Raga

9 0 0
                                    

Ada rasa betah tak ingin berpaling apalagi sampai kisah ini berakhir walau terkadang ada saja hal hal yang menjengkelkan membuatku kesal tak ingin berbicara, tapi itu hanya sesaat anggap saja saat aku kesal padamu tak ingin bicara padamu adalag salah strategiku untuk dimanja manja olehmu. Hehe

Pertemuan yang cukup singkat tidak ada hal menarik yang terkandung didalamnya malah, hanya ada hal yang menjengkelkan gitu. Secepat itukah kamu suka padaku? Wkwk.
Berawal dari pertemuan tak sengaja kamu melihatku sedang berdiri menunggu antrian di kfc. Ya, hanya sepintas kamu melihatku dan katanya langsung tertarik padaku. Pandang pertama mungkin kali ya.

Saat itu aku hanya sendiri, karena memang tipeku itu lebih asik kemana mana sendiri tidak harus menunggu teman atau harus mengikuti kemaun orang lain tak terlihat bebas.

Setelah selesai makan aku langsung beranjak menuju parkiran mall untuk pulang. Tidak diduga ternyata kamu mengikutiku dan setelah sampai diparkiran kamu langsung tancap gas mengucap kata "hay?"

Aku yang bingung dengannya yang tiba tiba datang mengucap hay, aku hanya meresponnya sekedar senyuman saja tanpa kata.

Kamu pun melanjutkan "boleh kenalan? Aku raga"

"Ohmm, boleh. Gue ara"

" Oke ara. mmm, kamu sendiri aja?"

"Kelihatannya gimana?" Ucapku sambil memutar bola mataku.

"Gue pagi buru buru, jd gue duluan ya" ucapku lagi sambil mengenakan helm.

"Tunggu, boleh minta nomer kamu?" Ucapnya dengan nada ragu gitu.

"Kalau gamau gimana? Mau maksa?" Balasku males.

"Ohmm, gaboleh ya? Gapapa si gaakan maksa ko"

"Oke, gue mau balik nih"

" Hmm, tapi kalau mau temenan boleh?"

Yaampun apaan lagi si ini ucapku dalam hati. "Bolehh aja"

"Kan kalau temen harusnya bisa komunikasian gitu kan ya, jadi"

"Jadi lo mau minta nomer gue? Dasar cowo alibinya ada aja. Sini hp lo" ucapku.

"Nih, udah gue catet nomer gue. Kalau lo itu udh lgsg nyambung ke nomer wa juga"

"Iya percaya ko, makasih ya"

"Iya, gue duluan"

"Ati ati ra"

Dan ya, sepintas itu dan secepat itu. Gimana cara raga biar bisa deket sama gue agak nyebelin, ngeselin, ngejengkeli ya. Bilangnya ga maksa tapi itu judulnya tetep maksa minta no aku dengan alibi mai temenan.

Ehiya jangan heran ya di dalam percakapan pertamaku dengan raga aku menggunakan kata "gue" karna dulu aku emang gitu anaknya dan karna raga juga sekarang aku lebih lembut gitu gak kasar dan bodo amatan. Bodo amatan yang gue maksud itu gapeduli sama siapa siapa gitu hanya memikirkan tentang gue aja kaena emang gue lebih suka sendiri dan bisa cair dengan orang orang yang menurut gue, gue nyaman sama dia gitu loh termasuk raga.

Sosok yang pandai dalam memanjakanku sampai aku merasa dunia ini milikku yang mana begitu indah suasananya, raga sosok yang sabar menghadapi semua sifatku yang cukup jelek, raga yang begitu pengertian tentang keadaanku sampai aku selalu berdoa pada tuhan jangan pernah pisahkan kita berdua. Entahlah itu termasuk hal yang egois apa tidak tapi aku begitu tak mau kehilangannya. Raga adalah hidupku saat itu.

Pertemuan dengan raga membuatku banyak berubah, dan berubahnya itu kearah yang positif ya. Dulu aku hanya bisa memikirkan tentang diriku saja, yang kalau kemana mana ya semaku tanpa harus ada orang terdekatku tau aku mau kemana, dulu yang kalau ngomong itu terlalu jutek yang mana menurutku itu biasa tapi ternyata ucapanku itu menyakiti seseorang, dulu yang apa apa selalu mendem sendiri gapernah cerita cerita ke siapapun sekarang bisa berbagi cerita sama raga, dulu suka menuntut ke orang tua dan orang terdekatku sekarang lebih bisa menghargai bahwa gasemua yang kita mau harus terkabuli karna kata raga "jangan terlalu menuntut sampai kamu lupa orang terdekatmu lupa untuk menurut pada apa yang seharusnya itu menuju hal yang baik untukmu bahwa gasemua yang kamu inginkan itu baik untuk dirimu".

Raga bijak juga ternya, aku sayang raga. Terima kasih untuk semua hal hal yang membuatku bahagia dan lebih mengerti untuk kita penting dalam mengerti segala hal. Karna sebaik baiknya hidup adalah mengerti dan memahami yang seharusnya kita mengerti dan pahami.

Pengalaman WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang