-Bridle of love-
Sebuah kekangan takut akan kehilangan, menjadikan dia sosok yang berbeda.
"dia milikku tak akan ada yang bisa merebutnya dariku jika ada yang berani merebutnya tak akan ku biarkan dia melihat dunia lagi" - jjk
"Ya Tuhan, semoga aku...
CHAP SEBELUM NYA ---------------------------- "Banyak bintang ya ayo mengukir harapan?"-tae
"Untuk apa?"-kook
"Kata orang, kalau kita mengukir harapan dengan banyak bintang diatas awan, akan terwujud."-tae
"Mungkin maksudmu, kalau bintangnya jatuh?"-kook
"Loh, memang? Tae nggak tau." -tae
"Dasar. Lagian, aku nggak perlu lagi berharap agar harapanku diwujudkan, harapan yang aku impikan sudah ada disini." -kook
"Kok nggak beri tau aku? memang apa harapanmu?" -Tae
"Kamu. Kamu sudah ada disini, untuk apa aku mengharapkan yang lain lagi?"-kook
Kata Jungkook itu. Ah, dasar lelaki menyebalkan, selalu saja mampu membuat pipi taehyung merona dengan beberapa rayuan sederhananya. Memaksa bibir taehyung untuk mengeluarkan senyuman dan sedikit tawa kala wicaranya berkata.
Pada Akhirnya mereka berdua menghabiskan waktu mereka dengan obrolan romantis yang mereka ukir bersama untuk cerita cinta mereka
Dan taehyung berharap agar jungkook nya selalu seperti ini, yang tak mengekang diri ini.
Tapi itu hanya harapan, taehyung belum tau apa yang akan terjadi besok /Smirk😏
[CHAPTER 9]
Semenjak malam itu, ga ada pentengkaran lagi antar kedua nya, tak ada kekangan dari jeon Jungkook lagi sampai malam esok nya.
Agak aneh menurut taehyung tapi di satu sisi dia senang jungkook seperti ini.
Sekarang mereka berdua berada di sofa apartemen jungkook. Keduanya saling berbagi kehangatan dalam rengkuhan masing masing dari keduanya.
"Jungkook" taehyung memecah keheningan yang berada di sekitarnya.
"Wae" jungkook menjawab.
"Aku laper" taehyung cengengesan sambil ngusap ngusap perut Tummy nya itu.
"Aku masakin aja ya"Jungkook menatap taehyung sambil mengusap pucuk pala taehyung. Dan raeh hanya mengangguk.
Jungkook sekarang berada di dapur meninggalkan taehyung di depan layar tv yang menyala.
Tiba tiba ada dering telpon yang mengganggu kedua nya.
'jaehyun is calling....."
Taehyung kaget bukan main
"Siapa sayang!!" Teriak jungkook dari dalem dapur.
"B-bukan siapa siapa kook dah lanjut masak aja sana!!" Taehyung teriak juga buat respon omonhan jungkook, sembari menolak panggilan jaehyun itu.
Selang beberapa menit jungkook Datang dengan 2 piring berisi makanan menghampiri taehyung.
"Nah makan yang banyak" ucap Jungkook sambil meletakkan makanan itu ke meja depan sofa.
~mereka makan dengan hikmat:v~
Tapi di tengah makan, bunyi dering telpon itu berbunyi lagi.
'jaehyun is calling....'
"Sayang? Bisa jelaskan?" Fuck kenapa harus jungkook duluan yang melihat ponsel sialan itu.
Taehyung hanya bungkam sambil nunduk. Tapi memang dia tidak tau
"JEON TAEHYUNG-!" yawlah enak bet ganti ganti marga anak orang:v. Next.
"Emm a-aku g-ga tau k-kook" taehyung memberanikan diri untuk menatap mata Jungkook.
Tiba tiba Jungkook membanting ponsel itu sampai rusak berkeping. Semoga bukan iPhone 11:v. next
Jungkook menatap taehyung tajam. Sangat tajam.
Taehyung sudah was was Sekarang sambil mundur perlahan.
Dan tiba tiba pandangan nya menggelap.
Ya... Jungkook menampar nya sangat keras.
"J-jjungkook" taehyung memegang pipi nya, dan tak sadar hidung nya mengeluarkan darah juga.
Taehyung jatuh duduk di hadapan Jungkook.
"S-ssayang maaf!" Jungkook mendekati taehyung dan mengangkat taehyung.
Ia langsung menuju ke kamar nya dan taehyung.
Ia meletakkan Taehyung di atas kasur dan menaruh kepala taehyung di atas paha nya.
"S-ssayang jangan tutup mata mu dulu ayo" ucap Jungkook sambil sibuk membersihkan darah yang sudah berceceran di bagian tubuh taehyung dan mengecup pipi Taehyung yang habis di tampar nya
