PART 34

3.2K 231 13
                                    

Vote biar gak pundung.

Jaemin merintih kesakitan, tangannya memukul mukul dadanya yang terasa sesak. Peluh sudah membasahi kening Jaemin.

"Bu-bunda sesakh sekali"

Dia meremat dadanya erat erat. Nafasnya memburu dan pening yang membuat Jaemin rasanya ingin membenturkan kepalanya ke tembok.

"Nana?!!"

Jaemin bersyukur karena ada seseorang yang akan menolongnya. Itu Jaehyun yang datang dengan wajah panik bukan main.

"Hyu-hyung tolongh.. sesakh sekali"

Jaehyun menggendong Jaemin dan menidurkan anak itu lalu mengambil tabung obat yang berada dinakas sebelah ranjang

"Telan"

Jaemin susah payah menelan beberapa pil obat itu karena tenggorokannya yang kering. "Minumlah, jangan terburu buru"

Jaehyun mencoba setenang mungkin, dia tidak boleh panik jika dihadapkan situasi seperti ini. Itu yang dikatakan oleh dokter Felix.

"Gomawo" Jaemin berujar lemah, Jaehyun mengangguk sambil tersenyum kecil. Dia mengusap peluh yang membasahi kening Jaemin dengan telaten. Sesekali dia tersenyum melihat wajah Jaemin yang tenang, anak itu tertidur dengan cepat.

"Jaemin, adik hyung yang aku sayangi. Terimakasih karena telah berjuang, bersabar, dan pantang menyerah. Maaf dulu Hyung pernah jahat padamu, entah apa yang terjadi padaku sehingga aku bisa berperilaku seperti itu padamu.

Hyung menyesal, bahkan sangat menyesal. Jadi, tolong bertahan lebih lama. Hyung mohon, demi eomma, aku, dan Taeyong. Tidak lupa kedua sahabatmu! Bagaimana nasib Renjun, Jeno dan kami? Apa kau tega?

Eomma bilang dia takut kehilanganmu, aku dan Taeyong pun sama. Kami takut kehilanganmu, kami tidak akan bisa hidup tanpamu. Hyung tau kalau aku cengeng dan terlalu cheesy tapi aku benar benar memohon padamu dan pada Tuhan.

Tuhan, tolong jangan membuat adikku menderita. Sembuhkan dia. Jangan buat dia kesakitan terus menerus. Dia anak baik, berikanlah derita itu pada para penjahat dan koruptor diluar sana."

Jaehyun mengakhiri curhatannya dengan mengusap air matanya yang mengalir deras. Dia benar benar tertekan akhir akhir ini. Jaemin yang semakin hari semakin kesakitan dan deadline yang belum dia selesaikan.

Jaemin mendengar semuanya. Dari awal sampai akhir. Dia terharu karena segitu sayangnya hyungnya itu padanya.

"Aku juga berdoa agar diberi umur panjang agar bisa hidup lebih lama bersama kalian semua. Kalian yang selalu aku sayangi, bahkan yang aku cintai sepenuh ragaku"batin Jaemin

Jadi, apakah dia bisa bertahan?

[]

B

ilang saja Jaemin itu bodoh!

Anak itu bersikukuh untuk sekolah padahal tubuhnya sedang tidak fit. Taeyong dan Jaehyun bahkan sampai frustasi karena menghadapi keras kepalanya Jaemin.

Anak itu tadi sempat muntah muntah dan bahkan hampir saja terjatuh dari tangga jika Taeyong tidak menahan tubuh kurus Jaemin.

"Na Jaemin! Bisakah kau menuruti kami? Kau sedang tidak fit"mohon Jaehyun, Taeyong sudah kehabisan akal untuk membujuk adiknya.

"Hyung.. aku terlalu banyak bolos. Aku harus sekolah hari ini"

Jaemin yang masih tetap bersikukuh tidak mengindahkan ucapan Jaehyun yang berhasil membuat Jaehyun sedikit kehabisan kesabaran.

Painful- NJmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang