03:[내가 넘어지면 당겨]

173 41 142
                                    

Seandainya bisa, aku ingin merasakan mati dalam sehari, dan melihat adakah orang yang kehilanganku setelah itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seandainya bisa, aku ingin merasakan mati dalam sehari, dan melihat adakah orang yang kehilanganku setelah itu?

DARAH kian mendesir-desir berpadu detakan jantung yang berdebar tak terkontrol lagi, ternyata malaikat maut dalam wujud Jungkook tidak 100% menghabisi nyawa pria itu, padahal dia menyaksikannya sendiri dimana sang korban terbakar habis oleh api, bagaimana masih bisa selamat dan hadir kembali?.

"Kau tahu? anak mu ada bersamaku, aku bisa menghabisinya jika kau tidak muncul detik ini juga" ancam Jungkook sembari tersenyum Smirk dan menegakan tubuhnya seketika sampai kemudian, denturan piano terdengar bermain dengan sendirinya tanpa dibantu sang pianis atau orang didepan benda itu.

Jungkook terheran, makhluk tanpa wujud apa yang memainkan piano tersebut? suara tawa dari arah telfon mau pun sekitar terdengar kembali.

"Kau bunuh anakku? Ku bunuh ayah, ibu mu? Bagaimana? Cukup adil bukan?"

"Jangan bawa-bawa mereka" Gumang pria bermarga Jeon tersebut dengan pelan sekaligus menyambarkan tatapan tajam kearah piano kusam didepannya "Baiklah! Jangan bawa anakku juga kedalam masalah kita!"

Jungkook terdiam kemudian melirik ke kiri dan ke kanan berharap menemukan sang lawan bicara nya saat ini, hingga secara perlahan angin bertiup menerpa tirai jendela putih mengakibatkan butiran debu mengenai wajah pria itu, sampai pandangan Jungkook memiring lalu menghalau debu agar tidak mengenai area wajah nya "Aku tidak tahu siapa nama mu, tetapi, bagiku kau telah mati, di tanganku malam itu"

"Jeon Jungkook! Seberapa keras kau mengelak, kenyataanya aku masih hidup! ada dimana pun kau berada, mengikuti dan mengawasi"

"Memastikan, agar kau tidak bahagia"

Suara tawa yang ringan kini berubah perlahan menjadi Isak tangis, pria misterius itu mengubah ancaman keras nya menjadi penuh kesedihan yang mendalam tak kala Jungkook dapat mendengar entah melalui telfon atau sekitar "Kau tidak mengerti, betapa kehilangannya aku terhadap Seona"

"Setiap malam, tak pernah bolos sehari saja aku menyebut namanya"

"KAU PENJAHAT JEON JUNGKOOK!!"

#TAP!! Sebuah pisau tiba-tiba melingkar diarea leher Jungkook hingga membuat pria itu tidak bisa bergerak sedikit saja atau benda tersebut akan melukai leher nya, entah sejak kapan pria misterius itu berada dibelakang dan langsung melingkarkan tangannya kearah leher Jungkook.

Pria dengan setelan pakaian serba hitam termasuk jaket dan masker yang dia kenakan tidak lupa kupluk yang menutupi kepalanya, senantiasa bersedia membunuh Jungkook sekarang juga, Netral pria bermarga Jeon tersebut melirik secara perlahan tanpa menimbulkan pergerakan.

Ketika sang pelaku masih meletakan ponselnya disebelah telinga begitu pun Jungkook yang belum sempat menurunkan Handphone nya "Aku disini! life or death I always see you wherever it is"

#SRAK!!! Jungkook langsung mendorong pria itu setelah dia berhasil menggoreskan pisau kearea leher Jungkook hingga berdarah, beruntung semua itu tidak berdampak parah, sang pelaku terkekeh kemudian menekukan lehernya yang pegal sembari menatap pisau nya yang tertinggal sedikit bercak darah pria itu "Sialan!" Umpat Jungkook sembari mengusap lehernya.

Meringis merasa nyeri terdalam, Sambaran sorot mata yang tajam terpancarkan oleh Jungkook seketika "Aku akan membunuhmu! Bajingan!!" Ujar pria bermarga Jeon tersebut kemudian mengambil sebuah vas bunga dan memecahkannya untuk diambil sebagian serpihan yang tajam.

"Orang kaya adalah makhluk kejam yang mengira bisa menyelesaikan segalanya dengan uang!"

"Semudah itu kau bebas setelah ayahmu membayar denda? CK! Kau boleh bebas dari hukum, tapi tidak dariku" Ujar pria tersebut kemudian merapihkan masker hitam yang dia kenakan dan kembali fokus pada Jungkook yang siap-siap akan menyerangnya.

"Omong kosong! Kau sama seperti anjing yang berlarian mencari tuan" Ujar Jungkook hingga tak berselang lama mereka terdiam lalu, pria bermarga Jeon tersebut melangkah kan kakinya sembari mengangkat serpihan kaca yang akan menusuk pria itu "Aakkhhh!!!" #TAP!.

Suasana mendadak sunyi seketika lepas Jungkook terdiam ketika pria itu berhasil menangkis tangannya dan beralih menusuk perut Jungkook hingga mengeluarkan banyak darah, nafas yang masih normal bertolak belakang dengan jantungnya yang justru berdebar, manik Jungkook melirik kearah sang pelaku secara perlahan.

"Kasihan sekali, kau harus mati sekarang" #TAP! Dalam sekali hentakan, pisau pun terlepas, membuat Jungkook melemah dan jatuh di atas lantai dalam keadaan tertidur sembari memegang perutnya yang telah dipenuhi darah, pria itu berjongkok sejenak kemudian memiringkan wajah menatap pria bermarga Jeon tersebut.

"Rusa mati karena tanduk yang dia banggakan selama ini"

"Selamat tinggal kawan!" Ujar pria misterius itu lalu beranjak dan berlalu pergi meninggalkan tempat, dimana Jungkook sudah terlihat sangat lemah bahkan berkali-kali meringis kesakitan saat dia berusaha menggeser tubuhnya untuk meraih ponsel yang berada didepan pria itu.

Hingga berhasil tergapai, bergegas Jungkook menekan nomor seseorang kemudian menelfonnya sampai terangkat seketika "Yeoboseo?"

"Taehyung! Selamatkan aku!"

•_•_•_•

"Oh, kau sudah selesai rupanya, kerja bagus!" Ucap seorang pria dengan
kulit putih serta suara berat berlengkap pesona memikat sekaligus tampan bertabur manis, siapa yang tidak mengenal pria itu? CEO dari perusahaan terbesar sekorea Selatan menduduki peringkat kedua setelah Company Keluarga Jeon.

Min Yoongi menurunkan ponselnya seketika lepas dia selesai menghubungi seseorang tak kala sambaran sorot mata yang tajam kian terpancarkan memandang luar kaca mobilnya, bibir tipis nan ranum serta gaya rambut mengumbar kening, Yoongi menjilat bibir bawah nya sejenak, hingga kemudian seorang pria pun masuk kedalam mobilnya.

Park Jimin duduk di samping pria itu lalu memasang sabuk pengaman seketika "Jadwal mu hari ini Meeting pukul 19.00, ada Klien yang hanya bisa bertemu denganmu dijam itu" Pinta Jimin sembari membaca sesuatu lewat Handphone nya.

"Kita tunda dulu!" tolak Yoongi yang membuat sang lawan bicara terheran seketika "Wae?" (Kenapa?)

Helaian nafas terdengar pelan ketika pria bermarga Min tersebut memegang setir sembari menyandarkan kepalanya pada belakang kursi pengemudi yang empuk "Jeon Jungkook telah bebas, aku harus bertemu dengannya"

"Dalam....keadaaan Mati"










_____________________________________

-EUPHORIA-
[19/02/2021]
Chae Apsi
______________________________________

Euphoria || Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang