yang sedang menelungkupkan kepalanya pada kedua kaki yang menekuk di atas ranjang.

Tidak ada satu orang pun di rumah saat ini. Kebetulan Aisyah dan Wisnu sedang bertolak ke rumah adik Aisyah yang berada di Yogyakarta untuk menghadiri acara pernikahan Haura, keponakannya.

Tenggorokan Kalila sudah sangat kering kerontang. Bahkan rasanya dia tidak bisa mengeluarkan suara apapun dari dalam mulutnya. Rasa haus yang menyelimutinya, mengharuskan Kalila untuk bergerak mengambil air putih yang berada di dapur.

Baru saja Kalila berdiri, tepat rasa pusing di kepalanya hampir saja membuat Kalila jatuh jika saja tangan Kalila tidak langsung cepat bertumpu pada meja yang berada di sebelah ranjangnya. Mungkin ini adalah karena efek terlalu lama menangis.

Untuk beberapa menit Kalila perlu menetralkan rasa pusing yang menghampirinya.

Kalila berjalan pelan mendekati tempat meja rias miliknya.
Disana Kalila melihat jelas dirinya yang berada di cermin. Keadaannya saat ini memang sangatlah memperhatinkan.

Mata Kalila begitu membengkak. Rasanya mata Kalila seperti memanas hingga beberapa saat Kalila memejamkan matanya berharap bisa mengurangi rasa panas yang dirasakannya.
Separah itukah dirinya menangis, pikir Kalila.


Lelah rasanya semalaman Kalila menangis seorang diri, akibat mimpi buruk yang dialaminya beberapa jam yang lalu. Mimpi yang membuat Kalila sangat ketakutan hingga sekarang. Itu memang hanyalah sebuah mimpi, namun rasanya mimpi itu seperti nyata bagi Kalila.

Dimana kedua orang tua Kalila mengusir dirinya dari rumah. Bahkan Aisyah dan Wisnu sudah tidak menganggap Kalila sebagai anaknya lagi. Tidak, memimpikan hal itu pun Kalila tidak akan mau. Tidak, siapapun orangnya pasti tidak akan mau mengalami hal tersebut.

Setelah dirasa cukup hilang rasa pusing yang sedari tadi menjalar di kepalanya, barulah perlahan Kalila menuruni anak tangga menuju dapur rumah.
Kalila menekan pelan tombol biru dispenser air minum yang mengalir di mug kecil yang berada di tangan kanannya dan menegak habis.

الصلاة والسلام عليك ،

ياإمام المجاهدين ، يارسول الله

الصلاة والسلام عليك ،

ياناصر الهدی ياخير خلق الله

الصلاة والسلام عليك ،

ياناصر الحق يارسول الله

الصلاة والسلام عليك ،

يامن أسری بك المهيمن ليلا ، نلت مانلت والأنام نيام

وتقدمت للصلاة فصلی کل من فی السماء وأنت الإمام

وإلی المنتهی رفعت گريما ..۲*

Hijab Vs KalilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang