•Chapter Kosong Empat : Ungkapan rasa Stevano•

4 0 0
                                    

🌸Happy Reading🌸

Setelah Cassandra bermain dirumah Putri, ia pun pamit pulang karena ibu nya menyuruhnya agar cepat pulang.

"Yaudah deh, nih ada snack buat lo, Cas!" ucap Putri sembari menyodorkan kantong kresek sedang yang berisi jajanan dan snack lain nya.

Cassandra terkekeh lalu mengambil kantong tersebut "Makathih yah Put!"

"Gue pulang dulu besok gue jemput itsokey!"

"Okey!"

Putri mengantar Cassandra sampai ke gerbang, terlihat mobil Cassandra telah menjauh. Ia memasuki rumahnya dan masuk kedalam kamarnya.

"Gue kangen lo kak!" gumamnya.

"Apansi gue, gue kok jadi gini sih, sekali mencintai ya mencintai gakada untuk kedua kalinya!" gerutunya.

"Tapi-"

Ting!

Ia melihat ponselnya terpapar nama 'Stvn Wjynt'. Ia menghembuskan nafasnya kasar lalu ia menekan notif itu.

Ketemuan yok di cafe permata.

Putri melongo, katanya sudah membencinya, tapi..

Gue gaboleh kemakan omongan dia! Cukup! batin Putri.

Yaudah otw.

Putri langsung bersiap siap untuk menemui Stevano. Ada rasa senang dan juga kesal yang menimpalnya, yasudahlah.

"Gue harap lo ga nyakitin gue lagi ya, kak.." gumam Putri.

Ia mulai melangkah mengambil kunci mobilnya lalu ia menyetir mobilnya.

...

Stevano tengah duduk menunggu kehadiran Putri, ia juga sudah memesan bubble tea buat Putri dan Kopi hitam buatnya.

"Lama amat dia!" ucap Stevano sembari menengok jam di tangannya.

"Sebenarnya gue ga mau ngecewain lo Zoe, tapi gue udah cukup menyimpan rasa ke lo!" gumamnya.

Tak lama mobil sports terpampang di parkiran. Yaps! Stevano lebih memilih outdoor dibanding indoor.

Putri mulai berjalan ke arah meja no 06. Terlihat Stevano menatapnya heran.

"Ini lo Putri Mentari? Sejak kapan lo bisa naik mobil sports? Biasanya juga supir lo." ucap Stevano terkekeh pelan.

"Dih, makanya jangan lihat dari samping bae!" ketus Putri, lalu ia duduk berhadapan dengan Stevano.

"Ini minum siapa?" tanya Putri heran.

"Punya lo lah, siapa lagi?" ucap Stevano.

Dih, dia anak dari langit keberapa sih? Sampe tau minuman kesukaan gue. batin Putri.

"Makasi!" ucap Putri singkat. Stevano mengangguk lalu tersenyum.

Tak lama berdiam diri, Stevano lupa akan apa yang akan ia bicarakan kepada Putri.

Ia menepuk jidatnya sendiri membuat Putri terheran.

"Kenapa lo kak?" tanya Putri yang tampak sedang kebinggungan.

"Gue lupa kalo gue kesini tuh mau ngomong sama lu hihi!" ucap Stevano sembari tertawa pelan.

"Buruan ngomongnya!" kesal Putri.

Stevano mulai mengacak gemas rambut Putri.

Putri ternganga, segitu baiknya kah perilaku Stevano ke dirinya?

STEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang