RANIA

52 4 0
                                    

Malam itu keindahan cahaya rembulan tidak terlihat, berganti syahdu yang memeluk erat melalui dingin dan basah air hujan. lampu lampu kendaraan menyorot ke segala arah dipantulkan genangan, menguatkan suasana kota sebagaimana mestinya, berkilau dan selalu ramai dengan suara kendaraan lalu lalang.

kota bandar lampung menjadi saksi dimana seorang perempuan yang duduk di bangku SMA berjuang menghidupi keluarga nya yang hanya terdiri dari dia dan Ibu nya. penampakan keluarga yang sangat sepi dan tidak seperti keluarga kebanyakan.

Dia Rania, perempuan mandiri dengan pikiran yang lebih dewasa dari pada anak seusianya, dia menganggap kehidupan adalah perjuangan melawan waktu yang kian lama terus menggerus kehadiran serta kenyamanan

waktu bagi rania adalah kemewahan, yang bisa dimiliki siapa saja, tapi tidak untuk siapa saja. waktu hanya bisa dinikmati oleh dia yang berani melawan kemalasan dan godaan dunia lainnya. dan rania rasa, kenikmatan waktu tidak akan datang dalam waktu cepat, tapi pasti akan datang suatu saat.

sayang nya, idealisme rania itu tidak bisa selamanya berjalan mulus. tidak sampai seorang pria yang perawakan nya sangat berbeda dan hanya bisa dia lihat di film-film korea hadir dalam hidupnya.

Dia Suga, anak seorang pengusaha perusahaan perkebunan terbesar di lampung.

Rania tidak menyangka akan ada juga yang meluluhkan hatinya. tapi.... waktu tidak berjalan cepat, hatinya pun tidak cepat berubah

----------------------------------------

Rania

"hmm,,,," aku hanya ingin menghela nafas panjang mengeluarkan sisa-sisa sesak di dada ku malam ini. menatap langit yang tertutup awan mendung bersamaan dengan jatuhnya beban dari pundak ke bumi.

bajuku yang basah menjadikan semua perhatian orang-orang yang lewat menatap ku, entah itu penuh tanya, iba atau barangkali ada yang menghina dalam hatinya.

ngapain perempuan malam-malam begini masih berkeluyuran di luar sambil basah-basahan barang kali pikir mereka.

dikala keheningan itu,,

Sekelebat mataku melihat Seorang yang tidak asing, mengendarai sepeda motor sport nya, Diantara hujan yang mengepung area bandar lampung. Tanpa aba-aba mata kami saling bertemu, dia secara naluri meminggirkan motornya tepat didepanku.

"kamu belum pulang ran?", mulut ku seperti kaku entah karena hujan atau memang sudah sekian lama aku rasakan setiap kali berada didekat nya.

"masih nunggu angkot ga"

" bareng aku aja, baju kamu udah kadung basah juga"

"gak usah ga, aku naik angkot aja" Aku tidak masalah dengan hujan-hujanan naik motor. Masalah nya naik motor berdua dengan Suga, aku tidak tau akan bersikap seperti apa.

" kalo gitu aku tungguin kamu sampai dapet angkot ya",

"waduh mampus aku, kenapa sih nih anak gak ada nyerah nya." gumam ku dalam hati. Tanpa nunggu izin dariku Suga sudah memarkirkan motor nya dan berdiri di sampingku.

Kami berdiaman cukup lama menurut ku, sekitar 5 menit. Iya 5 menit terasa lama dalam suasana canggung dan keterpaksaan.

"Ran" keheningan itu pecah, suara lumayan berat nya mengagetkan ku, "aku tetep suka sama kamu walaupun kamu ngejauh dari aku" sudah ku duga dia masih tetap membahas masalah ini. Itu sebabnya aku tidak mau dekat-dekat dengan suga setelah dia membahas ini untuk kesekian kalinya.

"Suga, aku gak bisa nerima kamu, sudah aku bilang dari dulu, jadi aku harap kamu ngerti, hal-hal kayak gini buat aku gak nyaman"

Keheningan kembali menyelimuti kami, kami melihat langit yang tertutup butiran air Tuhan. Mungkin kali ini bahasa ku kepadanya sedikit keras, tapi apa boleh buat, ini untuk kebaikan kami berdua.

kami terus berdiaman tanpa saling melihat lebih lama dari 5 menit yang ku katakan sebelumnya.

Suga? Ya dia memang pria tampan di sekolahku, karena dia keturunan korea tentu punya perawakan yang di gandrungi wanita manapun. Dia juga baik, tidak suka menyombongkan harta nya. Masalah dia itu dia terlalu cuek sama orang lain, dan kalau sedang suka sama cewek, dia jadi pemalu. Dan sebenarnya itu cukup menggemaskan.

Suka dengan nya? Emm, yah kalian pasti tau lah, tapi ada yang lebih penting untuk ku selain masalah cinta sesaat.

Baik dia bersamaku atau tidak, dia tetap Suga, dan aku tetap aku, Rania.

SUGA, RANIA (shy shy Lover)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang