Happy reading guys... ❤🌈
• • •
"Alin, udah siap belum nak." Jerit mamaku dari arah bawah.
"Iya maa.. Bentar aku ambil tas dulu."
Pagi ini kami berencana ke Mall buat beli stationery untuk sekolah ku besok."Yuk ma, aku udah siap ni."
"Yaudah yuk, mama jugak udah siap."
Kami berjalan bersama menuju mobil yang terletak di garasi rumah kami.
"Loh kok kita berdua di belakang, terus siapa yang nyetir dong." Ujar mamaku bingung.
"Ohh yaudah aku aja yang nyetir." Tawar ku kepada mama.
"Ehh gak gak, ayo mama aja yang nyetir." Mama membuka pintu mobil dan langsung pindah ke depan.
"Heh nyonya, pindah ke depan dong emang kamu pikir mama supir apa." Protes mamaku karena kesal melihat ku.
"Hehehe oiya lupa." Aku langsung bergegas pindah ke depan di sebelah mama.
" Oke kita langsung capcuss. " Mama pun langsung menginjak pedal gas.
"YA ALLAH TOLONGGGG." Teriakku histeris.
"Astaga maa, mama gimana sih nyetirnya. Kok mundur jalannya, udah deh sini biar aku aja yang bawa. Bahaya banget sumpah." Protes ku kepada mama.
"Alahh salah gigi doang kok, selow aja atu neng, mama udah pro kalee."
* * *
"Lin mama ke toko baju dulu ya."
"Oh yaudah kalau gitu aku langsung ke toko alat tulis aja."
"Iya, ntar makan siang ketemu di lantai 2 aja ya."
" Oke yaudah kalau gitu aku jalan deluan ya ma."
Hiburan, belanja, menghabiskan uang itulah yang ada di pikiran semua orang yang datang ke mall. Toko toko yang terbaris rapi di kanan dan kiri mall memenuhi setiap ruang ditempat ini.
"Mana ya tokonya, oh itu dia."
Aku masuk ke salah satu toko alat tulis yang ada di mall ini. Aku disambut hangat oleh pekerja di tempat itu."Selamat datang di stationery shop, ada yang bisa saya bantu mbak? " Sambutnya hangat.
"Hmmm belum kesusahan ni mbak, nanti kalau aku butuh baru aku panggil ya mbak. " Jawabku bercanda.
Aku mulai memilih alat tulis yang aku butuhkan. Ada bermacam jenis dan juga harga. Tinggal pilih sesuai selera dan keinginan kita.
"Ini udah, pulpen sama buku udah. " Aku mengecek kembali barang yang akan kubeli.
"Kayaknya udah semua deh, berarti tinggal dibayar."
Two minutes later....
"Makasih ya mbak. "
Ting ting ting...
"Siapa ya..yang nelp, ohh mama."
"Iya halo maa."
"Kamu dimana?"tanya mama.
" Iya ini aku udah siap kok ma. "
"Yaudah kamu cepetan kesini ya."
"Iya ma aku otw ni, mama tunggu disitu ya." Aku langsung memasukkan HP ku kedalam tas. Aku berjalan tanpa melihat ke arah depan.
"ADOHH." Jerit ku kesakitan karena terjatuh.
"Heh woi mata lu mana, lu jalan pakek mata gak sih. " Protes ku ketus kepada laki-laki yang menabrak badanku tadi.
"Aduh aduh lo pikir gue gak sakit, ni HP gue pecah karena lo tabrak tadi." Katanya sambil menunjukkan HP nya yg sudah retak layarnya karena terjatuh tadi.
"Loh kok gue lo tu yang... " Omonganku terputus karena hpku berbunyi lagi.
"Siapa sih, HALO SIAPA SIH LO GAK TAU GUE LAGI MARAH HAH! "
"MasyaAllah Alinnn, berani kamu bentak mama ya. "
"Mama? Astaghfirullah ma maaf ma Alin gak tau sorry banget ma."
"Sekarang kamu dimana? Mama udah dari tadi nunggu kamu."
"Iii iya ni Alin jalan." Aku langsung menutup telfon dari mama.
"Lah cowok tadi mana, dasar ya cowok gak tau diri. Udah nabrak gua, marah marah, bukannya minta maaf malah pergi gitu aja." Omelku sambil lanjut berjalan.
* * *
"Aku langsung tidur ya ma, soalnya capek banget. "
"Oiya iya. " Jawab mama tersenyum kepadaku.
"Ehh besok kan kamu sekolah, jangan lupa siapin barang yang mau dibawa sebelum tidur. "
"Siapp bu boss. "
Aku langsung masuk ke kamar untuk menyiapkan barang buat sekolah dan lanjut tidur.
"Baik semua murid murid harap berbaris di lapangan. "
"Loh kok lo ada disini sih. " Kata gue bingung.
"Yang harusnya nanya itu gue. "
"Jadi berarti gue satu sekolah sama lo?"
"ENGGAKKKKK." Jerit ku histeris.
"Astaga , ya ampun ternyata cuma mimpi. Tapi gimana kalo beneran ya ihh bisa mampus gue. " Ucapku terengah entah sembari menghapus keringat yang ada di keningku.
• • •
Haii para readers. Jangan lupa vote nya ya, because I very need your suport ❤;)
KAMU SEDANG MEMBACA
A & A
RomanceDimulai dengan benih benci. yang kemudian tumbuh menjadi buah cinta. cinta yang melewati banyak rintangan dan hambatan.Membuat mereka semakin yakin untuk bersatu. Tapi takdir, tidak ada yg bisa merubah takdir seseorang. Di masa masa remaja nya...