part 4

22 4 0
                                    

Dila yang mendengar mama nya memanggil , langsung menuju ke bawah. "Iya maa dila turunn...." balas dila. Saat dila sampai bawah ia langsung menuju pintu dan membukanya . Saat dibuka dila memang bingung siapa dia, mengapa memakai masker??. "Siapa deh ini, gausah prank deh ,cepet buka maskernya! " pinta dila.

Orang itu hanya mengikuti perintah dila ,dan berkata "ini gua dil, kiano." Jelas kiano. Dila yang kaget,hanya mengira , 'mungkin tadi mama ngeliat cuman lewat interkom deh, pantes aja gakenal siapa' batin dila . "Sejak kapan lo potong rambut no?" Tanya dila. Kiano yang ditanya seperti itu menjawab "tadi sebelum kesini, calista mana??gua disuruh jemput sama bundanya calista." Jelas kiano.

Dila yang mendengar hal itu , langsung kembali ke atas untuk memanggil calista . "Liss , kiano di bawah, katanya mau jemput lo." Jelas dila. Jika bunda calista sudah menyuruh orang untuk pulang, tandanya ia harus pulang. Calista pamit kepada teman temannya dan tante rina karena memang langit sudah mulai gelap.

Di perjalanan pulang, kiano bersama calista banyak mengobrol. sambil merasakan angin yang menerpa wajah calista , karena memang kiano menjemputnya menggunakan motor . Calista hanya ingin merasakan kembali saat saat seperti ini waktu dulu bersama ayahnya. Ayahnya juga bisa membawa motor selain membawa mobil.

Sesampainya di depan rumah calista , ia pamit ke kiano dan berterima kasih karena sudah mengantarnya pulang. "Makasih ya no, udah nganterin gue pulang, mau mampir ga?" Tanya calista. Kiano hanya membalas, "gausah lis, gua mau langsung pulang, titip salam aja sama bunda lo." Calista hanya mengangguk dan masuk ke dalam rumahnya.

Saat masuk kedalam rumah, Calista memberi salam kepada bundanya. "Bundaaa....calista kangen ayahh...., barusan kiano anterin calis pulang , jadi keinget ayahh..." rengek calista. Bundanya hanya tersenyum melihat kelakuan putrinya. "Bundaa juga nihh, kangen sama putri nya bunda."

Calista yang mendengar bundanya berkata seperti itu , agak bingung. "Kok bunda kangen sama calista? Kan calista disini." Jelas calista. Bunda nya kembali menjawab " lagian sih tadi putri bunda mainnya lama banget, ninggalin bunda sendiri rumah , gabilang bilang lagi." Tambah bunda. Calista hanya tertawa melihat bundanya seperti itu.

Tidak biasa bundanya seperti itu, walau calista tidak memberi tahu jika ingin bermain bersama temannya. "Udah ah, calista ke kamar dulu , mau ganti baju bau asem." Pamit calista. Calista pergi kekamarnya dan membersihkan badannya lalu, segera tidur agar esok tidak kesiangan saat bangun.

Keesokan harinya , calista bangun tepat waktu. Ia segera bangun dan langsung membersihkan dirinya kembali , karena dia mengingat dia harus melakukan sesuatu terhadap Dilan si robot,  'bener kata lu ven , si dilan emang robot , yang agak bisu hahaha' batin calista sambil tertawa.

Pagi ini seperi biasanya, calista di antar oleh supir pribadi ibunya. Sesampainya di sekolah calista langsung menuju kelasnya , karena ia sudah tidak sabar untuk mengerjai seseorang. "PAGI GAIZZZZ!!" Teriak calista sesampainya di kelas.

Calista langsung menuju mejanya, yang duduk bersama venta. "PAGI VENN, theres mana?" Tanya calista. Venta yang ditanya seperti itu hanya menunjuk ke arah samping nya dengan telunjuknya. Calista yang sudah mengetahui keberadaan theres , langsung mengajak theres keluar kelas karena ingin berbicara mengenai idenya.

Theres yang tiba tiba di ajak keluar hanya bingung . "Lu mau ngapain lis?" Tanya theres tidak sabaran. "Gue mau  ngerjain si Dilan , hari ini olahraga kan?" Tanya calista. Theres yang mengetahui hal itu hanya mengangguk meng'iya'kan.  "Nanti pas semuanya udah ganti baju ,trus udah keluar semua dari kelas, lu jaga pintu ya?, nanti gua traktir deh." Tawar calista.

Theres yang mendengar kata traktiran langsung semangat. "Oke, Tapi apa dulu nih traktirannya?" Tanya theres.  "Aer putih." Jawab calista.  Theres merasa kesal dia di permainkan oleh calista 'kalo aer putih doang mah gue juga bisa beli' batin theres. Calista memohon agar theres menyetujui kesepakatan yang calista buat.

Theres hanya menjawab dengan anggukan malas. "Oke , makacihhh theress sayangggg." Goda calista. Pelajaran pun berganti, selanjutnya adalah pelajaran olahraga. Pelajaran yang sangat ditunggu tunggu calista untuk melancarkan aksinya.

Sesaat kemudian semua anak murid sudah keluar dari kelas, theres yang disuruh melakukan tugasnya  langsung di laksanakannya. Calista yang memang sedari awal sudah berada di dalam kelas , langsung melancarkan aksinya untuk mengerjai Dilan.






Calista mo ngapain tuh?
VOTE  ya gessssss PLIS BANGET INIMA

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EasilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang