Kepala sekolah dan Appa tiri Yerim yang baru menatap Yerim seperti alien. Yerim dengan gelisah memainkan rambutnya dan menghindari tatapan mereka dengan pergi berjalan mengelilingi rumah mewah yang akan dia tempati.
"Untung dia tidak memiliki warna rambut yang aneh."
"Tidak ada hal lain yang bisa kita lakukan untuk tatonya kecuali kita membuat anak itu menutupinya dengan seragam. Dia harus mengenakan kemeja lengan panjang sepanjang tahun untuk membuat lengannya tertutup. Dan dia harus berhenti memakai tindikan, mungkin sedikit aksesoris berkelas bisa menutupi hal itu"
Yerim menghela nafas ketika mendengarkan Appa dan kepala sekolahnya membahas penampilan nya seolah-olah dia bahkan tidak berada di sini.
Yerim tidak senang dengan keputusan mereka yang mengharuskan dirinya mengenakan kemeja lengan panjang bahkan di musim panas sekalipun. Namun, demi sebuah tato yang memiliki banyak kenangan dengan sang Appa, Yerim memutuskan untuk mengurungkan niat protesnya.
"Apakah kamu mendengarkan apa yang mereka ucapkan Rim?" Eomma Yerim sedikit menggeram.
"Ini adalah sekolah yang sangat prestisius juga ternama dan kami akan memasukkan mu kesana berterima kasihlah dengan mereka karena sudah membuat pengecualian besar untuk penampilanmu."
"Aku mengerti."
Yerim berbicara sambil menguap. Mengalami jet lag rasanya seperti akan membunuh nya dan Yerim masih harus bertahan dengan pembicaraan ini yang membuat kepala nya terasa sakit. Yerim tidak percaya dia sudah harus pergi ke sekolah pada hari kedua dia tiba di Korea.
"Aku minta maaf atas sikap kasarnya" Eomma Yerim berbisik dengan sopan.
"Dia dibesarkan oleh Appa kandungnya."
Yerim cemberut setelah mendengar hal itu. Menurut Yerim, Appa nya adalah pria yang hebat dan dia sangat tahu hal itu. Selain itu, Appa nya tidak seperti Yerim yang benar-benar suka bersikap kasar! Oh ayolah, tubuh Yerim rasanya sangat lelah sekarang walaupun dia sempat tidur di pesawat tadi.
"Kita akan mencambuknya jika dia berbuat hal aneh hahaha."
Kepala sekolah meyakinkan Eomma dan Appa tiri Yerim yang masih menatap Yerim dengan candaan.
"Ngomong-ngomong, bahasa Korea-mu sangat bagus. Kuharap kau akan berhasil di sekolah kami."
Yerim memandang pria yang bersetelan rapi itu sambil tersenyum, "Terima kasih, Appa ku selalu memastikan untuk membantu saya mempelajarinya. Dia adalah guru yang hebat."
"Aku yakin. Yah, aku berharap bisa melihatmu dengan ceria besok pagi di sekolah. Kami akan menyiapkan seragammu dan semuanya akan kami siapkan untukmu di kantor."
Semua orang mengatakan terima kasih saat kepala sekolah itu pamit undur diri dan Chunsul mengantar Yerim ke kamar nya. Yerim mengharapkan setidaknya sedikit waktu untuk berbicara dengan ibu dan ayah tirimu tetapi tubuhnya sangat lelah. Yerim mendesah lega ketika dia menjatuhkan diri di tempat tidur yang besar.
"Ooo. Surga ku!"
Yerin berguling-guling di kasur yang nyaman dan menatap kamar baru nya. Ini adalah ukuran ruang tamu Yerim di rumah nya di Amerika dan diisi dengan barang-barang yang Yerim tidak akan pernah bisa menggunakannya.
Tampaknya meskipun mereka tidak senang memiliki Yerim di sini, mereka pasti pergi keluar dengan cara mereka untuk membelikan Yerim banyak pakaian, kosmetik, dan perhiasan.
Tidak ada yang bisa Yerim kenakan ke sekolah dan Yerim juga tidak peduli dengan gaya nya di luar sekolah. Eomma Yerim sepertinya benar-benar tidak mengenalnya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebellious [M]
FanfictionKehidupan sulit ini, dimulai setelah Appa pergi meninggalkan ku Untuk selamanya -Kim Yeri-