Part 2 : Berangkat.

23 3 0
                                    

Dua bulan yang lalu .. part 2

Hari ini sekolah libur, Aku berencana untuk membantu mereka mengemasi barang barang untuk di bawa ke luar negeri mungkin nanti akan banyak berkas yang harus di perlukan. Tapi aku akan hanya membantu mengemas baju yang akan di bawa mereka.

Aku bangun pagi pagi sekali. Segera ku turuni tangga menuju kamar orang tua ku.
Tapi,  kamar mereka sepi. Yg terlihat hanya koper koper besar yg sudah siap untuk di bawa.
Tapi dimana mereka. ? Aku menyusuri ruangan kamar mereka yang selalu terlihat rapi dan tentu saja sangat indah untuk dipandang.
Pandangan ku tertuju pada secarik kertas yg berada di atas ranjang. Aku hendak mengambil nya kemudian akan aku baca apa isi nya..

"hey Ra, kamu ternyata di sini.!?"

Aku langsung tertuju ke arah suara yg memanggil nama ku.-mamah Dia segera menghampiri aku.

"Eh, iya mah tadi aku niat nya mau bantuin kalian beres beres tapi kayak nya udah selesai deh"

Mamah, tersenyum.. Belum saja aku membuka apa isi kertas yang terlipat rapih itu. Emm lebih tepat nya seperti sebuah surat. Mamah langsung memasukan nya ke dalam sebuah kotak persegi yang tidak terlalu besar dan entah kenapa aku belum pernah melihatnya sebelumnya.

"iya, Ra" balasnya sambil merapikan kotak yang entah apa isi nya.

"O,ya papah dimana.!?"

"Papah kmu lagi di Ruang makan nungguin kita, yaudah mendingan kamu duluan gih ke sana."

"Oh,ok mah"  Aku langsung bergegas menuju ruang makan.

Sebenarnya aku bisa saja menanyakan apa isi dari surat itu, tapi aku pikir itu hanyalah berkas kerja yang akan di bawa mereka.

"Non ko masih di sini pak Fatir nungguin loh."

"Eh, iya bi, ini juga mau ke sana."

*   *   *

Kami semua sudah ada di ruang makan. Segera kami habiskan makan kami masing masing.
Setelah sarapan kami akan langsung pergi ke bandara, tentu saja aku mengantar mereka berangkat menuju bandara. Sebenarnya Berat rasanya terpisah dari mereka. Ya, meskipun hanya sebentar dan nanti juga mereka pulang, tapi itu sama saja aku akan jauh dari mereka.

"papah ke garasi dulu yah,"

Mamah mengangguk mengiyakan, ya, ini sudah waktunya untuk berangkat menuju bandara.

"Ira.. " sahut mamah membuat aku langsung menoleh ke arahnya yg sedang mencuci piring di wastafel, karena bi mirna lagi ada di taman sedang menyirami tanaman di sana, jadi mamah yg harus mencuci nya. Lagian piringnya juga hanya bekas kami sarapan tadi, jadi tidak perlu harus bibi juga yg mencuci nya, sekalian menunggu papah keluar dari garasi dan membawa mobil nya.

"iya, mah.?" jawabku sambil membawa piring kotorku ke arah nya.

*   *   *


Bandara masih sepi, namun sepertinya sudah siap untuk menyambut kegiatan pagi hari yang akan di penuhi orang orang berlalu lalang. Melakukan kegiatan nya masing masing.

Pesawat orang tua ku berangkat sekitar pukul 09.00. Seperti sekarang kami sedang menunggu keberangkatan pesawat yg akan di tumpangi oleh orang tua ku dan juga orang lain, mereka juga masih menunggu dengan sabar. Sudah dua jam kami berada di sini beruntung nya aku masih punya waktu bersama mereka, kesempatan ini aku habiskan dengan mengobrol seputar sekolah ku. Aku menceritakan semua apa yang terjadi dan yg aku alami dari aku mendapatkan teman baru dan tidak lupa pula aku menceritakan hal yg aneh dan lucu sekaligus konyol yg terjadi belakangan ini di sekolah baru ku ini, kami pun tertawa bersama mendengar cerita yg aku ceritakan, sampai hingga akhir nya papah tiba tiba menanyakan sesuatu yang membuat aku malu dan gugup.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NA'IFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang