🌼ㅡSecret Mission

393 48 8
                                    

Sore itu, Minhee baru menyelesaikan kelas terakhirnya. Sebelum pulang, dia mampir dulu ke kantin, ngadem, padahal kantin hawanya panas banget soalnya banyak orang.

Waktu enak-enaknya tidur di meja pojok, tiba-tiba ada yang nempelin kaleng dingin di pipinya. Duh, udah macem cerita wattpad aja, batin Minhee.

"Anjing," umpat Minhee.

"Udah baik-baik ya gua bawain lu minum. Mana habis kelas langsung cabut, dosen aja belum keluar," kata Junho kemudian menyerahkan minuman kaleng tersebut pada Minhee.

"Kan gua nggak minta," sahut Minhee selagi membuka minumannya, tapi langsung keselek waktu ditabok sama Junho.

"Uhukㅡ ANJING." Ya emosi lah men, minum soda terus keselek tuh rasanya ajigile banget.

"Ampura," celutuk Junho sembari menyatukan dua telapak tangannya.

"Apaan?" tanya Minhee, masih ngegas, setelah ia mengelap mulutnya dengan tisu di meja.

"Masa Kak Yunseong kemarin minta nomer wassaf lu," kata Junho.

Minhee yang lagi lanjutin minumnya instan keselek dua kali. Junho akhlakless.

"Lu kasih?"

"Iyalah. Mana mintanya kayak jambret, tiba-tiba dia udah pegang hp gua terus nyariin kontak lu," jelas Junho, kemudian meneguk habis minumannya, leher pemuda itu kering setelah melakukan presentasi di kelas Dosen Cho tadi.

"Buset, maling," celutuk Minhee. "Eh, tapi gua nggak dapet chat apa-apa tuh?"

"Nunggu tanggal main ajalah." Junho mengambil minuman Minhee kemudian menghabiskannya. Si Manis tidak protes karena pikirannya masih terfokus pada Yunseong.

Sampai tiba-tiba keributan di luar kantin mendistrak masing-masing Minhee dan Junho yang saling diam.

"Apaan tuh?" tanya Junho yang bergegas menarik tangan Minhee keluar.

"WOY ADA YANG BERANTEM WOY ADA YANG GELUT WOY ADA YANG TONJOK-TONJOKAN!!"

"Buset disebut semua," celutuk Minhee.

"ANJING MIN KAK YUNSEONG!" seru Junho, membuat Minhee yang tadinya masih santai mencari sumber keramaian, kini jadi membulatkan matanya terkejut.

Minhee terkejut, tapi tidak tau harus apa. Apa dia harus panik? Tapi kenapa? Apa dia harus khawatir? Tapi untuk apa? Nggak ada apa-apa di antara dia dan Yunseong, dan itu cukup untuk mendukung Minhee agar hanya diam memandang Junho yang sibuk melerai kakak tingkatnya itu.

Terlihat di sana Yunseong yang dipegangi oleh Junho. Wajahnya memerah, ada memar di sudut bibir, pelipis, dan lebam di pipinya. Minhee ngilu sendiri saat membayangkan ia yang ada di posisi Yunseong.

Minhee tersadar dari lamunan ketika Junho memanggilnya untuk ikut dengannya dan Yunseong.

"Lu tuh kenapa sih, Kak? Katanya udah berhenti berantem?" omel Junho selagi mencari kotak obat di dalam mobilnya kemudian diserahkan pada Minhee.

"Kok gua?" tanya Minhee.

"Gua gabisa ngobatin orang, ntar yang ada dia tambah sakit," kata Junho. Pemuda itu lanjut mengintrogasi Yunseong, sedangkan Minhee mulai mengobati katingnya tersebut.

Sepanjang percakapan Junho dan Yunseong, Minhee menangkap kalau pemuda yang adu jotos dengan Yunseong tadi adalah pacarnya mantan Yunseong.

"Lu belum move on dari tuh anak SMA, Kak?" tanya Junho.

Yunseong menggeleng pelan karena Minhee masih sibuk mengobati wajahnya. Takut-takut jika ia menggeleng terlalu keras, lukanya akan tambah parah.

Junho berdecak cukup keras. Ia terlihat tidak senang dengan alasan Yunseong berkelahi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Babying Me Too + K. MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang