Prolog

3 0 0
                                    

sudah genap hari ketujuh aku tinggal di rumah baru ku. ya, baru seminggu yang lalu kami pindah rumah karena mama ku menginginkan suasana baru. Sebelumnya kami tinggal di town house dimana orang-orang yang tinggal disana adalah saudara Papa ku. Hubungan Mama ku dan keluarga Papa memang tidak terlalu harmonis. Mama tidak suka dengan tante-tante ku yang terlalu membanding-bandingkan kehidupan mewahnya dengan kehidupan sederhana kami. Papa ku memang memiliki jabatan yang lumayan di Perusahaan tempat Papa ku bekerja, namun kebiasaan hidup kami yang sederhana membuat keluarga kami selalu dipandang rendah oleh mereka.

Aku, Achiera Jovita Pramusito. Usia ku 17 tahun lebih 3 bulan. Saat ini aku kelas 12 di SMA Jaya Abadi. Tepatnya besok adalah hari pertama aku duduk dibangku kelas 12 setelah liburan semester berakhir.

"Ra, besok kamu udah mulai sekolah lagi loh. buku, seragam, segala macemnya kamu udah siapin?" tanya Mama.

"udah kok ma."

"bener? semua udah siap? kamu ga perlu beli apa lagi gitu? kalo masih ada yang kurang nanti mama temenin beli yuk."

yaa, begitulah Mama. kadang kekhawatirannya terlalu berlebihan. "sudah Mama ku sayang."

"yaudah kalo gitu" sahut Mama sambil kembali mengaduk adonan kue nya.

"Oiya Ra, kamu inget tante Vera temen kuliah mama?"

"hmm, yang pake kerudung bukan ma?"

"iyaa, tante Vera rumahnya didaerah sini juga loh. Mama denger anaknya juga sekolah di SMA Jaya Abadi juga."

"oh ya? deket sama rumah kita ma?"

"beda 4 rumah dari rumah kita, nanti mama ajak kamu main kerumahnya yaa kalo kuenya udah mateng."

aku hanya mengangguk menanggapi ucapan Mama. toh daripada gabut dirumah cuma rebahan sambil main twitter, mending aku ikut mama deh.

------------------

pukul 2 siang lebih 10 menit aku dan mama memutuskan untuk berkunjung ke rumah tante Vera. ternyata jaraknya cukup dekat. setelah membunyikan bel beberapa kali. akhirnya tante Vera membukakan pintu.

"yaampun Jena!! apa kabar lo Jenn!!" seru tante Vera yang langsung memeluk mama ku.

"Veraaa yaampun kangen banget gue sama lo!" seru mama tak kalah hebohnya.

"eh masuk yuk masuk, ini anak lo Jen? cantik yaa" kata tante Vera begitu menyadari kehadiranku.

aku tersenyum dan mengangguk.

"Achiera, tante." ucapku sambil mencium tangannya.

"iyalah, siapa dulu mamanya. eh iya ni buat cemilan." kata mama sambil menyodorkan bingkisan ke tante Vera.

"aduh lo udah kaya main ke rumah siapa deh. yaudah yuk masuk, sorry ya kalo agak berantakan rumahnya, anak gue yang kedua paling ga bisa rapi soalnya."

"iya santai aja Ver, lo sekeluarga apa kabar? sehat semua kan?"

"alhamdulillah, sehat. lo gimana? belum nambah anak lagi ni?"

"aduh engga lah. udah capek ngurusin anak bayi. nungguin cucu aja dari anak gue nih."

"mama...." sahutku pelan.

apa katanya? nungguin cucu dari anaknya? anaknya maksudnya aku? jelas-jelas anak mama hanya satu, yaitu aku. dan aku baru saja naik ke kelas 12, dan mama udah ngomongin cucu? aku ga salah denger kan?

"Jena... Jena... anak lo belum lulus, lo udah nyinggung cucu aja."

"loh gapapa, emang tradisi di keluarga kita itu kan nikah muda."

tuhkan mulai deh mama nyinggung-nyinggung masalah nikah muda.

"masih inget perjanjian kita dulu jen?" tanya tante Vera seraya tersenyum sumringah

"maksud lo perjodohan?"

LOH LOH INI MAKSUDNYA APA NI

"assalamu'alaikum" sebuah suara bariton tiba-tiba saja menginterupsi perbincangan absurd kami. ah maksudnya dua mama-mama ini.

"Waalaikumsalam" sahut kami hampir bersamaan.

"Nah, ini dia si pemeran utamanya udah pulang" ujar tante Vera seraya merangkul anak lelakinya yang masih berkeringat sambil memegang bola basketnya.

"Pemeran utama wanitanya udah ada, pemeran utama laki-laki nya udah ada, selanjutnya gimana nih Jen?" Tanya tante Vera yang diakhiri dengan tawa cekikikan.

Ini maksudnya apa sih?! Cucu?! Perjodohan?! Pemeran utama?! Maksudnya apaaa????

--------


Hello guyss!! So this is my new story after a very looonggg hiatus. Hope you like it ✨ and don't forget to hit the 'star' button and leave a comment ❤️

Hello Neighbor!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang