Februari 2018
"Apa kamu tetap menungguku seperti ini bim?" pertanyaan yang selalu membolak-balikan isi pikiran ku.
Bagiku, perpisahan merupakan sebuah moment yang sangat tidak di inginkan.
Aku tau, tidak semua wanita yang ingin memulai hubungan dengan lelaki baru lagi. semua butuh waktu termasuk untuk sebuah kata ikhlas.Untuk kamu Bima, ku persilahkan masuk atau pun pergi dari ruang hati ku. namun, untuk memulai hubungan dengan mu, rasanya aku belum siap menerima konsekuensi nya.
Bim, aku takut untuk jatuh cinta (lagi), aku takut untuk terluka (lagi), meskipun aku tau cinta dan luka hanya beda tipis setipis kulit apel.
Jika kau berani bercinta maka kau harus siap untuk terluka, bukan kah begitu Bim?.
Aku sama sekali tidak menyalahkan mu, tidak Bim. aku tau setiap orang berhak masuk ke dalam hidup ku termasuk kamu."Mungkin, kita ngga cocok ya vey?" bukankah pertanyaan itu yang kau lontarkan ketika aku menolak cinta mu bim?. aku merasakan anomali terhadap diri ku sendiri, bagaimana mungkin orang sebaik mu aku tolak.
Ah, aku masih saja ingat puisi-puisi mu yang kamu kirim kan saat aku sedang kebingungan, saat aku tidak tau lagi untuk berbicara seperti apa karena aku mau kamu tidak pergi.
"Kamu tidak boleh malu pada dunia.
Kopi tubruk dengan beribu serbuk.
Kesederhanaanmu tetap yang
Dapat membuatku tersenyum...
Tidak usah berusaha
Menyamarkan ampasmu dengan
Campuran susu dan kremer...
Yakinlah dirimu yang terbaik selamanya... Secangkir kopi hitam," itu puisi mu Bima, aku selalu mengingat nya, dan selalu ku bawa dalam pikiran ku.Mungkin saat itu aku egois, hanya memikirkan diri ku sendiri, hanya memikirkan luka ku sendiri, hanya memikirkan dampak untuk diri ku sendiri.
Dan membiarkan mu untuk menungguku, entah sampai kapan.Padahal malam itu, dunia mu serasa hancur Bima, tapi kau tetap memilih untuk menunggu ku.
Semesta mendukung mu Bim, ia membisikkan ke telinga ku agar aku bisa membuka hati untuk mu, aku tau saat bersama ku semua yang kita jalani tidak mudah. tapi hati mu tetap mantap untuk memilih ku bim. ku serahkan semua nya pada semesta kala itu, karna aku yakin kau orang nya, Bima sanjana.
_____
Butuh waktu lama buat mikir nya, ini di up sekarang atau ngga ya, sering banget aku revisi, soal nya masih insecure sama tulisan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGKAT
RandomMembuka cerita lama,berarti aku juga harus membuka perban luka ku sendiri. Untuk kamu dimana pun berada jangan pernah membenci suatu hal yang kamu dasari dari diri sendiri. Seperti aku,iya aku benci judul cerita ini,apa itu salah? Butuh waktu lama h...