kenal

13 3 2
                                    

Zhevira, ia sedang meregangkan badannya di atas kasur.
Sambil menatap langit langit kamarnya , zhevira hanya merenung. Dan sesekali ia memainkan ponsel nya. Dengan membuka medsos, game, atau juga mendengarkan lagu kesukaannya.

Perlahan terdengar suara deru langkah seseorang mendekati pintu kamar nya. "masuk aja" teriak nya.
Dan tak lama itu pintu kamar terbuka menampilkan seorang laki laki yang sudah rapi dengan kaos berwarna hitam, dibaluti jaket jeans, lalu celana jeans berwarna hitam juga sebagai bawahan.

"zhevir, temenin yuk, ke cafe" . Zhevira mengamati penampilan lawan bicaranya. " males"

"ayo dong, sebentar aja" radit yang meliat sedari tadi zhevira masih setia berbaring, segera ia mendekat lalu mengangkat tubuh ramping zhevira.

"bangg... TURUNIN" pekik nya, zhevira meronta di gendongan radit, bagaimana tidak cowok itu menggendong nya dengan sangat brutal.

"temenin makanya" , radit semakin mengguncangkan tubuh zhevira, sampai kepala adiknya itu berada di bawah sedangkan kaki di atas tepatnya di pundak radit.

"RADITYA FARESTA!!! AKU BISA KEBALIK INI" zhevira memekik sekeras mungkin, sebisa nya, sampai menimbulkan gema di ruang kamar ini.

"astaga telinga gue" spontan radit melepaskan tubuh zhevira dari dekapannya, lalu melempar asal gadis itu ke atas kasur

"aw, yaampun untung telungkup jatuhnya". Zhevira mengelus dadanya pelan, sambil mengatur nafas nya kembali

"ayoo dongg zhevir" ucap radit seraya memohon, sedangkan zhevira masih terus mempertimbangkan

"ga lama kok, abang janji" seulas senyum terpancar di sudut bibir radit

"ga jelas ntar abang ntar kakak, aneh emang" hal itu membuat radit semakin gemas dengan adiknya itu, ingin rasanya radit mengangkat tubuh perempuan itu lalu membawa nya kedalam mobil.

"vir ayo dong ini abang serius, ini penting ayo, lagian mama juga yang suruh, sekarang abang tunggu kamu di mobil 15 menit, gapake lama" kemudian setelah itu radit mengacak rambut zhevira dan bergegas keluar dari kamar adik nya itu

Zhevira menghembuskan nafas nya kasar " maksa terus kerjaannya" dengan ogah ogahan zhevira bangkit dari kasur, dan mengambil hoodie berwarna abu abu di gantungan baju nya, sedangkan untuk bawahan ia mengambil rok jeans berwarna hitam selutut. Setelah itu ia masuk ke kamar mandi untuk berganti baju.

Tak butuh waktu lama, hanya 5 menit saja, zhevira sudah mengganti pakaiannya, dengan hoodie dan rok yang di pilih nya tadi, kemudian ia beralih ke meja rias untuk merapikan rambut nya sebentar, lalu menggunakan sedikit lip balm, dan sedikit bedak bayi.

Zhevira menatap jam dinding yang terpampang di di kamar nya, dan jarum jam sudah menunjukkan tepat pukul 8 malam. Oh dia semakin tidak ingin keluar begitu melihat jam.

Tapi zhevira tetap merapikan pakaiannya lalu mengambil handphone nya yang tergeletak asal di atas kasurnya, lalu sesudah itu keluar dari kamar, dan segera menuju parkiran.

🔸🔸🔸🔸

Kini kedua remaja itu sudah sampai di salah satu cafe, dan sudah memesan beberapa makanan dan minuman disitu, hanya tinggal menunggu pesanan mereka datang.
Zhevira sangat lah tidak mood sama sekali saat ini, ia hanya ingin cepat cepat selesai dan pulang ke rumah.

Menyadari perempuan didepannya terus melamun saja, akhirnya radit membuka pembicaraan "abang kesini bukan mau main main, abang mau ketemu orang yang tadi ayah minta ke abang buat temui dia, katanya sih penting" zhevira hanya menganggukkan kepalanya saja.

"oiya dan kata ayah sih, dia masih sma juga, seumuran kamu juga katanya." zhevira menatap lawan bicaranya kali ini " aku ga mau ikut ikutan ya" mendengar itu radit tertawa geli " kita liat aja"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAPSODITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang