•Chapter Kosong Dua : Cuma mau dihargai•

3 0 0
                                    

Jangan takut sendiri, kamu tak an lagi sepi, jangan takut kehilangan, aku beri kekuatan, belum saatnya menyerahh, tetap disampingkuu~
Bila saat engkau jatuhh, dan mulai merasa rapuhh, pundaku siap tersandar, tanganku s'lalu mengenggam~
Ini aku-Devano Danendra

Happy Reading

Pagi, ya pagi ini Putri akan sekolah. Hal yang ditunggunya hanya Stevano.

"Selamat pagi dunia, se-"

Ting!

StvnWjynt

Gud mrnng fans!

Good morning too kak!

Breng yuk brngktny, gue jmpt!

Lelucon ini kak?

Ini beneran?

Iya lh fans, ykl gue boong

Iya deh!

Sharelok fans!

Perumahan elips jaya blok E2 no 22

Thanks Fans.
(Read)

Benci nya sama Stevano tuh ini, pedenya berlebihan tingkat dewa.

"Aaaa, demi apa yatuhan!" ucap Putri bahagia.

Ia mulai beranjak dari tempat tidurnya, ia bersiap siap untuk berangkat sekolah.

Disisi lain..

"Lo tau kan Zoe apa balesnya, gue bikin lo ngerasa lo ga berarti lagi dimata gue!" gumam Stevano.

Stevano bergegas menyetir mobilnya, lalu ia menuju rumah Putri.

...

Kini Putri tengah menunggu Stevano di luar teras seraya membawa minuman xi boba dua.

Satu untuk dia dan Stevano. Taklupa coklat untuk Stevano.

"Masuk!"

"Eh kak, udh smpe ya!"

"Belum sampe, ini setan yang datang!" ketus Stevano.

"Udh tau gue udah dtg! Mata lo di mana sih?" lanjut Stevano.

"Masuk buruan!" timpalnya

Putri segera memasuki ke dalam mobil Stevano.

Babangg! Gue mau pingsan ditempat tytyk! batin Putri.

"Kak! Ini ada coklat sama xi boba buat lo!" ucap Putri ragu ragu sembari menyodorkan kantong kresek.

"Makasih!" ucap Stevano singkat, lalu ia merampas kantong kresek tersebut dan ia taruh di samping nya.

Sunyi, Hening, itulah yang dirasakan.

Jujur Putri tidak tahu harus berkata apa lagi.

STEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang