PART 35

3.4K 231 17
                                    

Vote biar gak pundung.

Jaemin masih tertidur pulas dengan selimut yang membungkus tubuhnya. Taeyong yang tadinya hendak membangunkan Jaemin pun jadi tidak tega setelah melihat wajah damai sang adik saat tertidur.

Jaehyun ada kelas tambahan jadi pulang telat. Untungnya hari ini kelasnya diundur menjadi besok. Kalau tidak, Jaemin akan dijaga oleh siapa?

"Jaemin, bangun. Makan dulu"

Pada akhirnya Taeyong memilih untuk membangunkan Jaemin, lagian dia kasihan karena adiknya belum makan.

"Heungh"

Taeyong tersenyum saat melihat mata adiknya terbuka. "Sudah merasa mendingan?"

Jaemin tersenyum sambil mengangguk pelan, "tapi sedikit pusing"

Taeyong mengangguk, dia membantu Jaemin untuk bersandar di dashboard lalu mengambil mangkuk berisi bubur yang masih hangat dinakas.

"Makan hmm, buka mulutnya"

Jaemin menurut. Saat bubur itu masuk kedalam mulutnya, dia tidak bisa merasakan apa apa. Hambar. Membuat dia enek sendiri.

"Sudah"ucap Jaemin lirih, Taeyong mengerutkan keningnya

"Kau baru makan satu suap. Mana bisa kau akan kenyang Na, nanti perutmu sakit"ucap Taeyong

Jaemin tersenyum paksa lalu mengangguk. Membiarkan bubur lembek itu masuk kedalam mulutnya.

Taeyong tidak tega melihat Jaemin yang terlihat mual, tapi jika adiknya itu tidak makan akan memperparah keadaannya.

"Mual Hyung, sudah"ucap Jaemin lirih sambil memegangi perutnya yang tiba tiba perih

Taeyong tersenyum sambil mengangguk, dia membereskan alat makan itu dan hendak keluar kamar sang adik untuk membiarkan dia beristirahat, tapi malah dikejutkan dengan pergerakan Jaemin yang tiba tiba berlari menuju kamar mandi.

"Ya Tuhan.. Jaemin!!!"

Taeyong berlari menyusul Jaemin dengan wajah panik luar biasa.

Hoek.. Hoek.. Hoek...

Tangannya bertumpu pada dinding kamar mandi, tenaganya terkuras habis seketika. Kepalanya pening sekali, seperti ingin meledak saja

Hoek.. Hoek..

Setelah dia merasa tidak ada yang ingin keluar lagi, dia membasuh wajahnya

Dia tersenyum remeh saat melihat wajahnya pucat, bahkan lebih pucat dari sebelumnya

"Aku benci diriku sendiri yang lemah! Kenapa? Apa aku tidak berhak untuk bahagia? Hiks"

Taeyong tertegun, dia menatap Jaemin sedih. "Jaemin, uljima"

"Tidak adil Hyung... Hiks.. a-aku lelah Hyung"

Jaemin menangis dalam pelukan Taeyong sedangkan Taeyong hanya bisa menenangkan Jaemin dengan memberikan kata kata penenang.

"Ayo, kembali istirahat"

Taeyong memapah Jaemin untuk kembali berbaring di kasur. Demi apapun Taeyong benar benar iba terhadap adiknya, jika bisa dia ingin bertukar posisi dengan Jaemin.

"Maaf, dulu pernah egois"lirih Taeyong sambil menatap mata Jaemin lekat.

.
.
.

Renjun dan Jeno datang ke rumah. Mereka membawa buah buahan untuk Jaemin, kata Taeyong Jaemin sedang tertidur tapi dua orang itu tetap bersikukuh ingin menjenguk sahabatnya

Cklek

Pintu kamar Jaemin dibuka oleh Jeno. Dia masuk disusul dengan Renjun. "Kata Taeyong Hyung kau tidur, ternyata tidak"ucap Renjun

Jaemin tersenyum tipis, "aku tidak bisa tidur. Kalian ngapain kesini?"

