Gak kerasa ya,guys besok udah Hari Raya Idul Fitri. Aku mau minta maaf jika ada salah sama kalian.
Oke jangan lupa kalian VOTE and KOMEN ya,guys. Karna itu berharga buat aku. Kalian memberi itu tu sama aja ngehargain penulis,seperti menambah semangat penulis untuk update.Oke saya rasa itu aja yang mau saya sampaikan,kita lanjut ceritanya.
.
.
.
.
.
~23-05-2020~
.
."Perkenalkan nama saya,Muhammad Nawa Alfaridzi. Panggil saja Nawa. Saya pindahan dari Solo. Semoga kalian bisa berteman dengan saya. Makasih." Siswa itu memperkenalkan diri tanpa ekspresi apapun.
"Oke,silahkan. Kamu duduk di bangku nomer dua pojok disana dekat dengan Antok." Tunjuk Pak Hadi ke meja yang hanya diisi oleh 1 orang.
"Ya,terima kasih,Pak."
"Ya,sama-sama...Oke,anak-anak,sudah selesai urusan bapak,Bapak tinggal ya. Dan ikuti pelajaran pertama dengan baik. Terima kasih. Wassalamuallaikum Wr.Wb." pamit Pak Hadi.
"Waalaikumsalam wr.wb, ya pak."
Siswa-siswi pun ribut kembali,tak terkecuali Tiar dan Yuri.
"Wagila...namanya aja bagus banget apalagi orangnya. Tapi sayang,orangnya kayaknya cuek. Gimana,Ti?" Tanya Yuri pada Tiar.
"Gimana apanya?" Tiar bingung.
"Jadi lo embat gak? Kalo gue sih kagak lah." Ucap Yuri putus asa.
"Jadi lah,gue kan gercep kalo kek ginian. Napa kagak jadi? Tadi aja berebut ama gue." Sinis Tiar.
"Langsung nyerah gue,diliat-liat dia kek nya cuek,dingin gitu. Kagak deh,gue kan carinya yang care,humble,yang pastinya ganteng. Kalo lo,masih mau ngejar tu cowok?"
"Masih lah. Sebelum titik darah penghabisan,gue gak bakal nyerah." Tiar bersemangat.
"Lebay,lo." Yuri dan Tiar terkekeh bersama.
Guru pelajaran pertama pun datang dan para murid termasuk siswa baru itu pun mengiktinya dengan baik. Hingga bel istirahat pun berbunyi.
Kriiiiinngggggggg (anggap saja begitu)
"Baiklah,anak-anak. Pelajaran kita lanjutkan jika ada jam Ibu lagi. Selamat Pagi." Ucap Ibu guru.
"Pagi,Buuu." Serentak siswa-siswi.
Siswa-siswi pun bersiap untuk ke kantin. Tak luput dengan Tiar maupun Yuri.
"Kantin,kuyy." ajak Yuri.
"Bentar,lo ke kantin duluan aja." Tiar sibuk mencari sesuatu di dalam tas nya.
"Ngapain sih,lo? Nyari apa?" Tanya Yuri.
"Nyari Hp,gue...Mana sih kok gak ada,nah ini dia." Tiar berbicara sendiri.
"Buat apa? Kesita guru mampus,lu."
"Mau buat minta nomer nya si Nawa." Cengir Tiar.