Mungkin bagi sebagian orang perumpamaan tak kenal maka tak sayang sudah tidak asing lagi. Menurut kalian dari perumpaan itu berapa persen sih keakuratannya? Karna menurutku perumpamaan itu tidak berlaku ketika aku bertemu dengannya.
Dia pria yang tak ku kenali, kita bertemu secara tidak sengaja diloby kampusku saat itu aku dan temanku ingin memasuki kelas karena ada mata kuliah yang harus ketempuh dan tidak sengaja mataku bertemu dengan matanya. Ya, pertemuan pertamaku hanya sekilas itu tidak sampai disitu kitapun bertemu kembali diruang fakultas pada hari yang sama dan itupun hanya saling melihat saja tidak lebih dan akupun tak terlalu memikirkannya karna fikirku mungkin anak baru.
Tapi entah mengapa saat aku sudah dirumah tepatnya dikamarku malam itu aku merasa dia menarikku dia mengisi pikiranku. Kalian pernah gasi mikirin orang ya ga kalian kenal secara tiba tiba? Kalau iya, pasti tau dong rasanya. Aneh bukan? Beberapa kali kucoba tepis untuk tidak memikirkannya tapi nihil itu membuat pikiranku semakin bermain. Aku penasaran siapa si dia? Aku ingat saat mata kita bertemu. Ah sudahlah karna itu membuatku terganggu akhirnya kuputuskan untuk membawa pikiranku tidur agar bisa lupa gitu. Wkwk
Keesokannya, pagi itu aku bertemu kembali dengannya tapi digedung fakultas teknit karena kebetulan untuk sampai digedung fakultasku harus melewati gedung teknik dulu. Dia sedang berdiri saja sambil berbincang dengan pria yang kupikir temannya. Ya, kita hanya saling melihat saja tapi enah kenapa itu membuatku merasa tidak nyaman seperti ada perasaan yang mengganjal yang kalau bisa kuutarakan lewat kata kata akan kuutarakan dengan nada teriak bahwa ini rasanya aneh.
Itu semua terjadi berkelanjutan sampai 2 minggu ya hanya sebatas mandang memandang. Gajelaskan? Tapi itu membuatku sadar bahwa aku telah menyukai si pemilik mata coklat itu, dia manis. Kalian tau? Sampai dimana aku menyadari bahwa aku menyukainya aku masih tidak mengenalnya, aku tidak mengetahui namanya. Sebab ternyata dia bukan anak baru dijurusanku mungkin dijurusan lain tapi entahlah dia anak baru atau kating atau bukan karena akupun sempat bertanya dengan teman dekatku apakah kamu pernah melihatnya dan mengenalnya temanku pun berkata tidak dan aku tidak berniat untuk lebih tahu lagi sebab aku tak ingin ada yang berfikir macam macam karna aku bertanya tentangnya.
Sampai dimana hari itu aku pergi untuk pergi membeli buku di Gramedia dan saat aku ingin pulang dari gramedia dan menunggu angkot di trotoar jalan tiba-tiba saja grimis karna memang saat itu cuaca sudah mendung tapi kuputuskan untuk tidak menepi dan melanjutkan untuk menunggu angkot yang pikirku sebentar lagi juga lewat.
Kalian tau apa yang terjadi? Tiba tiba ada yang melindungi kepalaku dengan payung. Heran pikirku dan akupun mendongakkan kepalaku keatas ya sebuah payung.
Belum sempat ku menoleh kearah belakang untuk melihat siapa pemilik payung ini kudengar suara "ini grimis katanya bisa bikin pusing, kenapa ga neduh?" Dannn ternyata huaaaa sipemilik payung dan seseorang yang memayungiku adalah pria mata coklat yang sering tak sengaja saling mandang memandang dikampusku.
Aku pun menjawab pertanyaannya "hehe, iya. Lagian angkotnya juga udah lewat duluan ya" ucapku dengan wajah yang gatau deh saking kagetnya dan akupun langsung memberentikan angkot yang lewat.
Dalam hati ah kenapa pria itu tiba tiba ada dibelakangku dan kenapa dia memayungiku? Apakah dia suka padaku? Ahh pikiranku berlebihan, aku tak menyukainya.
Entah karna aku yang mudah menyayangi seseorang atau bagaimana, tapi kalian oerlu tau saat ini aku telah menyukai dan menyayanginya. Tapi aku tak mengenalnya huaaaa.
Sejak kejadian dimana dia memayungiku, kita tak pernah bertemu lagi. Entah kemana dia? Apakah dia tidak kuliah? Apa dia pindah? Ah banyak sekali pertanyaan dalam kepalaku ini. Ingin sekali bertanya pada temannya tapi rasa maluku untuk bertanya menguasaiku.
Dan hari ini sudah 1 tahun, aku tak melihatnya kembali. Kau tahu rasa itu masih menetap aku menyukainya dan aku menyayanginya. Rasanya jika waktu bisa kuputar atau semesta bisa membuatku balik ke masa itu walau hanya sehari saja aku berjanji aku tidak akan menyia-nyiakan masa masa itu aku ingin mengenalnya akupun ingin mengucapkan terimakasih karna dia telah melindungiku walau hanya memayungiku. Tapi rasanya semesta tak bisa mengabulkan itu.