Nathaniel Dio Alfaro, laki-laki yang sangat membenci dua hal. Kepalsuan dan Irene. Demi keluarganya Dio harus hidup dengan kepalsuan, memasang senyum palsu setiap bersama Irene. Seperti pagi ini, sudah menjadi rutinitas untuknya mengantar jemput Irene dan bersikap seolah rutinitas itu adalah hal yang menyenangkan baginya.
Berbeda halnya dengan Dio, gadis bernama Elfreda Irene Athalia tidak henti-hentinya memasang senyum bahagia karena dia bisa bertemu dengan tunangannya. Yap, Irene dan Dio adalah sepasang tunangan. Meski hubungan itu berdasarkan paksaan, Irene tetap bahagia. Atau bisa dikatakan sangat bahagia.
Selama di dalam mobil, Dio hanya diam dan fokus menyetir. Berbeda dengan Irene yang dengan cerewet menceritakan segala hal kepada Dio.
"Kau tahu, aku tadi pagi hampir saja kesiangan dan tak bisa menyiapkan makan siang untukmu. Huft, untung saja mama..."
"Ck, harus kukatakan berapa kali lagi hah? Tidak usah repot-repot memberi ku bekal, kau tahu aku tak pernah memakannya." Potong Dio dengan sinis sebelum Irene semakin berbicara panjang lebar.
Irene tahu, sangat tahu kalau bekal yang susah payah dia buat tidak pernah masuk ke perut Dio. Bekal itu selalu dikembalikan oleh Baekhyun atau Kai dengan alasan bahwa sayang makanannya kalau terbuang.
"Tapi kali ini aku membuatkan mu nasi goreng Kimchi, kata bibi itu makanan favorit mu." Ucap Irene dengan senyuman yang senantiasa terpatri di wajahnya.
"Kau sungguh sulit dipercaya Irene." gumam Dio.
##
Sekarang hari kamis, sudah menjadi jadwal latihan rutin bagi team cabang olahraga American Football dari SM International School, terlebih kurang dari satu bulan mereka akan mengikuti ajang perlombaan. Team ini termasuk menjadi primadona di sekolah, bagaimana tidak hampir semua anggotanya adalah laki-laki tampan. Setidaknya terhitung sembilan pemain yang memiliki visual bukan main. Mereka adalah xiumin, suho sebagai leader, lay, baekhyun, chen, chanyeol, dio, kai, dan sehun.
Hal itu juga yang menjadi alasan bagi Irene memilih bergabung dalam team cheerleaders. Selain jadwal latihan yang sama dengan team American Football, Irene bisa dengan leluasa menonton Dio bermain.
Sebenarnya di saat tahu Dio akan bergabung pada team tersebut, Irene berusaha keras melarang Dio. Irene melarang bukan tanpa sebab, dia tahu bahwa olahraga itu melibatkan benturan fisik antar pemain. Irene khawatir Dio melukai dirinya. Dan sialnya, hari ini Irene melihat Dio terjatuh karena tertabrak oleh Chanyeol.
"Dio kau baik-baik saja?" Tanya Irene dengan khawatir.
"Sepertinya kaki Dio terkilir, tolong bantu aku mengangkatnya ke ruang kesehatan." Ucap Suho
Selama Dio diperiksa, tak henti-hentinya Irene bertanya kepada sang dokter yang merawat Dio. Irene begitu khawatir sampai-sampai Dio harus menahan malu terhadap teman-temannya. Bagaimana tidak malu, Irene begitu khawatir padahal Dio hanya terkilir. Ck, wanita itu selalu menyusahkan!
"Dio sorry, aku beneran tidak sengaja..." kata Chanyeol meminta maaf
"Yak kau itu harusnya lebih berhati-hati Chanyeol. Kau memiliki badan kingkong dan seenaknya saja menabrak Dio. Kalau Dio kenapa-kenapa bagaimana hah?! Untung ini hanya terkilir!" Amuk Irene sebelum Dio sempat menjawab permintaan maaf dari Chanyeol
Dengan melihat Irene memarahi Chanyeol hanya karena hal sepeleh, setidaknya bagi Dio, untuk pertama kalinya secara tidak sadar Dio tersenyum karena Irene. Hati Dio menghangat kala melihat Irene benar-benar khawatir.
