¡ 02

216 36 6
                                    

Jangan lupa dukungan nya ^^

HAPPY READING




"Jadi kita harus gimana?" tanya Jaemin pada dua orang yang bersama nya

"Diam aja disini sampai di jempul ajal masing masing," jawab Somi asal

"Lo aja, gue ogah." Haechan mondar mandir tidak jelas di hadapan Jaemin dan Somi. Mood Haechan saat ini benar baner berubah menjadi serius

Dia mencari cara agar dia bisa menyusul teman teman nya yang hilang

"Gimana kalau kita main papan itu juga?" tawar Haechan pada mereka berdua

Jaemin dan Somi menatap Haechan ragu. Mereka berdua takut jika tidak balik lagi ke dunia

"Lo yakin kak?" tanya Somi mulai khawatir. Haechan mengangguk mantap, seakan percaya bahwa mereka akan baik baik aja

"Yaudah, gue ikut sama lo Chan." Jaemin menepuk pundak Haechan pelan, meyakinkan sahabat nya itu

Somi mengangguk, menyetujui ajakan kakak kelas nya itu

O u i j a

Mereka bertiga sudah berada di ruang keluarga dan duduk melingkar di depan papan kayu tersebut

Bayangan yang dilihat Haechan tadi sudah hilang

"Mama, kalau somi gak balik, cariin somi ya," ucap Somi sebelum dia meletakan jari telunjuk nya di atas segitiga putih itu

"Lo tau mantra nya?" tanya Jaemin bingung

Haechan menggelengkan kepala nya, tapi dia tau satu cara agar mereka bisa mencari teman teman mereka yang lain

"Siapa pun yang memanggilmu tadi, bawalah kami bersama nya dan pertemukan kami," ucap Haechan

Perlahan segitiga putih itu bergerak ke arah tulisan YES di ikuti suara kaca yang berpecahan













Mereka membuka mata mereka perlahan. Pertama yang mereka lihat bukan rumah Eric. Tapi sekolah mereka

Mereka bingung kenapa mereka bisa disini. Dengan keadaan sekolah yang mengerikan

Sampah daun berserakan di mana mana. Kaca jendela semua pecah. Dan penglihatan mereka berubah menjadi merah semua

Persis seperti film horror

Somi memegang lengan Haechan kuat, "kak, Somi takut."

Haechan menepuk lengan Somi pelan, menenangkan gadis itu. "Gak papa, ada gue disini," ucap Haechan

"Bucin gak ingat tempat lu berdua," cibir Jaemin

Mereka bertiga berjalan menyelusuri seluruh ruangan di lantai satu. Tidak ada apa apa

Batang hidung teman teman mereka yang lain juga belum kelihatan. Seperti ditelan bumi

"Naik?" tanya Jaemin yang ketakutan

"Iyala naik, gak mungkin turun," jawab Haechan asal

Mereka bertiga naik ke lantai dua, yang berisi ruangan kelas 11 dan ruangan guru

Brak!

Pandangan mereka bertiga teralih kearah ruangan guru. Mereka berlari ke dalam

"Yeji?! Lo kenapa?" teriak mereka bersamaan

Jaemin, Somi dan Haechan berlari menghampiri Yeji yang terduduk lemas di sudut ruangan

Wajah pucat dan ketakutan terlihat jelas di wajah Yeji saat ini. Bahkan, dia tidak bisa bernafas dengan benar

"Kak, gak papa? Ngomong sama kita," ucap Somi khawatir dengan Yeji

Yeji masih diam dan menatap lurus kedepan. Jaemin ketakutan, walaupun dia cowok tapi rasanya dia ingin pulang sekarang

"Chan...."

"Jaem...."

"Som.... "

Mereka bertiga menatap Yeji, menunggu perempuan itu untuk berbicara

"Iya kak?"

"Dia.... Hidup.... Jaga diri kalian.... Jangan sa-sampai kalian tertangkap," ucap Yeji walaupun dia sulit berbicara

"Siapa?" tanya Jaemin was was

Yeji menunjuk ke depan dengan jari telunjuk nya, mereka menoleh bersamaan

Tidak ada siapa siapa, hanya sebuah bingkai foto besar yang kusam dan berdebu

Jaemin berjalan mendekat ke arah bingkai foto itu, dan menghapus debu nya

"Hm? Siapa ini?" bingung Jaemin

Wajah yang ada di bingkai itu tidak terlalu jelas. Hanya senyuman nya saja yang terlihat

"Dia, S—"
















"Hai, udah lama gak ketemu."



O u i j a

Cuma mau bilang kalau cerita ini gak ada kaitan nya sama cerita ku yang lain

Jadi, kalian jangan bingung ya ^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ouija | 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang