Disaat hati dan raga sudah benar benar menolak tapi mulut tak bisa berkata bukan berarti kamu harus mengalah dan memaksa dirimu agar tetap menetap.
Mengorbankan dirimu dengan berpura-pura tak terjadi apa apa adalah apa apa yang berbahaya. Itu tidak sehat untuk kesehatan ragamu itu tidaklah benar.
Terkadang kita memang harus egois, bukan ini bukan egois lebih tepatnya kita harus bisa menghilangkan rasa tidak enak kita merelakan kasih sayang yang masih menetap pada diri kita.
Merekalan dan menerima bahwa ini tidaklah benar untuk kehidupan kita, jika dia benar benar menyanyangimu dia tak akan membuatmu tak nyaman dan merasakan sakit yang teramat.
Ini tentang waktu dimana kita hanya butuh waktu untuk terbiasa bahwa tidak akan ada lagi tentang dia dihari esok dan esoknya lagi. Dan jika waktunya sudah tiba saat kamu menyadari tak ada dia kamu bisaa dan tak apa -apa.
Meski prosesnya tidak mudah, bahkan harus membuatmu merasakan stress yang teramat stress kamu tak perlu membencinya untuk bisa melupakannya. Kamu hanya perlu mengerti cara kerja waktu untuk bisa membebaskanmu dari apa yang telah terbiasa ada di keseharianmu.
Tentang melepaskan merelakan dan mengikhlaskan serahkan pada waktu agar kamu tak begitu terlalu merasakan sakit.
