Jangan lupa dukungan nya ^^
HAPPY READING
"Jadi kita harus gimana?" tanya Jaemin pada dua orang yang bersama nya
"Diam aja disini sampai di jempul ajal masing masing," jawab Somi asal
"Lo aja, gue ogah." Haechan mondar mandir tidak jelas di hadapan Jaemin dan Somi. Mood Haechan saat ini benar baner berubah menjadi serius
Dia mencari cara agar dia bisa menyusul teman teman nya yang hilang
"Gimana kalau kita main papan itu juga?" tawar Haechan pada mereka berdua
Jaemin dan Somi menatap Haechan ragu. Mereka berdua takut jika tidak balik lagi ke dunia
"Lo yakin kak?" tanya Somi mulai khawatir. Haechan mengangguk mantap, seakan percaya bahwa mereka akan baik baik aja
"Yaudah, gue ikut sama lo Chan." Jaemin menepuk pundak Haechan pelan, meyakinkan sahabat nya itu
Somi mengangguk, menyetujui ajakan kakak kelas nya itu
O u i j a
Mereka bertiga sudah berada di ruang keluarga dan duduk melingkar di depan papan kayu tersebut
Bayangan yang dilihat Haechan tadi sudah hilang
"Mama, kalau somi gak balik, cariin somi ya," ucap Somi sebelum dia meletakan jari telunjuk nya di atas segitiga putih itu
"Lo tau mantra nya?" tanya Jaemin bingung
Haechan menggelengkan kepala nya, tapi dia tau satu cara agar mereka bisa mencari teman teman mereka yang lain
"Siapa pun yang memanggilmu tadi, bawalah kami bersama nya dan pertemukan kami," ucap Haechan
Perlahan segitiga putih itu bergerak ke arah tulisan YES di ikuti suara kaca yang berpecahan
Mereka membuka mata mereka perlahan. Pertama yang mereka lihat bukan rumah Eric. Tapi sekolah mereka
Mereka bingung kenapa mereka bisa disini. Dengan keadaan sekolah yang mengerikan
Sampah daun berserakan di mana mana. Kaca jendela semua pecah. Dan penglihatan mereka berubah menjadi merah semua
Persis seperti film horror
Somi memegang lengan Haechan kuat, "kak, Somi takut."
Haechan menepuk lengan Somi pelan, menenangkan gadis itu. "Gak papa, ada gue disini," ucap Haechan
"Bucin gak ingat tempat lu berdua," cibir Jaemin
Mereka bertiga berjalan menyelusuri seluruh ruangan di lantai satu. Tidak ada apa apa
Batang hidung teman teman mereka yang lain juga belum kelihatan. Seperti ditelan bumi
"Naik?" tanya Jaemin yang ketakutan
"Iyala naik, gak mungkin turun," jawab Haechan asal
Mereka bertiga naik ke lantai dua, yang berisi ruangan kelas 11 dan ruangan guru
Brak!
Pandangan mereka bertiga teralih kearah ruangan guru. Mereka berlari ke dalam
"Yeji?! Lo kenapa?" teriak mereka bersamaan
Jaemin, Somi dan Haechan berlari menghampiri Yeji yang terduduk lemas di sudut ruangan
Wajah pucat dan ketakutan terlihat jelas di wajah Yeji saat ini. Bahkan, dia tidak bisa bernafas dengan benar
"Kak, gak papa? Ngomong sama kita," ucap Somi khawatir dengan Yeji
Yeji masih diam dan menatap lurus kedepan. Jaemin ketakutan, walaupun dia cowok tapi rasanya dia ingin pulang sekarang
"Chan...."
"Jaem...."
"Som.... "
Mereka bertiga menatap Yeji, menunggu perempuan itu untuk berbicara
"Iya kak?"
"Dia.... Hidup.... Jaga diri kalian.... Jangan sa-sampai kalian tertangkap," ucap Yeji walaupun dia sulit berbicara
"Siapa?" tanya Jaemin was was
Yeji menunjuk ke depan dengan jari telunjuk nya, mereka menoleh bersamaan
Tidak ada siapa siapa, hanya sebuah bingkai foto besar yang kusam dan berdebu
Jaemin berjalan mendekat ke arah bingkai foto itu, dan menghapus debu nya
"Hm? Siapa ini?" bingung Jaemin
Wajah yang ada di bingkai itu tidak terlalu jelas. Hanya senyuman nya saja yang terlihat
"Dia, S—"
"Hai, udah lama gak ketemu."
O u i j a
Cuma mau bilang kalau cerita ini gak ada kaitan nya sama cerita ku yang lain
Jadi, kalian jangan bingung ya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Ouija | 00 Line
Fanfiction[ft.01 line] Satu satu nya cara kita harus mematahkan papan itu! ©Chwwybear