Jeno dan Renjun sontak langsung mendengus kesal, "menjengukmu tentunya, kami membawakanmu buah buahan. Nanti dimakan ya"ucap Jeno

Jaemin mengangguk, "aku tadi ingin sekolah, tapi dilarang oleh Hyungdeul"

"Sudah kami bilang bukan? Lebih baik kau banyak banyak istirahat dirumah, fokus pada pengobatan. Jisung bahkan sudah lumayan membaik saat menjalani pengobatan, kamu juga harus seperti itu"ucap Renjun

"Anak itu, aku jadi rindu"ucap Jaemin

"Dia juga merindukan mu Na, dia selalu memikirkan mu"ucap Jeno

"Sungguh? Aku terharu"canda Jaemin membuat akhirnya mereka tertawa bersama

"Kalian berdua sudah makan belum?"tanya Taeyong yang tiba tiba masuk kedalam kamar Renjun

"Siapa Hyung? Kami berdua?"tanya Renjun sembari menunjuk dia dan Jeno

"Iya, kalau belum makanlah. Biar Hyung saja yang menemani Jaemin, kalian makan"ucap Taeyong

Dua orang itu cengengesan lalu mengangguk dan pergi menuju dapur

"Hyung kira kau tertidur, ternyata tidak"ucap Taeyong, Jaemin terkekeh geli

"Aku merindukan eomma, kapan dia pulang?"adu Jaemin, Taeyong mengusap lembut rambut Jaemin

"Lusa, sabar. Eomma juga merindukanmu"ucap Taeyong membuat Jaemin mengangguk paham

"Nana!!"teriak Renjun dan Jeno bersamaan saat masuk kedalam kamarnya Jaemin

"Hyung kami menginap ya"rengek Renjun, Jeno mengangguk

"Pulanglah, kalian besok sekolah"ucap Taeyong tapi dua orang itu menggeleng cepat

"Besok kami libur Hyung, sebentar lagi ujian jadinya guru rapat"ucap Jeno diangguki Renjun

"Baiklah, sekalian jaga Nana ok"ucap Taeyong

"Hyung aku sudah besar"ucap Jaemin merengek

"Siap hyung!! Dengan senang hati!"kompak mereka sambil tersenyum lebar

"Kalian mandi sana, pakaian kalian masih ada disini bukan?"ucap Taeyong

"Siap komandan!! Nana kami mandi dulu ya, bye"ucap Renjun lalu pergi dari sana untuk mengambil handuk cadangan di kamar tamu

Saking seringnya mereka menginap disini, mereka disediakan alat mandi sendiri sendiri, bahkan ada beberapa pakaian mereka berdua dilemari

Tak lama Jaehyun datang langsung memeluk Jaemin erat, "bogoshipeo"

"Nado Hyung" balas Jaemin sambil tersenyum lebar

"Aku membawa cheese cake, ayo makan sama sama"ucap Jaehyun sambil tersenyum sehingga membuat dimple muncul dipipinya

"Aku mau"teriak Renjun dan Jeno sambil cengengesan, Jaehyun tersenyum lalu mengajak mereka untuk makan cheese cake yang dia bawa bersama sama.


ToBeContinued

Hehehehehehehehehe....

Wattpad aku udah bener nih, tapi draf yang belum ke publish ilang semua 😭😭

Untung yang udah di publish gak ilang.

Kagak ada double update, takut nanti ingkar lagi. Gue ogah kalo misalnya mau double update malah ni akun bikin istighfar

~~~~BTW, GUE KAN BIKIN DRAF BARU NIH. PAKE LOCAL NAME, CAST TETEP NANA, TAPI INI BUCIN. DIPUBLIKASIKAN JANGAN?~~~~


[] Jawab cuy jangan dibaca doang

Jangan lupa vomment ya zheyeng kuh💚💚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Painful- NJmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang