SYBILLINE [Antologi Cerpen]

[DIARY]

Aku tak terlalu ingat apa yang terjadi malam itu.

Sebuah buku kutemukan tergeletak di dalam laciku. Sayang sekali tidak ada tahunnya.

Halaman pertama buku itu berbunyi, "hari ini, ibuku membelikaku cokelat. Aku sangat senang."

Aku terus membaca buku itu.

Halaman kedua buku itu tertulis, "hari ini ibu tidak membelikanku cokelat. Aku akan protes padanya nanti."

Lalu, di bawahnya ada tulisan tambahan,"tidak tidak tidak. Ini seharusnya tidak terjadi!"

Aku masih mencermati setiap lembarnya.

Halaman berikutnya tertulis, "Aku membunuhnya."

Halaman berikutnya tertulis, "Aku membunuhnya."

Halaman berikutnya masih tertulis dengan kalimat yang sama, "aku membunuhnya."

Siapa yang dibunuhnya?

Saat aku membuka halaman berikutnya, halaman itu ternyata kosong.

Tak lama kemudian, ayah angkatku masuk ke kamarku.

"Oh, kau menemukan buku itu? Sini, berikan padaku."

Lalu, dia menuliskan sesuatu di lembar kosong itu. Matanya berubah suram.

"Annie, dulu aku punya seorang istri dan seorang anak. Awalnya, kami baik-baik saja, tapi semuanya terjadi terlalu cepat. Istriku adalah seorang yang gila kerja. Dia pergi. Anakku adalah anak yang suka merajuk. Saat ibunya tak ada di rumah, dia akan menangis sepanjang malam. Dia meninggalkanku juga. Lalu, aku mengangkat seorang anak sebelum kau. Namanya Christine. Dia juga tidak lama tinggal di sini."

"Kemarilah," katanya, "aku akan menunjukkan sesuatu padamu."

Aku mendekat.

JLEB!

Tiba-tiba, sebuah pisau sudah tertancap di jantungku. "A-ayah, kenapa?"

"Kau mengetahuinya terlalu cepat. Kau tak lagi bisa tinggal."

Lalu, aku ambruk. Kutarik lengan ayahku, tapi aku hanya mampu menjatuhkan buku itu.

"Aku membunuhnya."

Itulah tulisan di lembar yang baru.

"Menyembunyikan kebohongan dengan kebohongan lain."

Tema cerita ini seperti itu, tapi dengan versi yang sedikit lebih ekstrem:

"Menyembunyikan pembunuhan dengan pembunuhan lain."