##
Match Day🏈
Pertandingan standar terdiri dari 4 babak (disebut quarter), sedangkan masing-masing babak terdiri dari 12 menit, biasanya 15 menit namun berbeda dalam pertandingan untuk high school. Sejauh ini skor team SM International School dengan lawan masih seri. Setelah halftime, pertandingan babak ketiga pun dimulai.
Kedua team saling berebut bola. Team lawan yang sekarang menjadi team penyerang, tidak mudah bagi mereka membawa bola mendekati end zone. Setiap akan berhasil mencetak skor, team SM International School selalu menggagalkannya.
Skor masih seri di babak terakhir ini. Dio karena cidera ringan beberapa hari lalu, baru mulai main di saat babak terakhir menggantikan posisi Lay. Bola sekarang berada pada tangan Xiumin, pergerakannya dihadang oleh dua pemain. Xiumin yang melihat Dio tidak jauh dari posisinya, segera melakukan passing dan bola pun berpindah tangan. Di detik-detik akhir pertandingan, Dio berlari membawa bola, berusaha membawa bola sejauh 10 yard mendekati bidang end zone lawan. Detik-detik begitu menegangkan, dan bunyi tanda permainan telah usai pun berkumandang diikuti dengan sorakan riuh penonton.
Yap, Dio berhasil mengakhiri pertandingan dengan mencetak 3 poin dari field goal yang dia lakukan.
##
Setelah pertandingan selesai dan SM International School berhasil menyabet gelar juara, biasanya para anggota dari team akan menggelar pesta perayaan dengan makan bersama. Sebelum itu terjadi, mereka bersiap-siap dulu di ruang ganti.
Irene sedang menunggu Dio di luar ruang ganti pemain. Irene berniat mengucapkan selamat secara langsung pada tunangannya itu. Kurang lebih setelah 15 menit menunggu, segerombolan pria keluar dari ruang tunggu. Baekhyun yang menyadari kehadiran Irene pun bertanya ada perlu apa Irene di depan ruang tunggu.
"Hm.. aku ingin bertemu dengan Dio. Apakah dia masih di dalam?"
"Kau masuk saja, Dio di dalam sedang berkemas. Yang lain sudah keluar, jadi masuklah." Kata Baekhyun
Irene pun berjalan memasuki ruangan tersebut, dan tak sampai 10 langkah Irene dibuat kaget dengan sosok Dio yang sedang shirtless dengan memegang kaos putih. Irene pun segera membalik badannya dengan tangan menutup kedua matanya.
"Berbaliklah Irene, aku sudah memakai bajuku." Jawab Dio dengan enteng, berbeda dengan Irene yang salah tingkah melihat dada bidang Dio.
"Ekhem.. itu selamat Dio, kau- kau hebat hari ini.." kata Irene dengan gugup. Sial kenapa aku sangat gugup sih! Pasti wajah ku merah seperti tomat!
Dio tertawa geli melihat Irene yang salah tingkah hanya dengan melihatnya shirtless. Entah pemikiran dari mana, Dio pun mendekati Irene. Irene yang merasa Dio mendekat dengan reflek berjalan mundur hingga punggungnya menempel pada lemari ganti di belakangnya.
"Uhm,, sepertinya a-aku harus segera pergi... aku ada janji habis ini. Congrats Dio." Ucap Irene dengan menunduk, tak berani menatap Dio. Entah, Irene merasa aura Dio sekarang ini berbeda dari biasanya. Buru-buru Irene meninggalkan Dio, namun sebelum itu berhasil tangan Irene telah di tarik oleh Dio. Menjadikan Irene tetap di posisi terhimpit antara Dio dan lemari.
Entah setan darimana, hanya sekedar melihat Irene panik dan tersipu secara bersamaan dapat membangkitkan sisi liar dari seorang Nathaniel Dio Alfaro. Dio berusaha mengangkat dagu Irene dan ketika berhasil, Dio terhipnotis oleh kedua mata Irene. Sekali lagi, entah setan darimana, Dio melakukan hal yang tak terduga.
he kissed her, not just a kiss but a french kiss.