Minhee daritadi cuma duduk sambil makan cemilannya tapi nggak tau kenapa raganya ikut capek ngeliatin Junho dan Yunseong yang dari beberapa jam lalu sama sekali tidak mengalihkan atensi dari laptop mereka.
Sekarang posisi lagi di ruang tamu kosan Minhee. Waktu sampe tadi cuma ada sandalnya Allen, orangnya masih di kamar. Mungkin yang lain lagi ada kelas semua.
"Jam berapa balik?" tanya Yunseong akhirnya setelah menutup laptop dan meregangkan badan.
Junho menggeleng kemudian mengikuti Yunseong. "Males gua."
Minhee mencibir dari atas sofa, "Balik gih lu, Jun. Gua mau keluar ini."
"Gua doang disuruh balik? Kak Yunseong nggak?"
"Ya... Kan sepaket..."
"Yaudah yaudah balik nih gua," kata Junho sembari mengemasi barang-barangnya. Yunseong mau nggak mau ikutan.
Minhee nganterin dua orang itu sampai pager kosan. Sampai tiba-tiba ada mobil berhenti di sebelah alphard-nya Junho.
Itu mobil Jungmo. Junho tau, Minhee hapal. Yunseong diem doang soalnya udah masuk mobil duluan.
Baru Jungmo keluar, langsung diledek sama Junho, "Hmmmm pantesan nyuruh pulang hmmmm taunya mau have no chill with someone's someone hmmmmm."
"Diem, panjul," sungut Minhee, kemudian auto jadi meong waktu Jungmo udah di sebelahnya, ngerangkul pundak Minhee.
Junho kemudian ganti noleh ke Jungmo sambil ngomong, "Kak, antek-anteknya tunangan lu ada dimana-mana. Jagain temen gua, ya." Kemudian melempar senyum paling menyebalkan yang pernah Minhee lihat.
Setelah mobil Junho berlalu, ganti Jungmoo yang menoleh pada Minhee. "Mau jalan kemana?"
🌼
Akhirnya sore itu dihabiskan Minhee sama Jungmo buat menjelajah mall setelah nonton bioskop. Di bioskop pun nempel mulu dua anak adam ini.
Minhee tau nggak lama lagi Jungmo bakal nggak sama dia lagi, maka dari itu cowok manis tersebut memanfaatkan hari ini sebaik mungkin. Nggak peduli spynya tunangan Jungmo lagi ngikutin mereka, atau habis pulang nanti Minhee dicegat sama gangster, udah bodo amat.
"Hee," panggil Jungmo.
Sekarang mereka udah ada di mobil Jungmoo lagi, perjalanan pulang ke kosan Minhee.
Minhee masih sibuk karaoke dari lagu yang terputar di radio mobil Jungmo, sampai tiba-tiba cowok itu narik pelan tangannya, bikin Minhee sadar kalau dia barusan mengabaikan panggilan Jungmo.
"Eh, iya kenapa, Kak?" tanya Minhee.
Jungmo menghela napas sebelum menjawab, "Minggu depan Kakak balik ke New Zealand."
Minhee seketika berhenti bernyanyi, dan bersamaan dengan itu mengalunlah lagu milik Padi yang berjudul Kasih Tak Sampai. Cowok itu cuma senyum buat nanggepin Jungmo kemudian sing along to cover up his pain.
"Tetaplah menjadi bintang di langit~"
Di sini, Jungmo tau kalau Minhee mati-matian nahan tangisnya. Maka dari itu, Jungmo cuma bisa menggenggam tangan Minhee, yang dibalas oleh pemuda Kang dengan genggaman lebih erat. Minhee tidak ingin Jungmo pergi.
But he must.
🌼
"Jangan nangis lagi," kata Jungmo setelah mereka sampai di depan kosan Minhee.
Minhee mengerahkan sisa tenaganya untuk tersenyum, tapi tetap saja, sulit.
"You deserve someone better than Goo Jungmo." Pemuda itu mengusap kedua mata Minhee yang memerah, mengecupnya, kemudian tersenyum. Yang malah membuat pertahanan Minhee runtuh.
Minhee memeluk Jungmo erat, menenggelamkan kepalanya di dada hangat pemuda Goo.
"I'll be back," kata Jungmo selagi mengusap-usap punggung Minhee.
Minhee menjawab dengan suara teredam, "Liar."
Jungmo menggeleng, kemudian mencium lama pucuk kepala Minhee, "I won't promise, but I'll prove it."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Babying Me Too + K. Minhee
FanficBahkan, tokoh utama dalam cerita ini bingung. Dengan siapa sebenarnya Si Penulis memasangkan dia? ©SIRIUS-SPELLER, 2020