Bagiku waktu rutin pagi. Diantara potongan dua puluh empat jam sehari, bagiku pagi merupakan waktu yang paling indah. Ketika janji-janji baru timbul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan. Ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengambang di persawahan sampai nun jauh di kaki pegunungan. Pagi berarti satu hari yang melelahkan telah terlampaui lagi. Pagi berarti satu malam dengan mimpi-mimpi yang menyesakkan terlewati lagi, malam-malam panjang, gerakan tubuh resah, kerinduan, dan helaan napas tertahan.
Kini ku menatap jendela pagi yang tersorotkan sinar matahari hingga membuat ku terbangun, dan bersiap memakai seragam sekolah.
nama ku Adara ayunindia sekolah di SDN Tunas Harapan, rumahku tidak jauh dari sekolah tersebut hanya terhalang beberapa rumah jadi biasa berangkat pukul 07.00....15 mnit sebelum bel berbunyi, santai saja gak pernah yang namanya dihukum karena telat, mama ku hanya seorang ibu rumah tangga tetapi mama ku bisa berubah jadi apasaja karena anak nya...( so... Aku anak satu-satu nya) banyak orang yang bilang " enak banget jadi diriku menjadi anak satu2 nya, apa yang aku ingin kan terlaksana" itu yang jadi pikiran semua orang, tetapi jika mereka yang mengatakan itu berada diposisiku, aku yakin mereka tidak akan mau,
Why??? Because...
1. Tanggung jawab besar
2. Harapan satu2 nya orang tua
3. Sering disebut manja dengan semua orang
Ya..... Seperti itulah
Tapi aku yang baru duduk di bangku sekolah dasar tidak memikirkan semua itu memang, nikmati saja yang dibicarakan banyak orang diluar sana...
Ayah ku hanya seorang pedagang tapi cukup lah untuk membiayai hidup kita, beliau jiga mempunyai karakter yang memang jujur dan ramah
Kedua orang tua ku selalu dibutuhkan dalam keluarganya... Entah itu problem keuangan dll
KAMU SEDANG MEMBACA
music not meet up
Teen Fictionmenceritakan kisah seorang gadis bernama Adara Ayunindya, sejak duduk dibangku SD ia mempunyai kenalan yang berbeda daerah dengannya, yang hobi mengagumi nya namun tidak menemuinya ia bernama Rafa Rafiq Nafis