Ck apaan sih tuh cowo liat-liat gue kek gitu banget. Batin Natasha
"Lumayan sih tuh cowo Nat." Ucap Rara sambil terkekeh geli.
"Lumayan apaan, iya sih ganteng tapi gue gak suka. Udahlah ngapain ngomongin dia." Balas Natasha sambil mendengus kasar.
Melihat Natasha yang seperti itu, Michelle dan Rara hanya tertawa menanggapinya, yang membuat Natasha semakin kesal melihatnya.
"Woi lo pada ngomongin apaan sih rame bener dah." Ucap Silvia yang baru saja datang membawa pesanan mereka tadi.
"Ckk. Ngagetin aja sih lo bambang." Ucap Natasha sambil berdecak, karena ia masih kesal akibat kejadian tadi.
"Yaelah sensi amat lo jadi orang, knp lo PMS?" Balas Silvia sambil memutar kedua bola matanya.
"Udah...udah mendingan diem deh, kita makan aja nih keburu dingin? Bentar lagi juga bel masuk." Ucap Michelle menengahinya.
Entah kenapa mereka berempat cepat sekali untuk akrab, padahal mereka semua baru saja saling mengenal satu sama lain saat masuk SMA ini. Bahkan tanpa mereka sadari awal kisah persahabatan mereka akan di mulai dari sini, sebuah kisah percintaan yang membuat mereka sempat berjauhan, konflik yang selalu ada didalamnya.
🌼
"Oke, anak-anak dari semua yang saya katakan apakah mengerti?" Ucap seorang guru cantik yang masih terlihat muda itu. Namanya adalah ibu iliyana.
"Mengerti buuu." Jawab semua murid serentak.
"Oke, selanjutnya kalian bisa langsung meliat nama kalian di mading sekolah, disana sudah tertempel nama dan kelas kalian. Untuk besok kalian akan di pandu oleh masing-masing osis yang ada untuk melanjutkan kegiatan MOS kalian. Terima kasih semuanya." Ucap bu iliyana sambil tersenyum.
Setelah bu iliyana tadi keluar, para murid berbondong-bondong untuk meliat namanya dimading, mereka penasaran untuk masuk kelas yang mana.
"Semoga aja kita sekelas ya guys." Ucap Michelle dengan semangatnya.
"Yoi lah, gue sih maunya sekelas jugaa." Balas silvia tak kalah semangat.
Rara dan Natasha hanya terkekeh melihat kedua sahabatnya yang sangat bersemangat itu, kedua sahabat? Yaps mereka sudah bersahabat sejak awal mereka kenal. Alasannya? Ya karna mereka nyaman dan selalu nyambung dalam mengobrol apapun, cukup simpel bukan. Tapi itu lah mereka.
"Woii.. asekk kita sekelass cuy berempat." Teriak Silvia heboh sambil jingkrak-jingkrak. Dengan tingkahnya yang seperti itu membuat pasang mata menatapnya aneh. Dan itu membuat ketiga sahabatnya menutup wajah akibat malu.
"Hehe.. maaf guys maaf..."
"Ck.. ngapain sih lo, teriak kek tadi malu nih kita, mana kek toa lagi suara lo." Ucap Natasha sambil berdecak kesal.
"Yee kan gue seneng kali, lo pada ga seneng apa kita sekelas." Ucap Silvia sambil cemberut.
"Seneng sih seneng, tapi ga usah pake teriak juga bambang." Balas Rara.
"Maaf deh guys kalo gitu, iya dah gue salah." Ucap Silvia lirih.
"Yaelah masalah kek gini aja diperpanjang, yuk ah cabut cari kelas, kita kelas brp sil?" Ucap michelle bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DILEMA ( Antara Persahabatan Dan Cinta )
Teen FictionTentang persahabatan yang juga akan di uji didalamnya. Kisah-kisah pilu menjadi satu di dalamnya, tentang mereka yang berusaha keras keluar dari zona masa lalunya. Disini persahabatan mereka akan benar-benar di uji, akankah salah satu dari mereka m...